Recent Posts

Cell phone video surveillance solution

Kamis, 19 April 2012

Amal Berlipat-lipat Pahala

Assalamualaikum wr.wb.

Tahukah Anda, amal apakah yang bernilai satu kegiatan akan tetapi bisa menghasilkan banyak pahala ?
Jawabannya tentu saja niat. Mengapa niat ? Mari kita bahas bersama.

Niat, bukanlah masalah yang sepele. Betapa banyak amal yang kecil menjadi besar karena niat, dan betapa banyak amal yang besar menjadi sia-sia karena niat. Maka dari itu, meluruskan serta menjaga niat menjadi sangat penting supaya amal yang kita lakukan tidak sia-sia, bahkan bisa bernilai sangat besar. Maka hendaklah kita senantiasa ingat untuk menetapkan niat-niat yang baik pada setiap amalan kita, sekecil apapun itu. Dan sebuah amalan ketaatan bisa menghasilkan multi pahala jika didasari dengan multi niat.

Sebagaimana diterangkan dalam sebuah hadits:
“Barangsiapa berniat untuk melakukan kebaikan lalu tidak jadi melakukannya maka Allah tabaaraka wa ta’ala mencatat disisi-Nya satu kebaikan sempurna, dan jika ia berniat untuk melakukannya lalu melakukannya maka Allah mencatatnya sepuluh  kebaikan sampai tujuh puluh kali lipat sampai berlipat-lipat yang banyak.” (HR Al-Bukhari no 6491 dan Muslim no 128)

Diantara contoh praktek menggandakan niat-niat kebaikan dalam satu amalan adalah :
Pertama : Duduk di mesjid
Kedua : Menuntut Ilmu
Ketiga : Tatkala berangkat ke mesjid
Keempat : Tatkala membaca atau menghafal Al-Qur’an
Kelima : Tatkala menjenguk orang sakit
Keenam : Ketika puasa sunnah
Ketujuh : Ketika bersedekah dengan hart
Kedelapan : Tatkala mau poligami

Selain itu, multi niat juga berlaku pada perkara-perkara mubah (boleh/halal). Sebagaimana penjelasan di atas bahwasanya perkara-perkara mubah jika dikerjakan dengan niat yang baik maka bisa berubah menjadi bernilai ibadah. Oleh karenanya sungguh kita telah merugi dan telah membuang banyak waktu dan tenaga dalam urusan dunia jika kita tidak meniatkannya untuk akhirat..terlalu banyak pahala tidak kita raih.

Ibnu Qudaamah berkata: “Tidak ada satu perkara yang mubah kecuali mengandung satu atau beberapa niat yang dengan niat-niat tersebut berubahlah perkara mubah menjadi qurbah (berpahala), sehingga dengannya diraihlah derajat-derajat yang tinggi. Maka sungguh besar kerugian orang yang lalai akan hal ini, dimana ia menyikapi perkara-perkara yang mubah (*seperti makan, minum, dan tidur) sebagaimana sikap hewan-hewan ternak.

Dan tidak selayaknya seorang hamba menyepelekan setiap waktu dan betikan-betikan niat, karena semuanya akan dipertanyakan pada hari kiamat, “Kenapa ia melakukannya?”, “Apakah yang ia niatkan?”. Contoh perkara mubah yang diniatkan untuk mendekatkan diri kepada Allah adalah parfum (minyak wangi), ia memakai minyak wangi dengan niat untuk mengikuti sunnah Nabi, untuk memuliakan masjid, untuk menghilangkan bau tidak enak yang mengganggu orang yang bergaul dengannya” (Mukhtasor minhaaj Al-Qoosidhiin hal 362-363)

Sebagai contoh menggandakan niat dalam perkara-perkara mubah:
Pertama : Tatkala makan dan minum
Kedua : Tatkala memakai pakaian
Ketiga : Tatkala menggunakan internet

Nah, warga Celcius hendaknya kita bisa mengambil pelajaran darinya untuk kemudian kita terapkan pada amalan-amalan lainnya. Satu catatan penting adalah “Niat yang baik tidak bisa membuat amal kemaksiatan menjadi amal ketaatan”, makanya dalam tulisan diatas yang disebut adalah amalan ketaatan dan amalan mubah (boleh/halal), karena dalam Islam, “tujuan tidak menghalalkan cara”.
Jadi, jika bisa multi niat, mengapa hanya satu niat?

Sekian. Wassalamualaikum wr.wb.

Dikutip dari tulisan Ustadz Abu Abdilmuhsin Firanda Andirja “Multi Niat…Multi Pahala” di www.firanda.com


0 komentar:

Posting Komentar

"Silakan berkomentar. Jangan sungkan, kritik dan saran pun bukan masalah."

Global Promotion Alliance