Recent Posts

Cell phone video surveillance solution

Minggu, 12 Februari 2012

Berbusana muslim, kenapa tidak ?

Assalamualaikum wr.wb. Jumpa lagi warga Celcius. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang busana muslim. Wah, cukup menarik bukan, terutama buat para cewek nih. Simak ya.

Fenomena berbusana muslimah, berjilbab atau sekadar berkerudung di kalangan papan atas sedikit banyak telah ikut menyumbang sosialisasi budaya Islam di tengah masyarakat sehingga semakin banyak wanita muslimah Indonesia yang berbusana muslimah, berjilbab, atau sekadar berkerudung. Dengan semakin marak dan memasyarakatnya budaya Islam ini kita patut bersyukur kepada Allah swt. Selain rasa syukur, pada saat yang sama, rasa sesal juga wajar muncul di hati. Rasa sesal ini muncul karena masih banyak saudari-saudari seiman kita yang belum, tidak mau, tidak bisa, atau salah paham dalam memahami definisi jilbab yang sesungguhnya, sehingga tidak sedikit dari mereka yang masih belum memenuhi seluruh syarat dan ketentuan berbusana sebagaimana yang telah diatur oleh sang pembuat syari’at.

Mengapa ada sebagian muslimah yang belum memenuhi seluruh syarat dan ketentuan berbusana muslim? Karena ada sebagian muslimah ketika beraktivitas di luar rumah atau ketika berhadapan dengan non muhrimnya ketika berada di rumah mengenakan pakaian tapi masih ada bagian aurat lainnya yang terbuka seperti rambut. Mengenakan pakaian ketat, pendek, berbahan tipis, dan atau berbahan transparan. Karena ada sebagian muslimah yang mengenakan jilbab ketat, pendek, berbahan tipis, dan atau berbahan transparan. Muslimah seperti ini meskipun mengenakan pakaian atau bahkan berjilbab menurut Rasulullah saw dikategorikan sebagai telanjang. Astaghfirullahaladzim. Dalam hadist disebutkan bahwa: "Dua golongan di antara penghuni neraka yang belum aku lihat keduanya: suatu kaum yang membawa cambuk seperti ekor sapi yang mereka gunakan untuk memukul orang-orang; perempuan yang berpakaian, tetapi telanjang yang cenderung dan mencenderungkan orang lain, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Mereka ini tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium aroma surga. Sesungguhnya aroma surga itu bisa tercium sejauh perjalanan demikian dan demikian." (HR. Muslim)

Menurut Imam An-Nawawi, berpakaian tapi telanjang mengandung beberapa arti. Pertama, berpakaian atau dibungkus nikmat Allah swt tetapi telanjang dari bersyukur kepada-Nya. Kedua, terbungkus pakaian tetapi telanjang dari perbuatan baik dan perhatian terhadap akhirat serta tidak berbuat taat. Ketiga, mengenakan pakaian tetapi tampak sebagian auratnya. Keempat, berpakaian tipis yang masih memperlihatkan warna kulit dan lekuk tubuhnya.

Allah swt memberitahukan kepada kita tujuan diturunkan pakaian kepada kita adalah untuk menutup aurat. Jika berpakaian tapi jika ada sebagian aurat yang masih terbuka, lekuk tubuh jelas terlihat karena mengenakan pakaian ketat, atau anggota tubuh yang wajib ditutupi dan warna kulit nampak karena mengenakan pakaian tipis dan transparan berarti kita menyalahi aturan Allah swt dan tujuan Allah swt menurunkan pakaian, yang sama artinya kita berani menentang Allah swt.
يَا بَنِي آدَمَ قَدْ أَنزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاساً يُوَارِي سَوْءَاتِكُمْ وَرِيشاً وَلِبَاسُ التَّقْوَىَ ذَلِكَ خَيْرٌ ذَلِكَ مِنْ آيَاتِ اللّهِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُونَ  
“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup 'auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.” (QS. Al-A’raaf [7]:26)
Wahai saudariku, Allah swt lah yang memberimu pakaian. Maka bersyukurlah kepada-Nya. Bersyukur dengan cara mematuhi segala perintah-Nya dan meninggalkan segala larangan-Nya termasuk dalam hal berbusana. 

Solusi
Warga Celcius, khususnya para muslimah, di zaman yang serba mode ini kita harus bisa beradaptasi terhadap situasi. Kita harus bisa mempertahankan keimanan dan keislaman kita dalam berpakaian. Jangan hanya ikut-ikutan mengenakan busana korban mode yang sesungguhnya membuka aurat kalian. Nah, ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menyiasatinya. Perhatikan ini.

Perempuan tersebut adalah pemenang dari Jakarta Fashion Week akhir tahun 2011. Coba perhatikan, dengan busana muslimah dan sedikit sentuhan mode  pun dia masih bisa memukau dunia. Ini berarti tak harus menggunakan pakaian-pakaian serba terbuka yang jelas itu akan membuat risih, kurang percaya diri, atau bahkan mengundang nafsu. Maka dari itu, ayolah berbusana muslim. Sudah banyak kok diantara teman-teman di Smansapati yang tahun sebelumnya belum menutup aurat, tahun ini telah menutup aurat. Semoga saja bukan hanya trend sesaat. 
 Tenang saja, dengan berbusana muslim tak akan ketinggalan zaman. Karena para designer busana muslim pun mengenal baik mode. Justru itulah, busana muslim akan menjadi trend center. Kalian pun bisa berkreasi dan bereksperimen dengan busana yang hendak dikenakan. Mari berbusana muslim. Wasaalamualaikum wr.wb.
 

0 komentar:

Posting Komentar

"Silakan berkomentar. Jangan sungkan, kritik dan saran pun bukan masalah."

Global Promotion Alliance