Recent Posts

Cell phone video surveillance solution

Selasa, 14 Februari 2012

Siapakah Ibnu Ismail Al-Jazari ?

Assalamualaikum wr.wb.

Warga Celcius kali ini kita akan mengenal seorang tokoh Islam yaitu Ibnu Ismail Al-Jazari. Ada yang tahu siapakah beliau ? Jika belum, mari kita simak bersama-sama.

Ibnu Ismail Al-Jazari biasa dipanggil Al-Jazari karena lahir di Al-Jazira, sebuah wilayah yang terletak di antara Tigris dan Eufrat, Irak. Seperti ayahnya ia mengabdi pada raja-raja Urtuq atau Artuqid di Diyar Bakir dari 1174 sampai 1200 sebagai ahli teknik. Beliau dikenal sebagai ilmuwan muslim penemu konsep robotika modern.

Seorang sahabat, Donald Routledge dalam bukunya Studies in Medieval Islamic Technology, mengatakan bahwa hingga zaman modern ini, tidak satupun dari suatu kebudayaan yang dapat menandingi lengkapnya instruksi untuk merancang, memproduksi dan menyusun berbagai mesin sebagaimana yang disusun oleh Al-Jazari. Pada 1206 ia merampungkan sebuah karya dalam bentuk buku yang berkaitan dengan dunia teknik. Beliau mendokumentasikan lebih dari 50 karya temuannya, lengkap dengan rincian gambar-gambarnya dalam buku, “al-Jami Bain al-Ilm Wal ‘Aml al-Nafi Fi Sinat ‘at al-Hiyal” (The Book of Knowledge of Ingenious Mechanical Devices). Buku ini berisi tentang teori dan praktik mekanik. Karyanya ini sangat berbeda dengan karya ilmuwan lainnya, karena dengan piawainya Al-Jazari membeberkan secara detail hal yang terkait dengan mekanika. Selain itu, buku ini merupakan kontribusi yang sangat berharga dalam sejarah teknik.
 
Di tahun 1206 pula, Al-Jazari membuat jam gajah yang bekerja dengan tenaga air dan berat benda untuk menggerakkan secara otomatis sistem mekanis, yang dalam interval tertentu akan memberikan suara simbal dan burung berkicau. Prinsip humanoid automation inilah yang mengilhami pengembangan robot masa sekarang. Kini replika jam gajah tersebut disusun kembali oleh London Science Museum, sebagai bentuk penghargaan atas karya besarnya. Pada acara World of Islam Festival yang diselenggarakan di Inggris pada 1976, banyak orang yang berdecak kagum dengan hasil karya Al-Jazari. 
 
Al Jazari mengembangkan prinsip hidrolik untuk menggerakkan mesin yang kemudian hari dikenal sebagai mesin robot. Dengan karya gemilangnya, ilmuwan dan ahli teknik Muslim ini telah membawa masyarakat Islam pada abad ke-12 pada kejayaan. Ia hidup dan bekerja di Mesopotamia selama 25 tahun. Ia mengabdi di istana Artuqid, kala itu di bawah naungan Sultan Nasir al-Din Mahmoud. Al-Jazari memberikan kontribusi yang pentng bagi dunia ilmu pengetahuan dan masyarakat. Mesin pemompa air yang dipaparkan dalam bukunya, menjadi salah satu karya yang inspiratif. Terutama bagi sarjana teknik dari belahan negari Barat.
 
Masyarakat zaman dulu memang telah memanfaatkan sejumlah peralatan untuk mendapatkan air. Yaitu, Shaduf maupun Saqiya. Shaduf dikenal pada masa kuno, baik di Mesir maupun Assyria. Alat ini terdiri dari balok panjang yang ditopang di antara dua pilar dengan balok kayu horizontal. Sementara Saqiya merupakan mesin bertenaga hewan. Mekanisme sentralnya terdiri dari dua gigi. Tenaga binatang yang digunakan adalah keledai maupun unta dan Saqiya terkenal pada zaman Roma.

Penemuan engkol mesin sejenis itu oleh sejarawan teknologi dianggap sebagai peralatan mekanik yang paling penting bagi orang-orang Eropa yang hidup pada awal abad kelima belas. Bertrand Gille menyatakan bahwa sistem tersebut sebelumnya tak diketahui dan sangat terbatas penggunaannya. Pada 1206 engkol mesin yang terhubung dengan sistem rod sepenuhnya dikembangkan pada mesin pemompa air yang dibuat Al-Jazari. Ini dilakukan tiga abad sebelum Francesco di Giorgio Martini melakukannya.

Masih banyak penemuan luar biasa lain Al-Jazari di bidang mekanika. Akan tetapi, sangat disayangkan karena buah pikir Al-Jazari tidak dipatenkan. Hal ini jelas penting karena ilmuwan-ilmuwan Eropa yang membajak karyanya dengan sigap mematenkannya. Mungkin inilah yang disebut sosok berjasa sesungguhnya yang tak ingin dikenal jasanya. Walaupun buah pikirnya telah disergap oleh Barat, ia pasti yakin bahwa apa yang telah ia lakukan akan sangat berguna bagi kehidupan manusia termasuk futuristiknya.

Nah, warga Celcius setelah mengenal sosok Al-Jazari apa yang terpikir dalam benak kalian ? Ya, kita harus mengambil hikmah dan keteladanan dari beliau. Adalah sebagai contoh, dalam kehidupan sehari-hari kita terutama sebagai pelajar, kita pun harus bisa mengamalkan apa saja yang telah kita dapatkan dari pelajaran. Dengan begitu, ilmu kita akan bermanfaat layaknya jasa besar Al-Jazari. Dan yang penting jauhilah kesombongan. Karena kesombongan itulah yang membuat sebuah jasa dan ilmu kurang bermanfaat.

Sekian. Wassalamualaikum wr.wb.

1 komentar:

bos, kok kagak ada data pribadinya dy,...
kunjungi blog ane ye...
tecno-clubs.blogspot.com
ditungguu yaa

Posting Komentar

"Silakan berkomentar. Jangan sungkan, kritik dan saran pun bukan masalah."

Global Promotion Alliance