tag:blogger.com,1999:blog-38541043536662492632024-03-13T19:29:57.025+07:00Keris PapanKerajaan Islam Sebelas Ipa DelapanPrayoga Ismailhttp://www.blogger.com/profile/11542035268822560340noreply@blogger.comBlogger261100tag:blogger.com,1999:blog-3854104353666249263.post-81327483180301669662012-04-19T07:55:00.000+07:002012-04-19T07:55:26.634+07:00Amal Berlipat-lipat Pahala<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="color: white; text-align: justify;">Assalamualaikum wr.wb.</div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: justify;">Tahukah Anda, amal apakah yang bernilai satu kegiatan akan tetapi bisa menghasilkan banyak pahala ?</div><div style="color: white; text-align: justify;">Jawabannya tentu saja niat. Mengapa niat ? Mari kita bahas bersama.</div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://anggunsangkuno.files.wordpress.com/2010/10/amal.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="http://anggunsangkuno.files.wordpress.com/2010/10/amal.jpg" width="400" /></a></div>Niat, bukanlah masalah yang sepele. Betapa banyak amal yang kecil menjadi besar karena niat, dan betapa banyak amal yang besar menjadi sia-sia karena niat. Maka dari itu, meluruskan serta menjaga niat menjadi sangat penting supaya amal yang kita lakukan tidak sia-sia, bahkan bisa bernilai sangat besar. Maka hendaklah kita senantiasa ingat untuk menetapkan niat-niat yang baik pada setiap amalan kita, sekecil apapun itu. Dan sebuah amalan ketaatan bisa menghasilkan multi pahala jika didasari dengan multi niat.</div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: justify;"><span id="goog_1794000845"></span><span id="goog_1794000846"></span>Sebagaimana diterangkan dalam sebuah hadits:</div><div style="color: white; text-align: justify;">“Barangsiapa berniat untuk melakukan kebaikan lalu tidak jadi melakukannya maka Allah tabaaraka wa ta’ala mencatat disisi-Nya satu kebaikan sempurna, dan jika ia berniat untuk melakukannya lalu melakukannya maka Allah mencatatnya sepuluh kebaikan sampai tujuh puluh kali lipat sampai berlipat-lipat yang banyak.” (HR Al-Bukhari no 6491 dan Muslim no 128)</div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: justify;">Diantara contoh praktek menggandakan niat-niat kebaikan dalam satu amalan adalah :</div><div style="color: white; text-align: justify;"><b>Pertama </b>: Duduk di mesjid</div><div style="color: white; text-align: justify;"><b>Kedua </b>: Menuntut Ilmu<b> </b></div><div style="color: white; text-align: justify;"><b>Ketiga </b><span style="text-align: left;">: Tatkala berangkat ke mesjid</span></div><div style="color: white; text-align: justify;"><b>Keempat </b><span style="text-align: left;">: Tatkala membaca atau menghafal Al-Qur’an</span></div><div style="color: white; text-align: justify;"><b>Kelima </b><span style="text-align: left;">: Tatkala menjenguk orang sakit</span></div><div style="color: white; text-align: justify;"><b>Keenam </b><span style="text-align: left;">: Ketika puasa sunnah</span></div><div style="color: white; text-align: justify;"><b>Ketujuh </b><span style="text-align: left;">: Ketika bersedekah dengan hart</span></div><div style="color: white; text-align: justify;"><b>Kedelapan </b><span style="text-align: left;">: Tatkala mau poligami</span></div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: justify;">Selain itu, multi niat juga berlaku pada perkara-perkara mubah (boleh/halal)<span style="text-align: left;">. Sebagaimana penjelasan di atas bahwasanya perkara-perkara mubah jika dikerjakan dengan niat yang baik maka bisa berubah menjadi bernilai ibadah. Oleh karenanya sungguh kita telah merugi dan telah membuang banyak waktu dan tenaga dalam urusan dunia jika kita tidak meniatkannya untuk akhirat..terlalu banyak pahala tidak kita raih. </span> </div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: justify;"><span style="text-align: left;">Ibnu Qudaamah berkata: </span><span style="text-align: left;">“Tidak ada satu perkara yang <i>mubah</i> kecuali mengandung satu atau beberapa niat yang dengan niat-niat tersebut berubahlah perkara <i>mubah</i> menjadi <i>qurbah</i> (berpahala), sehingga dengannya diraihlah derajat-derajat yang tinggi. Maka sungguh besar kerugian orang yang lalai akan hal ini, dimana ia menyikapi perkara-perkara yang mubah (*seperti makan, minum, dan tidur) sebagaimana sikap hewan-hewan ternak.</span></div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: justify;"><span style="text-align: left;">Dan tidak selayaknya seorang hamba menyepelekan setiap waktu dan betikan-betikan niat, karena semuanya akan dipertanyakan pada hari kiamat, “Kenapa ia melakukannya?”, “Apakah yang ia niatkan?”. Contoh perkara mubah yang diniatkan untuk mendekatkan diri kepada Allah adalah parfum (minyak wangi), ia memakai minyak wangi dengan niat untuk mengikuti sunnah Nabi, untuk memuliakan masjid, untuk menghilangkan bau tidak enak yang mengganggu orang yang bergaul dengannya” (Mukhtasor minhaaj Al-Qoosidhiin hal 362-363)</span></div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: justify;"><span style="text-align: left;">Sebagai contoh menggandakan niat dalam perkara-perkara mubah:</span></div><div style="color: white; text-align: justify;"><b>Pertama </b><span style="text-align: left;">: Tatkala makan dan minum</span></div><div style="color: white; text-align: justify;"><b>Kedua </b><span style="text-align: left;">: Tatkala memakai pakaian</span></div><div style="color: white; text-align: justify;"><b>Ketiga </b>: Tatkala menggunakan internet</div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: justify;">Nah, warga Celcius hendaknya kita bisa mengambil pelajaran darinya untuk kemudian kita terapkan pada amalan-amalan lainnya. Satu catatan penting adalah “Niat yang baik tidak bisa membuat amal kemaksiatan menjadi amal ketaatan”, makanya dalam tulisan diatas yang disebut adalah amalan ketaatan dan amalan mubah (boleh/halal), karena dalam Islam, “tujuan tidak menghalalkan cara”. </div><div style="color: white; text-align: justify;">Jadi, jika bisa multi niat, mengapa hanya satu niat?</div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: justify;">Sekian. Wassalamualaikum wr.wb.</div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: justify;">Dikutip dari tulisan Ustadz Abu Abdilmuhsin Firanda Andirja “Multi Niat…Multi Pahala” di <a href="http://www.firanda.com/index.php/artikel/aqidah/233-multi-niat-multi-pahala" target="_blank" title="Multi Niat Multi Pahala">www.firanda.com</a> </div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div></div>Prayoga Ismailhttp://www.blogger.com/profile/11542035268822560340noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3854104353666249263.post-26740516667683342842012-04-17T08:50:00.000+07:002012-04-17T08:50:19.364+07:00Teori Evolusi, Menurut Islam ?<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Assalamualaikum wr.wb.</span></div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> Sudah sekian lama, teori ini menjadi perdebatan kunci dalam sejarah perkembangan hidup manusia. Apalagi kalau bukan Teori Evolusi by Charles Darwin. Mari kita bahas bersama.</span></div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><!--[if gte mso 9]><xml> <o:OfficeDocumentSettings> <o:RelyOnVML/> <o:AllowPNG/> </o:OfficeDocumentSettings> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> </w:Compatibility> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--"/> <m:smallFrac m:val="off"/> <m:dispDef/> <m:lMargin m:val="0"/> <m:rMargin m:val="0"/> <m:defJc m:val="centerGroup"/> <m:wrapIndent m:val="1440"/> <m:intLim m:val="subSup"/> <m:naryLim m:val="undOvr"/> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:0cm;
mso-para-margin-left:1.0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
text-indent:-21.25pt;
line-height:150%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style> <![endif]--> </div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">Sejarah asal mula manusia menurut Islam dan teori evolusi menurut para ahli. Begitu banyak penemuan manusia dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, tapi masih ada satu permasalahan yang hingga kini belum mampu dijawab dan dijabarkan oleh manusia secara eksak dan ilmiah. Masalah itu ialah masalah tentang asal usul kejadian manusia. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">Banyak para ahli mempercayai bahwa, kehidupan manusia berawal dari terpisahnya sebuah spesies hominid dari garis evolusi primata yang akan menurunkan simpanse dan gorila. Kemudian, hominid ini berkembang dan menurunkan manusia modern, Homo sapiens. Pernyataan ini dipengaruhi oleh teori evolusi yang dikemukakan oleh Charles Darwin.<span> </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">Teori evolusi adalah suatu teori yang menyatakan bahwa makhluk hidup pada masa lampau, beradaptasi dan mengalami perubahan bentuk bagian-bagian tubuhnya. Biasanya, proses ini terjadi dalam waktu yang sangat lama. Proses ini disebut evolusi.</span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">Teori evolusi mengatakan bahwa manusia merupakan keturunan dari hominid. Hominid adalah makhluk hidup yang memiliki ciri-ciri diantara manusia dan kera. Banyak fosil-fosil hominid ini tersebar di seluruh bagian dunia. Fosil hominid tertua yang pernah ditemukan adalah Australopithecus africanus. Hominid ini ditemukan di Afrika. Australopithecus memiliki kapasitas otak sebesar 450 cc. Hominid ini sudah bisa berjalan dengan posisi tegak. Posisi tegak ini sangat penting karena, posisi ini memberikan beberapa keuntungan bagi hominid ini. Contohnya hominid ini sudah bisa melihat benda dalam jarak yang jauh dan ia sudah bisa memindahkan berat ke tangan.</span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">Sekitar 2 juta tahun yang lalu, muncullah Homo habilis, spesies ini diperkirakan merupakan keturunan dari Australopithecus africanus. Homo habilis sudah memiliki kemampuan untuk membuat peralatan-peralatan kasar dari batu-batuan dan tulang hewan. Mereka bertahan hingga sekitar 1,5 juta tahun yang lalu. Kemudian, mereka digantikan oleh Homo Erectus.</span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">Homo erectus adalah jenis hominid yang kemungkinan besar merupakan keturunan dari Homo Habilis. Homo erectus memiliki kapasitas otak yang lebih besar daripada Homo habilis. Mereka sudah mamou membuat peralatan yang lebih halus dan rapi dari bebatuan dan tulang hewan.</span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">Kemudian, Homo erectus menurunkan Homo Neanderthalensis. Homo Neanderthalensis hidup di gua-gua dan telah bisa mengubur orang mati. Di beberapa wilayah, mereka mampu bertahan sampai 40.000 tahun yang lalu. Akan tetapi, mereka punah dan digantikan Homo sapiens, manusia modern.</span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">Itulah sejarah asal mula manusia menurut teori evolusi, Akan tetapi, hal ini sangat bertolak belakang dengan apa yang telah tertulis dalam Al-Qur’an. Allah berfirman dalam (QS> Al Hijr (15): 28-29) yang artinya :</span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat : Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan kedalamnya ruh (ciptaan)-ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud” (QS. Al Hijr (15) : 28-29)</span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">Tahap kejadian manusia menurut Islam</span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">Proses Kejadian Manusia Pertama (Adam)</span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">Di dalam Al Qur’an dijelaskan bahwa Adam diciptakan oleh Allah dari tanah yang kering kemudian dibentuk oleh Allah dengan bentuk yang sebaik-baiknya. Setelah sempurna maka oleh Allah ditiupkan ruh kepadanya maka dia menjadi hidup. Hal ini ditegaskan oleh Allah di dalam firman-Nya :</span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; color: white; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/_l9WPTlOkztU/SxEfZ8q_iRI/AAAAAAAAAFI/WDkcf1wwItg/s1600/Teori+evolusi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="351" src="http://2.bp.blogspot.com/_l9WPTlOkztU/SxEfZ8q_iRI/AAAAAAAAAFI/WDkcf1wwItg/s400/Teori+evolusi.jpg" width="400" /></a></div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">“Yang membuat sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah”. (QS. As Sajdah (32) : 7)</span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk”. (QS. Al Hijr (15): 26)</span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">Disamping itu Allah juga menjelaskan secara rinci tentang penciptaan manusia pertama itu dalah surat Al Hijr ayat 28 dan 29 . Di dalam sebuah Hadits Rasulullah saw bersabda :</span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">“Sesunguhnya manusia itu berasal dari Adam dan Adam itu (diciptakan) dari tanah”. (HR. Bukhari)</span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">b) Proses Kejadian Manusia Kedua (Siti Hawa)</span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">Pada dasarnya segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah di dunia ini selalu dalam keadaan berpasang-pasangan. Demikian halnya dengan manusia, Allah berkehendak menciptakan lawanjenisnya untuk dijadikan kawan hidup (isteri). Hal ini dijelaskan oleh Allah dalam salah sati firman-Nya :</span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">“Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui” (QS. Yaasiin (36) : 36)</span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">Adapun proses kejadian manusia kedua ini oleh Allah dijelaskan di dalam surat An Nisaa’ ayat 1 yaitu :</span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">“Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya, dan daripada keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang sangat banyak...” (QS. An Nisaa’ (4) : 1)</span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; color: white; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/_l9WPTlOkztU/SxEfZ8q_iRI/AAAAAAAAAFI/WDkcf1wwItg/s1600/Teori+evolusi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><br />
</a></div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">Dalam salah satu Hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dijelaskan: </span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">“Maka sesungguhnya perempuan itu diciptakan dari tulang rusuk Adam” (HR. Bukhari-Muslim)</span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">Apabila kita amati proses kejadian manusia kedua ini, maka secara tak langsung hubungan manusia laki-laki dan perempuan melalui perkawinan adalah usaha untuk menyatukan kembali tulang rusuk yang telah dipisahkan dari tempat semula dalam bentuk yang lain. Dengan perkawinan itu maka akan lahirlah keturunan yang akan meneruskan generasinya.</span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">c) Proses Kejadian Manusia Ketiga (semua keturunan Adam dan Hawa)<span> </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">Kejadian manusia ketiga adalah kejadian semua keturunan Adam dan Hawa kecuali Nabi Isa a.s. Dalam proses ini disamping dapat ditinjau menurut Al Qur’an dan Al Hadits dapat pula ditinjau secara medis.</span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">Di dalam Al Qur’an proses kejadian manusia secara biologis dejelaskan secara terperinci melalui firman-Nya :</span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia itu dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kamudian Kami jadikan ia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah , Pencipta Yang Paling Baik.” (QS. Al Mu’minuun (23) : 12-14).</span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">Kemudian dalam salah satu hadits Rasulullah SAW bersabda :</span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">“Telah bersabda Rasulullah SAW dan dialah yang benar dan dibenarkan. Sesungguhnya seorang diantara kamu dikumpulkannya pembentukannya (kejadiannya) dalam rahim ibunya (embrio) selama empat puluh hari. Kemudian selama itu pula (empat puluh hari) dijadikan segumpal darah. Kemudian selama itu pula (empat puluh hari) dijadikan sepotong daging. Kemudian diutuslah beberapa malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya (untuk menuliskan/menetapkan) empat kalimat (macam) : rezekinya, ajal (umurnya), amalnya, dan buruk baik (nasibnya).” (HR. Bukhari-Muslim)</span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">Ungkapan ilmiah dari Al Qur’an dan Hadits 15 abad silam telah menjadi bahan penelitian bagi para ahli biologi untuk memperdalam ilmu tentang organ-organ jasad manusia. Selanjutnya yang dimaksud di dalam Al Qur’an dengan “saripati berasal dari tanah” sebagai substansi dasar kehidupan manusia adalah protein, sari-sari makanan yang kita makan yang semua berasal dan hidup dari tanah.</span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">Yang kemudian melalui proses metabolisme yang ada di dalam tubuh diantaranya menghasilkan hormon (sperma), kemudian hasil dari pernikahan (hubungan seksual), maka terjadilah pembauran antara sperma (lelaki) dan ovum (sel telur wanita) di dalam rahim. Kemudian berproses hingga mewujudkan bentuk manusia yang sempurna (seperti dijelaskan dalam ayat diatas).</span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">Para ahli dari barat baru menemukan masalah pertumbuhan embrio secara bertahap pada tahun 1940 dan baru dibuktikan pada tahun 1955, tetapi dalam Al Qur’an dan Hadits yang diturunkan 15 abad lalu hal ini sudah tercantum.</span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">Ini sangat mengagumkan bagi salah seorang embriolog terkemuka dari Amerika yaitu Prof. Dr. Keith Moore, beliau mengatakan : “Saya takjub pada keakuratan ilmiyah pernyataan Al Qur’an yang diturunkan pada abad ke-7 M itu”. Selain iti beliau juga mengatakan, “Dari ungkapan Al Qur’an dan hadits banyak mengilhami para scientist (ilmuwan) sekarang untuk mengetahui perkembangan hidup manusia yang diawali dengan sel tunggal (zygote) yang terbentuk ketika ovum (sel kelamin betina) dibuahi oleh sperma (sel kelamin jantan).</span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; color: white; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-kHt5g1VFxdw/TkDXTDuYYdI/AAAAAAAAD_k/KXs6DgFezEQ/s1600/rt.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="275" src="http://3.bp.blogspot.com/-kHt5g1VFxdw/TkDXTDuYYdI/AAAAAAAAD_k/KXs6DgFezEQ/s400/rt.jpg" width="400" /></a></div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">Kesemuanya itu belum diketahui oleh Spalanzani sampai dengan eksperimennya pada abad ke-18, demikian pula ide tentang perkembangan yang dihasilkan dari perencanaan genetik dari kromosom zygote belum ditemukan sampai akhir abad ke-19. Tetapi jauh ebelumnya Al Qur’an telah menegaskan dari nutfah Dia (Allah) menciptakannya dan kemudian (hadits menjelaskan bahwa Allah) menentukan sifat-sifat dan nasibnya.” </span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">Sebagai bukti yang konkrit di dalam penelitian ilmu genetika (janin) bahwa selama embriyo berada di dalam kandungan ada tiga selubung yang menutupinya yaitu dinding abdomen (perut) ibu, dinding uterus (rahim), dan lapisan tipis amichirionic (kegelapan di dalam perut, kegelapan dalam rahim, dan kegelapan dalam selaput yang menutup/membungkus anak dalam rahim). Hal ini ternyata sangat cocok dengan apa yang dijelaskan oleh Allah di dalam Al Qur’an :</span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit; line-height: 150%;">“...Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan (kegelapan dalam perut, kegelapan dalam rahim, dan kegelapan dalam selaput yang menutup anak dalam rahim)...” (QS. Az Zumar (39) : 6).</span></span></div><div style="color: white; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit; line-height: 150%;"> </span></span></div><div style="color: white; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit; line-height: 150%;">Lalu apakah hikmah dari teori ini ?</span></span></div><div style="color: white; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit; line-height: 150%;">Allah berfirman bahwa pikiran manusia memiliki keterbatasan, akan tetapi IA juga berfirman bahwa segala sesuatu yang diciptakan pasti memiliki tujuan-tujuan tersendiri. Tidak ada satupun yang tidak bermanfaat, dan tiada satupun hal yang tidak diketahui kecuali berkaitan dengan Dzat-NYA.</span></span></div><div style="color: white; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit; line-height: 150%;">Wassalamualaikum wr.wb.</span></span></div></div>Prayoga Ismailhttp://www.blogger.com/profile/11542035268822560340noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-3854104353666249263.post-84007867226141379552012-04-14T15:48:00.001+07:002012-04-14T15:50:14.088+07:00“Si Binatang Jalang”, Sebuah Biografi<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="color: white; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; line-height: normal; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><b><br />
</b></span></div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><b>Chairil Anwar</b></span><span style="font-size: small;"> adalah seorang penyair legendaris yang dikenal juga sebagai <b>"Si Binatang Jalang"</b> (dalam karyanya berjudul "Aku"). Salah satu bukti keabadian karyanya, pada Jumat 8 Juni 2007, Chairil Anwar, yang meninggal di Jakarta, 28 April 1949, masih dianugerahi penghargaan Dewan Kesenian Bekasi (DKB) Award 2007 untuk kategori seniman sastra. Penghargaan itu diterima putrinya, Evawani Alissa Chairil Anwar.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-size: small; position: relative; z-index: 1;"><span style="height: 187px; left: 251px; position: absolute; top: 6px; width: 189px;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div class="separator" style="clear: both; color: white; font-family: inherit; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><a href="http://www.fotografer.net/images/forum/3/3194/3194335/3194335691.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="http://www.fotografer.net/images/forum/3/3194/3194335/3194335691.jpg" width="266" /></a></span></div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="color: white; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br clear="ALL" /></span></div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><b>Masa kecil</b></span></div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Chairil Anwar dilahirkan di Medan, 26 Juli 1922. Chairil Anwar merupakan anak tunggal. Ayahnya bernama Toeloes, mantan bupati Kabupaten Indragiri Riau, berasal dari Taeh Baruah, Limapuluh Kota, Sumatra Barat. Sedangkan ibunya Saleha, berasal dari Situjuh, Limapuluh Kota. Dia masih punya pertalian keluarga dengan Sutan Sjahrir, Perdana Menteri pertama Indonesia. Dia dibesarkan dalam keluarga yang cukup berantakan. Kedua ibu bapanya bercerai, dan ayahnya menikah lagi. Selepas perceraian itu, saat habis SMA, Chairil mengikut ibunya ke Jakarta.<br />
<br />
Chairil masuk sekolah Hollandsch-Inlandsche School (HIS), sekolah dasar untuk orang-orang pribumi waktu masa penjajahan Belanda. Dia kemudian meneruskan pendidikannya di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO), sekolah menengah pertama Hindia Belanda, tetapi dia keluar sebelum lulus. Dia mulai untuk menulis sebagai seorang remaja tetapi tak satupun puisi awalnya yang ditemukan.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Pada usia sembilan belas tahun, setelah perceraian orang-tuanya, Chairil pindah dengan ibunya ke Jakarta di mana dia berkenalan dengan dunia sastra. Meskipun pendidikannya tak selesai, Chairil menguasai bahasa Inggris, bahasa Belanda dan bahasa Jerman, dan dia mengisi jam-jamnya dengan membaca karya-karya pengarang internasional ternama, seperti: Rainer M. Rilke, W.H. Auden, Archibald MacLeish, H. Marsman, J. Slaurhoff dan Edgar du Perron. Penulis-penulis ini sangat mempengaruhi tulisannya dan secara tidak langsung mempengaruhi puisi tatanan kesusasteraan Indonesia.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Semasa kecil di Medan, Chairil sangat dekat dengan neneknya. Keakraban ini begitu memberi kesan kepada hidup Chairil. Dalam hidupnya yang amat jarang berduka, salah satu kepedihan terhebat adalah saat neneknya meninggal dunia. Chairil melukiskan kedukaan itu dalam sajak yang luar biasa pedih:</span></div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div class="separator" style="clear: both; color: white; font-family: inherit; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><a href="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/5/52/ChairilAnwarBust.jpg/170px-ChairilAnwarBust.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/5/52/ChairilAnwarBust.jpg/170px-ChairilAnwarBust.jpg" /></a></span></div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> "Bukan kematian benar yang menusuk kalbu/ Keridlaanmu menerima segala tiba/ Tak kutahu setinggi itu atas debu/ Dan duka maha tuan bertahta"</span></div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Sesudah nenek, ibu adalah wanita kedua yang paling Chairil puja. Dia bahkan terbiasa menyebut nama ayahnya, Tulus, di depan sang Ibu, sebagai tanda menyebelahi nasib si ibu. Dan di depan ibunya, Chairil acapkali kehilangan sisinya yang liar. Beberapa puisi Chairil juga menunjukkan kecintaannya pada ibunya.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Sejak kecil, semangat Chairil terkenal kedegilannya. Seorang teman dekatnya Sjamsul Ridwan, pernah membuat suatu tulisan tentang kehidupan Chairil Anwar ketika semasa kecil. Menurut dia, salah satu sifat Chairil pada masa kanak-kanaknya ialah pantang dikalahkan, baik pantang kalah dalam suatu persaingan, maupun dalam mendapatkan keinginan hatinya. Keinginan dan hasrat untuk mendapatkan itulah yang menyebabkan jiwanya selalu meluap-luap, menyala-nyala, boleh dikatakan tidak pernah diam.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><b>Masa dewasa</b></span></div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Nama Chairil mulai terkenal dalam dunia sastra setelah pemuatan tulisannya di "Majalah Nisan" pada tahun 1942, pada saat itu dia baru berusia dua puluh tahun. Hampir semua puisi-puisii yang dia tulis merujuk pada kematian. Chairil ketika menjadi penyiar radio Jepang di Jakarta jatuh cinta pada Sri Ayati tetapi hingga akhir hayatnya Chairil tidak memiliki keberanian untuk mengungkapkannya. Puisi-puisinya beredar di atas kertas murah selama masa pendudukan Jepang di Indonesia dan tidak diterbitkan hingga tahun 1945.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Semua tulisannya yang asli, modifikasi, atau yang diduga diciplak dikompilasi dalam tiga buku : Deru Campur Debu (1949); Kerikil Tajam Yang Terampas dan Yang Putus (1949); dan Tiga Menguak Takdir (1950, kumpulan puisi dengan Asrul Sani dan Rivai Apin).</span></div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Chairil memang penyair besar yang menginspirasi dan mengapresiasi upaya manusia meraih kemerdekaan, termasuk perjuangan bangsa Indonesia untuk melepaskan diri dari penjajahan. Hal ini, antara lain tercermin dari sajaknya bertajuk: "Karawang-Bekasi", yang disadurnya dari sajak "The Young Dead Soldiers", karya Archibald MacLeish (1948).</span></div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Dia juga menulis sajak "Persetujuan dengan Bung Karno", yang merefleksikan dukungannya pada Bung Karno untuk terus mempertahankan proklamasi 17 Agustus 1945.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Bahkan sajaknya yang berjudul "Aku" dan "Diponegoro" juga banyak diapresiasi orang sebagai sajak perjuangan. Kata Aku binatang jalang dalam sajak Aku, diapresiasi sebagai dorongan kata hati rakyat Indonesia untuk bebas merdeka.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><b>Akhir hidup</b></span></div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Vitalitas puitis Chairil tidak pernah diimbangi kondisi fisiknya, yang bertambah lemah akibat gaya hidupnya yang semrawut. Sebelum dia bisa menginjak usia dua puluh tujuh tahun, dia sudah kena sejumlah penyakit. Chairil Anwar meninggal dalam usia muda karena penyakit TBC</span><span style="font-size: small;"><a href="http://m.skype.com/browse.php?u=Oi8vaWQud2lraXBlZGlhLm9yZy93aWtpL0NoYWlyaWxfQW53YXI%3D&b=13#cite_note-6"><sup><span style="text-decoration: none;">[7]</span></sup></a></span><span style="font-size: small;"> Dia dikuburkan di </span><span style="font-size: small;"><a href="http://m.skype.com/browse.php?u=Oi8vaWQud2lraXBlZGlhLm9yZy93L2luZGV4LnBocD90aXRsZT1UYW1hbl9QZW1ha2FtYW5fVW11bV9LYXJldF9CaXZhayZhY3Rpb249ZWRpdCZyZWRsaW5rPTE%3D&b=13" title="Taman Pemakaman Umum Karet Bivak (halaman belum tersedia)"><span style="text-decoration: none;">Taman Pemakaman Umum Karet Bivak</span></a></span><span style="font-size: small;">, Jakarta. Makamnya diziarahi oleh ribuan pengagumnya dari zaman ke zaman. Hari meninggalnya juga selalu diperingati sebagai </span><span style="font-size: small;"><a href="http://m.skype.com/browse.php?u=Oi8vaWQud2lraXBlZGlhLm9yZy93L2luZGV4LnBocD90aXRsZT1IYXJpX0NoYWlyaWxfQW53YXImYWN0aW9uPWVkaXQmcmVkbGluaz0x&b=13" title="Hari Chairil Anwar (halaman belum tersedia)"><span style="text-decoration: none;">Hari Chairil Anwar</span></a></span><span style="font-size: small;">.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Berikut ini adalah salah satu puisi karya Chairil Anwar yang terkenal berjudul "AKU"</span></div><h2 align="center" style="color: white; font-family: inherit; text-align: center;"><span style="font-size: small;">“ </span><span style="font-size: small;"><a href="http://m.skype.com/browse.php?u=Oi8vZ2FsaWdvbmdsaS53b3JkcHJlc3MuY29tLzIwMDgvMDQvMzAvYWt1Lw%3D%3D&b=5" title="Baca AKU">AKU</a></span><span style="font-size: small;"> “</span></h2><div align="center" style="color: white; font-family: inherit; text-align: center;"><span style="font-size: small;">Oleh :<br />
Chairil Anwar</span></div><div align="center" style="color: white; font-family: inherit; text-align: center;"><span style="font-size: small;">Kalau sampai waktuku<br />
‘Ku mau tak seorang ‘kan merayu<br />
Tidak juga kau</span></div><div align="center" style="color: white; font-family: inherit; text-align: center;"><span style="font-size: small;">Tak perlu sedu-sedan itu<br />
Aku ini binatang jalang<br />
Dari kumpulannya terbuang</span></div><div align="center" style="color: white; font-family: inherit; text-align: center;"><span style="font-size: small;">Biar peluru menembus kulitku<br />
Aku tetap meradang menerjang</span></div><div align="center" style="color: white; font-family: inherit; text-align: center;"><span style="font-size: small;">Luka dan bisa kubawa berlari<br />
Berlari<br />
Hingga hilang pedih peri</span></div><div align="center" style="color: white; font-family: inherit; text-align: center;"><span style="font-size: small;">Dan aku akan lebih tidak perduli<br />
Aku mau hidup seribu tahun lagi</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; line-height: normal; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><h2 style="color: white; font-family: inherit;"><span class="mw-headline" style="font-size: small;">Karya tulis yang diterbitkan</span></h2><ul style="color: white; font-family: inherit;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: small;"><a href="http://m.skype.com/browse.php?u=Oi8vaWQud2lraXBlZGlhLm9yZy93aWtpL0RlcnVfQ2FtcHVyX0RlYnU%3D&b=13" title="Deru Campur Debu"><span style="text-decoration: none;">Deru Campur Debu</span></a></span><span style="font-size: small;"> (</span><span style="font-size: small;"><a href="http://m.skype.com/browse.php?u=Oi8vaWQud2lraXBlZGlhLm9yZy93aWtpLzE5NDk%3D&b=13" title="1949"><span style="text-decoration: none;">1949</span></a></span><span style="font-size: small;">)</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: small;"><a href="http://m.skype.com/browse.php?u=Oi8vaWQud2lraXBlZGlhLm9yZy93L2luZGV4LnBocD90aXRsZT1LZXJpa2lsX1RhamFtX2Rhbl9ZYW5nX1RlcmFtcGFzX2Rhbl9ZYW5nX1B1dHVzJmFjdGlvbj1lZGl0JnJlZGxpbms9MQ%3D%3D&b=13" title="Kerikil Tajam dan Yang Terampas dan Yang Putus (halaman belum tersedia)"><span style="text-decoration: none;">Kerikil Tajam dan Yang Terampas dan Yang Putus</span></a></span><span style="font-size: small;"> (1949)</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: small;"><a href="http://m.skype.com/browse.php?u=Oi8vaWQud2lraXBlZGlhLm9yZy93L2luZGV4LnBocD90aXRsZT1UaWdhX01lbmd1YWtfVGFrZGlyJmFjdGlvbj1lZGl0JnJlZGxpbms9MQ%3D%3D&b=13" title="Tiga Menguak Takdir (halaman belum tersedia)"><span style="text-decoration: none;">Tiga Menguak Takdir</span></a></span><span style="font-size: small;"> (</span><span style="font-size: small;"><a href="http://m.skype.com/browse.php?u=Oi8vaWQud2lraXBlZGlhLm9yZy93aWtpLzE5NTA%3D&b=13" title="1950"><span style="text-decoration: none;">1950</span></a></span><span style="font-size: small;">) (dengan </span><span style="font-size: small;"><a href="http://m.skype.com/browse.php?u=Oi8vaWQud2lraXBlZGlhLm9yZy93aWtpL0FzcnVsX1Nhbmk%3D&b=13" title="Asrul Sani"><span style="text-decoration: none;">Asrul Sani</span></a></span><span style="font-size: small;"> dan </span><span style="font-size: small;"><a href="http://m.skype.com/browse.php?u=Oi8vaWQud2lraXBlZGlhLm9yZy93aWtpL1JpdmFpX0FwaW4%3D&b=13" title="Rivai Apin"><span style="text-decoration: none;">Rivai Apin</span></a></span><span style="font-size: small;">)</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: small;">"Aku Ini Binatang Jalang: koleksi sajak 1942-1949", disunting oleh </span><span style="font-size: small;"><a href="http://m.skype.com/browse.php?u=Oi8vaWQud2lraXBlZGlhLm9yZy93L2luZGV4LnBocD90aXRsZT1QYW11c3VrX0VuZXN0ZSZhY3Rpb249ZWRpdCZyZWRsaW5rPTE%3D&b=13" title="Pamusuk Eneste (halaman belum tersedia)"><span style="text-decoration: none;">Pamusuk Eneste</span></a></span><span style="font-size: small;">, </span><span style="font-size: small;"><a href="http://m.skype.com/browse.php?u=Oi8vaWQud2lraXBlZGlhLm9yZy93L2luZGV4LnBocD90aXRsZT1LYXRhX3BlbnV0dXAmYWN0aW9uPWVkaXQmcmVkbGluaz0x&b=13" title="Kata penutup (halaman belum tersedia)"><span style="text-decoration: none;">kata penutup</span></a></span><span style="font-size: small;"> oleh </span><span style="font-size: small;"><a href="http://m.skype.com/browse.php?u=Oi8vaWQud2lraXBlZGlhLm9yZy93aWtpL1NhcGFyZGlfRGpva29fRGFtb25v&b=13" title="Sapardi Djoko Damono"><span style="text-decoration: none;">Sapardi Djoko Damono</span></a></span><span style="font-size: small;"> (1986)</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: small;"><a href="http://m.skype.com/browse.php?u=Oi8vaWQud2lraXBlZGlhLm9yZy93L2luZGV4LnBocD90aXRsZT1EZXJhaS1kZXJhaV9DZW1hcmEmYWN0aW9uPWVkaXQmcmVkbGluaz0x&b=13" title="Derai-derai Cemara (halaman belum tersedia)"><span style="text-decoration: none;">Derai-derai Cemara</span></a></span><span style="font-size: small;"> (1998)</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: small;"><a href="http://m.skype.com/browse.php?u=Oi8vaWQud2lraXBlZGlhLm9yZy93L2luZGV4LnBocD90aXRsZT1QdWxhbmdsYWhfRGlhX1NpX0FuYWtfSGlsYW5nJmFjdGlvbj1lZGl0JnJlZGxpbms9MQ%3D%3D&b=13" title="Pulanglah Dia Si Anak Hilang (halaman belum tersedia)"><span style="text-decoration: none;">Pulanglah Dia Si Anak Hilang</span></a></span><span style="font-size: small;"> (1948), terjemahan karya </span><span style="font-size: small;"><a href="http://m.skype.com/browse.php?u=Oi8vaWQud2lraXBlZGlhLm9yZy93aWtpL0FuZHJlX0dpZGU%3D&b=13" title="Andre Gide"><span style="text-decoration: none;">Andre Gide</span></a></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: small;"><a href="http://m.skype.com/browse.php?u=Oi8vaWQud2lraXBlZGlhLm9yZy93L2luZGV4LnBocD90aXRsZT1LZW5hX0dlbXB1ciZhY3Rpb249ZWRpdCZyZWRsaW5rPTE%3D&b=13" title="Kena Gempur (halaman belum tersedia)"><span style="text-decoration: none;">Kena Gempur</span></a></span><span style="font-size: small;"> (1951), terjemahan karya </span><span style="font-size: small;"><a href="http://m.skype.com/browse.php?u=Oi8vaWQud2lraXBlZGlhLm9yZy93aWtpL0pvaG5fU3RlaW5iZWNr&b=13" title="John Steinbeck"><span style="text-decoration: none;">John Steinbeck</span></a></span></li>
</ul><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; line-height: normal;"><span style="font-size: small;"><b>Terjemahan ke bahasa asing</b></span></div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; line-height: normal;"><span style="font-size: small;">Karya-karya Chairil juga banyak diterjemahkan ke dalam bahasa asing, antara lain </span><span style="font-size: small;"><a href="http://m.skype.com/browse.php?u=Oi8vaWQud2lraXBlZGlhLm9yZy93aWtpL0JhaGFzYV9Jbmdncmlz&b=13" title="Bahasa Inggris"><span style="text-decoration: none;">bahasa Inggris</span></a></span><span style="font-size: small;">, </span><span style="font-size: small;"><a href="http://m.skype.com/browse.php?u=Oi8vaWQud2lraXBlZGlhLm9yZy93aWtpL0JhaGFzYV9KZXJtYW4%3D&b=13" title="Bahasa Jerman"><span style="text-decoration: none;">Jerman</span></a></span><span style="font-size: small;"> dan </span><span style="font-size: small;"><a href="http://m.skype.com/browse.php?u=Oi8vaWQud2lraXBlZGlhLm9yZy93aWtpL0JhaGFzYV9TcGFueW9s&b=13" title="Bahasa Spanyol"><span style="text-decoration: none;">Spanyol</span></a></span><span style="font-size: small;">. Terjemahan karya-karyanya di antaranya adalah:</span></div><ul style="color: white; font-family: inherit;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: small;">"Sharp gravel, Indonesian poems", oleh Donna M. Dickinson (Berkeley, California, 1960)</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: small;">"Cuatro poemas indonesios [por] Amir Hamzah, Chairil Anwar, Walujati" (Madrid: Palma de Mallorca, 1962)</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: small;">Chairil Anwar: Selected Poems oleh </span><span style="font-size: small;"><a href="http://m.skype.com/browse.php?u=Oi8vaWQud2lraXBlZGlhLm9yZy93aWtpL0J1cnRvbl9SYWZmZWw%3D&b=13" title="Burton Raffel"><span style="text-decoration: none;">Burton Raffel</span></a></span><span style="font-size: small;"> dan Nurdin Salam (New York, New Directions, 1963)</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: small;">"Only Dust: Three Modern Indonesian Poets", oleh Ulli Beier (Port Moresby [New Guinea]: Papua Pocket Poets, 1969)</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: small;">The Complete Poetry and Prose of Chairil Anwar, disunting dan diterjemahkan oleh Burton Raffel (Albany, State University of New York Press, 1970)</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: small;">The Complete Poems of Chairil Anwar, disunting dan diterjemahkan oleh Liaw Yock Fang, dengan bantuan H. B. Jassin (Singapore: University Education Press, 1974)</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: small;">Feuer und Asche: sämtliche Gedichte, Indonesisch/Deutsch oleh Walter Karwath (Wina: Octopus Verlag, 1978)</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: small;">The Voice of the Night: Complete Poetry and Prose of Chairil Anwar, oleh Burton Raffel (Athens, Ohio: Ohio University, Center for International Studies, 1993)</span></li>
</ul><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; line-height: normal;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; line-height: normal;"><span style="font-size: small;"><b>Karya-karya tentang Chairil Anwar</b></span></div><ul style="color: white; font-family: inherit;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: small;">Chairil Anwar: memperingati hari 28 April 1949, diselenggarakan oleh Bagian Kesenian Djawatan Kebudajaan, Kementerian Pendidikan, Pengadjaran dan Kebudajaan (Djakarta, 1953)</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: small;">Boen S. Oemarjati, "Chairil Anwar: The Poet and his Language" (Den Haag: Martinus Nijhoff, 1972).</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: small;">Abdul Kadir Bakar, "Sekelumit pembicaraan tentang penyair Chairil Anwar" (Ujung Pandang: Lembaga Penelitian dan Pengembangan Ilmu-Ilmu Sastra, Fakultas Sastra, Universitas Hasanuddin, 1974)</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: small;">S.U.S. Nababan, "A Linguistic Analysis of the Poetry of Amir Hamzah and Chairil Anwar" (New York, 1976)</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: small;">Arief Budiman, "Chairil Anwar: Sebuah Pertemuan" (Jakarta: Pustaka Jaya, 1976)</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: small;">Robin Anne Ross, Some Prominent Themes in the Poetry of Chairil Anwar, Auckland, 1976</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: small;">H.B. Jassin, "Chairil Anwar, pelopor Angkatan '45, disertai kumpulan hasil tulisannya", (Jakarta: Gunung Agung, 1983)</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: small;">Husain Junus, "Gaya bahasa Chairil Anwar" (Manado: Universitas Sam Ratulangi, 1984)</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: small;">Rachmat Djoko Pradopo, "Bahasa puisi penyair utama sastra Indonesia modern" (Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1985)</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: small;">Sjumandjaya, "Aku: berdasarkan perjalanan hidup dan karya penyair Chairil Anwar (Jakarta: Grafitipers, 1987)</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: small;">Pamusuk Eneste, "Mengenal Chairil Anwar" (Jakarta: Obor, 1995)</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: small;">Zaenal Hakim, "Edisi kritis puisi Chairil Anwar" (Jakarta: Dian Rakyat, 1996)</span></li>
</ul><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; line-height: normal;"><span style="font-size: small;"><b>Hal-hal yang mengagumkan atau menarik dari seorang Chairil Anwar adalah:</b></span></div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; line-height: normal;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="color: white; font-family: inherit; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0cm 21.3pt; text-indent: -21.3pt;"><span lang="EN-US" style="font-size: small;">Ø<span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-size: small;">Chairil sangat tabah dengan keadaan keluarganya yang berantakan</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: white; font-family: inherit; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0cm 21.3pt; text-indent: -21.3pt;"><span lang="EN-US" style="font-size: small;">Ø<span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-size: small;">Semasa kecil di Medan, Chairil sangat rapat dengan neneknya</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: white; font-family: inherit; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0cm 21.3pt; text-indent: -21.3pt;"><span lang="EN-US" style="font-size: small;">Ø<span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-size: small;">Sifat Chairil pada masa kanak-kanaknya ialah pantang dikalahkan, baik pantang kalah dalam suatu persaingan, maupun dalam mendapatkan keinginan hatinya</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: white; font-family: inherit; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0cm 21.3pt; text-indent: -21.3pt;"><span lang="EN-US" style="font-size: small;">Ø<span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-size: small;">Wanita adalah dunia Chairil sesudah buku</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: white; font-family: inherit; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0cm 21.3pt; text-indent: -21.3pt;"><span lang="EN-US" style="font-size: small;">Ø<span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-size: small;">Chairil Anwar</span><span lang="EN-US" style="font-size: small;"> sangat berperan bagi perkembangan kesusasteraan Indonesia</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="color: white; font-family: inherit; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0cm 21.3pt; text-indent: -21.3pt;"><span lang="EN-US" style="font-size: small;">Ø<span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-size: small;">Chairil Anwar adalah legenda bagi sastra Indonesia</span></div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; line-height: normal;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; line-height: normal;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><b>Kesamaan tokoh Chairil Anwar dengan tokoh lain:</b></span></div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Chairil Anwar memiliki sejumlah kesamaan dengan tokoh lain, terutama rekan penulis. Diantaranya adalah dengan Asrul Sani. Mereka adalah sama-sama sastrawan legendaris pelopor angkatan ’45. Dan juga mereka berdua sama-sama mengabdikan hidup mereka hanya untuk seni dan sastra. Bersamaan dengan itu, mereka adalah sama-sama pendiri “Gelanggang Seniman Merdeka”. Akan tetapi, mereka berdua pun sama-sama pernah mengalami kegagalan dalam asmara, yaitu diceraikan oleh istrinya. Dan kesamaan yang paling luar biasa adalah mereka berdua sama-sama memiliki pengagum dan pecinta karya-karya mereka dari zaman ke zaman.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><b>Hal-hal yang bisa diteladani dari seorang Chairil Anwar adalah:</b></span></div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Chairil Anwar adalah untuk sebuah nama yang mengingatkan kita bahwa hidup terbaik ternyata adalah berkarya atas kebebasan dan kemerdekaan diri sendiri bukan untuk hal – hal lain yang ternyata mengurangi nilai. Hidup Chairil memang sakit, sakit – sakitan dimata orang tapi tidak untuk dirinya karena sebagai manusia dia memiliki apa yang didambakan oleh semua orang yang akhirnya menjadikannya sebagai panutan hari ini diatas sekian nama – nama besar didunia sastra Indonesia. Satu lagi, semangat yang membara, idealisme yang tinggi, dan keinginan untuk berarah pada perubahan yang lebih baik adalah hal lain yang kita teladani dari beliau. Tiada satupun hal yang menjadi penghalang, jika kita bersungguh-sungguh dalam perjuangan hidup.</span></div></div>Prayoga Ismailhttp://www.blogger.com/profile/11542035268822560340noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-3854104353666249263.post-79566896696873472452012-02-27T17:51:00.001+07:002012-02-27T17:53:12.875+07:00Nyanyian Cinta, Tarian Pena<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="color: white; text-align: justify;"> Cairo memasuki musim semi. Pagi yang indah. Langit yang cerah. Orang-orang menatap hari dengan penuh gairah. Begitu juga Mahmid. Ia melangkah memasuki gerbang Universitas Al Azhar dengan semangat membuncah. Fakultas Dakwah di Nasr City demikian ia cintai. Ia bayangkan hari yang indah penuh barakah. Mata kuliah Sirah Nabawiyyah, Fiqih Dakwah, Fiqh Al Muqaranah, Qiraah Sab’ah, Syaikh Fahmi Abdullah, Syaikh Yahya Ash Shabrawi, Prof. Dr. Abdul Aziz Abdih, teman-teman yang sesemangat, seirama dan se-ghirah. Mencintai rasulullah seutuhnya, tekad membaktikan diri sepenuhnya pada agama Allah. Semuanya menjadi cahaya dalam dada. Menjadi mentari bagi semangatnya.<br />
“Sebelum diangkat menjadi seorang nabi, Muhammad saw. Telah dikenal sebagai orang yang paling menjaga amanah di seantero kota Makkah. Shingga beliau diberi gelar Al Amin. Orang yang sangat bisa dipercaya. Orang yang sangat menjaga amanah. Sifat inilah yang semestinya dimiliki setiap muslim.”<br />
“Menjaga amanah adalah ruh agama ini. Umur yang diberikan Allah kepada kita adalah amanah. Langkah kaki kita adalah amanah. Pandangan mata kita adalah amanah. Hidup kita adalah amanah. Menjaga amanah adalah inti ajaran agama mulia ini. Rasulullah bersabda, Laa diina liman laa amanita lahu. Tidak beragama orang yang tidak menjaga amanah!… </div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; color: white; text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/_tiGX3G1UMoo/SwGZTF-8xhI/AAAAAAAAAJ8/AtOO9nqGJIo/s1600/falling-love.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="http://4.bp.blogspot.com/_tiGX3G1UMoo/SwGZTF-8xhI/AAAAAAAAAJ8/AtOO9nqGJIo/s400/falling-love.jpg" width="340" /></a></div><div style="color: white; text-align: justify;">Hari ini ia mendapatkan penjelasan yang dalam tentang amanah, satu dari empat sifat utama Rasulullh. Prof. Dr. Abdul Aziz Abduh, Guru Besar Ilmu Dakwah menguraikannya dengan bahasa yang menghidupkan jiwa. Kampus tertua di dunia ini tiada henti menempa generasi.</div><span style="color: white;"> </span><br />
<div style="color: white; text-align: justify;">* * *<br />
Pukul dua siang ia pulang. Naik bis menuju Ramsis, ia menyewa sepetak kamar di sebuah rumah tua di kawasan Ramsis. Kamar yang pernah disewa sepupunya yang kini telah menikah dan punya rumah di daerah Katamea. Tuan rumahnya sangat baik. Tak pernah menagih uang sewa kamar. Ia sendiri yang sering malu. Malu pada diri sendiri dan tentu malu pada tuan rumah. Pernah ia tidak bisa bayar sewa rumah enam bulan. Dan pemilik rumah tak jua menagih. Kali ini, sudah empat bulan ia belum bayar. Otaknya terus berputar dari mana ia akan dapat uang. Meminta orangtua yang sudah renta sangat tidak mungkin.<br />
Ia hanya selalu yakin bisa membayar. Allah Mahakaya. Sudah tiga puluh lamaran ia kirimkan ke tempat-tempat yang teriklankan di koran Ahram membuka lowongan. Namun tidak satu pun panggilan ia dapatkan, apalagi pekerjaan.<br />
Sementara ini, untuk memenuhi kebutuhan harian, ia berjualan buku-buku, majalah dan kaset-kaset islami di depan masjid Ramsis. Ia tidak bisa menggelar dagangannya setiap waktu. Sebab harus berbagi dengan jam kuliah. Boleh dikata ia punya kesempatan serius menjajakan dagangannya hanya pada hari Jumat. Ketika kuliah libur. Keuntungannya menjual buku tak seberapa.<br />
Ketika bis sasmpai Ramsis ia turun. Seperti biasa ia langkahkan kakinya menuju masjid El Fath. Ia ingin melepas penat, sambil meunggu Ashar tiba. Ia masuk masjid. Terasa teduh. Masjid-masjid di Cairo selalu meneduhkan. Ia pilih sebuah tiang. Duduk, dan menyandarkan punggungnya, ke tiang. Tas hitamnya ia lepas. Ia letakkan di samping kanan. Kedua kakinya ia selonjorkan. Perlahan matanya memejam, namun pikirannya tetap melayang-layang. Dari mana ia akan dapatkan uang. Dari mana ia akan bayar sewa kontrakan. Ya Allah, mohon berikan aku jalan.</div><div style="color: white; text-align: justify;"><span id="more-33"></span><br />
Azan Ashar berkumandang. Ia bangkit. Harus segera turun sebelum orang mulai banyak. Ia harus buang air kecil dan ambil wudlu. Ia turun menuju kamar kecil. Benar. Orang mulai banyak. Belasan kamar kecil tertutup. Untung masih ada satu yang terbuka. Kosong. Ia masuk. Ia tutup pintunya. Di pintu ia temukan tas hitam kumal tergantung.<br />
“Ada yang lupa membawa barangnya.” Gumamnya.<br />
Di mana-mana, di muka bumi ini, barang tertinggal di kamr kecil sudah jamak dan biasa. Di kamar kecil masjid Annur Abbasea ia pernah menemukan kaca mata tertinggal. Di kamar kecil masjid Sayyeda Zaenab ia pernah menemukan bungkusan plastik hitam. Ternyata isinya dua kilo ikan tuna. Dan pemiliknya ternyata seorang mahasiswa dari Indonesia yang baru saja belanja di pasar Sayyeda Zaenab. Entah kenapa ia sering menemukan barang-barang yang tertingglal di kamar kecil.<br />
Ia ambil tas itu, lalu keluar dan berteriak ke arah orang-orang yang sedang berwudlu, “Ada yang merasa memiliki tas ini!”<br />
Tak ada yang menjawab.<br />
Sekali lagi ia berteriak, “Perhatian! Maaf, ada yang merasa memiliki tas ini. Aku temukan tergantung di kamar kecil nomor tiga belas.”<br />
“Pemiliknya mungkin sudah naik ke atas.” Sahut seseorang.<br />
“Serahkan saja pada pengurus masjid. Siapa tahu nanti pemiliknya mencari!” Sahut yang lain.<br />
“ Ya, serahkan saja pada pengurus masjid, biar nanti setelah shalat diumumkan.”<br />
“Baik.”<br />
Ia langsung bergegas ke tempat pengurus masjid. Menyerahkan tas itu dan ihwal penemuannya. Pengurus masjid yang berjenggot lebat itu tersenyum ramah dan berkata, “Bukankah kau yang biasa berjulan buku di depan?”<br />
“Benar paman.”<br />
“Siapa namamu?”<br />
“Mahmud. Lengkapnya Mahmud Ali El Kayyis.”<br />
“Apa yang kau lakukan sangat tepuji. Sesuai dengan namamu. Tidak semua orang yang menemukan tas berusaha disampaikan yang berhak dan yang berwenag mengurusinya.<br />
Aku bangga padamu. Semoga Allah memberkahi perbuatanmu, Anakku. Kau telah menunaikan amanah, dan insya Allah akan kami tunaikan amanah ini!”<br />
Ia kembali turun untuk memenuhi hajatnya yang tertunda.</div><div style="color: white; text-align: justify;">* * *<br />
Usai shalat, pengurus masjid El Fath mengumumkan perihal ditemukannya tas hitam. Jika ada yang merasa memilikinya harap menemui imam masjid.<br />
Ia lega mendengar pengumuman itu. Berharap apa yang dilakukannya berpahala. Apapun isi tas itu, pasti yang punya merasa akan bahagia mendapatkannya kembali. Seperti saat ia lupa buku diktatnya tertinggal di masjid kampus. Ia benar-benar lupa saat itu. Sebelum shalat ia letakkan buku diktatnya di antara lemari tempat penyimpanan mushaf. Usai shalat ia langsung cabut pulang. Malamnya saat hendak membaca ulang tidak ia dapati bukunya. Barulah ia ingat, bukunya tertinggal di masjid. Ia sangat sedih. Buku itu sangat berharga baginya. Bagi sementara orang harganya mungkin murah. Tak seberapa. Tapi bagi dirinya yang serba kekurangan, buku itu sangat mahal. Sangat berharga. Pagi harinya ia bersegera ke kampus langsung ke masjid. Dan tidak ia temui bukunya di atas lemari. Ia sempat meneteskan airmata.<br />
“Oh siapakah yang mengambil bukuku? Untuk apa?”<br />
Ia coba beranikan bertanya pada seorang mahasiswa yang biasa menjaga masjid. Mahasiswa itu tersenyum dan berkata “Mari ikut saya!”<br />
Mahasiswa itu mengajaknya masuk ke ruang pengurus. Lalu mengambil sesuatu di rak. Sebuah buku.<br />
“Inikah bukumu itu?”<br />
“Benar.” Jawabnya dengan penuh suka cita.<br />
“Ambilah, Saudaraku. Apapun yang berada di rumah Allah ini insya Allah aman.” <br />
Ia sangat bahagia saat itu. Benar-benar bahagia. Ia seperti terlepas dari kesulitan besar. Saat ia memegang kembali bukunya ia merasa menjadi orang paling bahagia diatas muka bumi ini.<br />
Ia berharap pemilik tas itu juga akan merasakan hal yang sama.</div><div style="color: white; text-align: justify;">* * *<br />
Hari berikutnya ia kembali kuliah. Dengan semangat. Dan seperti biasa mampir di masjid Ramsis untuk shalat Ashar. Usai shalat, pengurus masjid mengumumkan bahwa kemarin ditemukan tas hitam itu tergantung di kamar kecil. Jika ada yang merasa memiliki boleh menghubungi imam. Ia mafhum bahwa pemilikinya belum mengembilnya. Namun ia sangat lega, dengan mendengar pengumum itu ia jadi sangat yakin bahwa orang-orang masjid sangat bisa dipercaya, sangat bisa diandalkan keamanahannya.<br />
Usai shalat, ia bergegas ke kontrakannya. Ia ingin menggelar dagangan bukunya. Bakda Maghrib ada pengajian Syaikh Sya’rawi. Biasanya jamaah membludak. Semoga di antara mereka ada yang berminat membeli buku dagangannya, terutama buku-buku yang ditulis Syaikh Sya’rawi yang dikenal sangat merakyat dan dalam ilmunya.<br />
Begitu sampai kontrakan. Ia langsung mandi. Cepat sekali. Ganti pakaian. Pakai minyak wangi pemberian Rahmi, teman karibnya satu kampus yang suka jual minyak. Dua kardus besar ia letakan di kedua bahunya. Sebuah tikar plastik ia selipkan antara kardus dan kepalanya. Terasa sangat berat. Tapi inilah hidup. Inilah jihad. Dan jika sudah terbiasa jadi terasa ringan-ringan saja. Ia turuni tangga. Sebab kamarnya ada di lantai tiga. Lalu berjalan melewati lorong-lorong sempit. Menyusuri trotoar. Melewati deretan gedung perkantoran. Sampai di depan Bank Ahli ia turunkan kardusnya. Ia kelelahan.<br />
Setelah cukup ia lanjutkan perjalanan. Menyeberang jalan. Sebuah sedan merah melaju kencang. Nyaris menyerempet kaki kanannya. Ia beristighfar sementara sopir sedan mengumpat-umpat tidak karuan. Empat menit kemudian ia sampai di tujuan. Trotoar depan masjid El Fath Ramsis. Ia turunkan pelan-pelan dua kardusnya. Ia gelar tikar. Lalu ia tata dan ia susun buku dagangannya sedemikian rupa. Demikian juga kaset-kaset dan majalah. Buku-buku Syaikh Sya’rawi ia susun semenarik mungkin di bagian paling depan. Sehingga tampak menonjol dan memikat hati yang melihatnya.<br />
Senja mulai pekat. Langit memerah di sebelah barat. Lampu-lampu kota mulai menyala. Orang-orang mulai deras berdatangan. Hatinya riang. Sudah delapan buku yang terjual. Semuanya buku fatwanya Syaikh Sya’rawi. Keuntungan masing-masing buku tiga pound. Sebelum Maghrib ia sudah dapat dua puluh empat pound. Ia tersenyum.<br />
“Alhamdulillah ya Rabb.” Pujinya pada Tuhan yang memberi rejeki.<br />
Ia lalu berharap jika Syaikh Sya’rawi tiap hari memberi ceramah di masjid Ramsis. Atau ada seratus ulama seperti Syaikh Sya’rawi, dan semuanya menulis buku. Lalu semuanya memberikan ceramah masjid Ramsis, tempatnya menggelar dagangan. Jika tiap hari ia bisa untung dua pukuh lima pound<br />
saja, maka dalam satu bulan ia akan punya masukan paling tidak tujuh ratus lima puluhan pound. Dan itu sangat cukup untuk membayar sewa kamar, makan, ongkos bis, dan buku. Bahkan ia bisa menargetkan kapan menikah. Ah kenapa ia tiba-tiba berpikir menikah.<br />
“Ya Kapten, lau samah, bikam syarith dzai?”1<br />
Suara seorang perempuan membuyarkan lamunannya. Ia mengarahkan matanya ke asal suara. Hatinya bergetar sesaat. Di hadapannya seorang gadis berparas elok berjilbab putih berjongkok sambil memegang sebuah kaset. Ya, kaset ceramah Syaikh Sya’rawi berjudul: Al Mar’ah Ash-Shalihah. Satu detik matanya beradu dengan mata gadis itu. Ia menangkap kecantikannya.mata yang bundar dan bening. Muka yang bersih dengan tahi lalat di dagu kirinya. Ia segera menahan matanya, mengalihkannya ke kaset yang di pegang gadis itu.<br />
“E… sab’ah junaihat.”2 <br />
“Ghali awi!”3<br />
“La ya anisah, hadza jaded.”4<br />
“Arba’ah mumkin?”5 Gadis itu menawar.<br />
“Musy mumkin, afwan.”6<br />
“Khamsah la azid.”7<br />
“Masyi.”8<br />
Gadis itu mengambil kaset dan memasukannya ke dalam tas, lantas mengeluarkan lima pound. Ia mengambil uang itu seraya mengucapkan, “Terima kasih, Nona.”<br />
Setelah gadis itu berlalu ia raba hatinya. Masih ada getaran. Ia jadi berpikir, kenapa ia baru mengangankan nikah, tiba-tiba langsung ada gadis di hadapannya. Gadis yang membuat hatinya bergetar. Apakah ini tanda-tanda.<br />
“Ah, astaghfirullah, aku tak mau dijebak setan!” cepat-cepat ia menolak pikirannya.bukankah sudah tidak terhitung gadis berjilbab yang membeli dagangannya? Di antara mereka bahkan banyak yang lebih cantik dari gadis tadi. Kenapa tiba-tiba ia harus bergetar, harus merasa sesuatu yang lain?<br />
Saat Maghrib tiba masjid telah penuh. Ia merasa tidak perlu masuk masjid. Cukup menggelar koran dan ikut shalat jamaah di samping dagangannya. Usai shalat Syaikh Sya’rawi memberikan ceramahnya. Berkali-kali tasbih dan kalimat tauhid terdengar gemuruh dari para pendengar. Di tengah-tengah asyiknya mendengarkan ceramah. Sambil sesekali melayani pembeli tba-tiba seorang lelaki berjenggot bermuka ramah mendatanginya. Lelaki itu tak lain adalah salah satu pengurus masjid El Fath.<br />
“Apa kabarmu Nak? Laris?”<br />
“Alhamdulillah, saya baik. Rejeki hari ini juga baik.”<br />
“Syukur kalau begitu. E, begini Nak….”<br />
“Ya, Paman. Ada apa?”<br />
“Ada yang punya perlu denganmu. Jika kau tidak keberatan. Habis shalat Isya datanglah ke kantor pengurs masjid.” <br />
“Perlu apa ya kira-kira, Paman?”<br />
“Insya Allah baik untukmu. Bisa?”<br />
“Insya Allah, Paman.”</div><div style="color: white; text-align: justify;">* * *<br />
Syaikh Sya’rawi memberikan siraman penyejuk jiwa sampai Isya. Beliau juga mengimami shalat Isya. Acara ceramah beliau disiarkan langsung ke seluruh penjuru Timur Tengah oleh sebuah stasiun televisi. Usai shalat, Mahmud sibuk dengan para pembeli bukunya. Semua buku tulisan Syaikh Sya’rawi ludes. Kaset ceramah beliau tersisa tiga. Buku-buku yang lain juga banyak dibeli. Ketika masjid mulai sepi, ia mengemasi dagangannya.<br />
“Ini sungguh hari yang penuh keberuntungan.” Katanya pada diri sendiri. Separo bukunya terjual. Ia menaksir keuntungannya hari itu kira-kira seratus empat puluh pound.<br />
“Lumayan, bisa untuk menyelamatkan muka. Bisa untuk membayar sewa kamar dua bulan.” Gumamnya pada diri sendiri.<br />
Setelah mengikat kardusnya ia melangkah ke masjid. Ia bawa barang dagangannya ke masjid. Ia letakkan di balik pintu masuk, lalu menuju salah satu ruang yang digunakan sebagai kantor para pengurus. Di sana ada beberapa orang yang berkumpul. Ia mengetuk pintu memberi salam. Yang ada di situ serentak menjawab salam. Sekilas ia kitarkan pandangan. Tak ada Syaikh Sya’rawi. Mungkun telah diantar pulang.<br />
“Nak Mahmud, silakan duduk.” Lelaki berjenggot bermuka ramah mempersilakan duduk.<br />
“Terima kasih.” Jawabnya. Ia lalu duduk di kursi yang masih kosong.<br />
“Diakah pemuda itu?” Seorang lelaki setengah baya berwajah bersih tiba-tiba berkata sambil memandang kearah Mahmud.<br />
“Benar, dialah orangnya.” Jawab lelaki berjenggot bermuka ramah.<br />
Mahmud yang merasa dirinya jadi obyek pembicaraan spontan bertanya,<br />
“Kalian membicarakan aku?”<br />
“Iya Nak Mahmud. Seperti yang saya sampaikan bakda shalat Maghrib tadi. Ada orang yang perlu denganmu. Ceritanya begini, bapak ini adalah Tuan Ragib Ali Ridhwan Hamid Ghazali. Beliaulah pemilik tas hitam yang kautemukan. Beliau ingin berterima kasih padamu.” Lelaki berjenggot bermuka ramah menjlaskan.<br />
“Benar Nak Mahmud. Saya sangat berterima kasih padamu. Sebagai rasa terima kasih, saya ingin memberikan sesuatu padamu. Nilainya mungkin tidak seberapa tapi semoga menjadi tanda syukur. Karena siapa yang tidak berterima kasih pada manusia dia tidak berterima kasih kepada Allah.” Kata lelaki setengah baya berwajah bersih bernama Ragab itu.<br />
Mahmud belum sempat mengucapkan sepatah kata, namun Tuan Ragab telah berdiri dan mengulurkan amplop kepadanya. Dengan spontan Mahmud menolaknya seraya berkata,<br />
“Sebentar Tuan Ragab. Kemarin itu saya hanya menunaikan amanah karena Allah. Itu saja. Itu sudah menjadi kewajiban saya sebagai seorang muslim. Jadi, rasanya tidak semestinya saya menerima yang berlebih. Tidak perlu berterima kasih atas sebuah kewajiban. Bersyukurlah pada Allah.”<br />
“Iya. Kau benar. Tapi tolong terimalah tanda terima kasih saya padamu Nak. Terima kasih saya atas amanah yang kautunaikan.” Desak Tuan Ragab.<br />
“Maaf, janganlah Tuan memaksa saya untuk menerima<br />
sesuatu sebagai imbalan kewajiban yang harus saya tunaikan.<br />
Tolong, saya hanya melakukan karena Allah. Tolong. Saya sampaikan empati saya atas sikap Tuan yang hendak berterima kasih pada saya. Saya terima ungkapan terima kasihnya. Tapi tidak untuk sesuatu yang hendak Bapak berikan pada saya. Sekali lagi jangan paksa saya!”<br />
Tuan Ragab memandang kepada lelaki imam masjid yang hanya dengan diam saja sejak tadi. Sang imam mengisyaratkan dengan gelengan kepala dan telapak tangannya agar dia jangan memaksa.<br />
“Baiklah aku tak bisa memaksa. Tapi apakah kau tahu isi tas hitam itu?” kata Tuan Ragab.<br />
Mahmud menggelengkan kepala seraya berkata, “saya sama sekali tidak membukanya.”<br />
“Aku percaya kamu tidak membukanya karena isinya masih utuh semua. Untung kamu tidak membukanya, kalau kamu membukanya setan mungkun akan memperdaya kamu agar kamu tidak menunaikan amanah dengan sebenar-benarnya. Lihatlah Nak Mahmud, ini isinya.”<br />
Tuan Ragab lalu mengeluarkan isi tas hitam. Pertama-tama koran bekas yang telah lecek. Bungkusan plastik hitam. Sebuah kantong kain berwarna hijau tua. Buku agenda. Dan sebuah pena hitam yang ujungnya kuning keemasan.<br />
“Kelihatannya tak ada yang istimewa kan? Tapi ini adalah setengah perjalanan hidupku.” Kata Tuan Ragab. Dia lalu mengambil bungkusan plastik hitam dan mengeluarkan isinya. Dua bundel dollar Amerika.<br />
“Jumlahnya tiga puluh ribu dollar.” Kata Tuan Ragab. Ia lalu meraih kantong hijau tua dan mengeluarkan isinya: seuntai kalung emas permata dengan bandul permata mulia berwarna <br />
merah tua yang sangat indah.<br />
“Ini nilainya tiga ratus ribu dollar. Baru saya beli dari Madrid untuk hadiah keberhasilan putriku semata wayang menghafalkan Al-Quran.”<br />
Tuan Ragab lalu beralih ke buku agendanya. Agendanya itu berkancing. Ia buka dan ia pegang selembar kertas seraya berkata dengan mata berkaca-kaca,<br />
“Ini cek dari seorang kolega di Port Said. Nilainya tujuh ratus tujuh puluh lima ribu pound. Inilah isi tas hitam lusuh ini Nak Mahmud, apakah aku tidak pantas memberikan sesuatu padamu sebagai ungkapan terima kasih.”<br />
Semua yang hadir di ruangan itu diam dan takjub. Semua baru tahu isi sebenarnya tas hitam kumal itu. Imam masjid dan pengurus masjid saat memeriksa tas itu hanya membuka agendanya. Mencatat keterangan yang ada di biodata di halaman depan. Yang tertulis hanya nama pemilik, tanggal lahir. Tidak ada alamat dan keterangan yang lainnya.<br />
Mereka tidak sampai memeriksa beberapa berkas yang ada di agenda itu. Juga tidak memeriksa isi kantung hijau tua dan bungkusan plastik. Begitu ada yang mengaku memiliki tas itu. Mereka mengujinya dengan menanyakan kartu identitas. Ketika nama dan data dalam kartu identitas sama dengan yang tertulis di dalam buku agenda dan bisa menyebutkan isi tas secara umum. Maka mereka percaya dialah pemiliknya. Dan memang sejak diumumkan tidak ada satu orang pun yang mengaku. Sampai datang Tuan Ragab menanyakan kepada pengurus masjid perihal tas hitam kumalnya yang tertinggal saat buang air kecil.<br />
“Allah yang mengatur semua. Alhamdulillah saya bisa mengamalkan ilmu dan menunaikan amanah. Saya ingin murni karena Allah. Jangan paksa saya,” Kata Mahmud lirih.<br />
“Jadi kau benar-benar tidak ingin menerima amplop ini?”<br />
“Jangan paksa saya, saya mohon.”<br />
“Aku sungguh bangga padamu Nak Mahmud. Baiklah aku tidak akan memaksa lagi. Namun aku tetap ingin mengungkap-kan rasa syukurku. Kepada yang hadir di ruangan ini saksikanlah aku sedekahkan cek senilai tujuh ratus tujuh puluh lima ribu pound untuk anak yatim dan fakir miskin. Pengelolaannya saya serahkan pada pengurus masjid. Pahalanya semoga terlimpahkan pada semua orang beriman yang menunaikan amanah dengan benar.”<br />
Kata-kata Tuan Ragab membuat hati yang hadir di ruangan itu bergetar. Mahmud bersyukur dalam hati bahwa ia bisa mempertahankan prinsipnya. Di akhir pertemuan Tuan Ragab membagikan kartu namanya. Saat bersalaman dengan Mahmud beliau mencium kening anak muda itu sebagai tanda cinta dan penghormatan.</div><div style="color: white; text-align: justify;">* * *<br />
Hari berikutnya Mahmud menceritakan apa yang dialaminya dengan Tuan Ragab perihal tas hitam kumal itu pada sahabat karibnya Ramhi. Dan Ramhi menanggapinya dengan emosi,<br />
“Emang sewa kamarmu sudah kau lunasi!?”<br />
“Belum.” Jawab Mahmud.<br />
“Kau sungguh bodoh! Sok suci! Sok ikhlas! Miskin tapi sok kaya! Apa sih beratnya menerima tanda terima kasih. Mungkin itu bisa jadi modal kamu usaha. Kamu itu sungguh manusia aneh. Bayar sewa kamar saja nunggak berbulan-bulan tapi sok<br />
malaikat. Sok tidak butuh uang. Dasar kolot, tolol, bahlul,<br />
primitif! Sini berikan padaku kartu namanya biar aku cari Tuan Ragab itu dan aku ambilkan bagianmu.”<br />
Mahmud menggelengkan kepala.<br />
“Kenapa tidak?!” Sengit Ramhi.<br />
“Lelaki sejati tidak akan menjilat ludahnya!”<br />
“Bah! Dasar prtimitif kolot! Jika kau masih mem-pertahankan kekolotan prinsip-prinsipmu di era global seperti ini, kau tidak akan survive! Kau akan binasa terlindas realitas!”<br />
“Allah bersama orang-orang yang bertawakal kepada-Nya.”<br />
Dengan muka kesal Ramhi meninggalkan Mahmud sambil bergumam,<br />
“Semoga kau dapat petunjuk wahai manusia lugu yang kolot!”</div><div style="color: white; text-align: justify;">* * *<br />
Bumi terus berputar. Matahari terus terbit di timur dan tenggelam di barat. Tak pernah berhenti. Hari berganti hari. Setelah empat tahun kuliah Mahmud berhasil menyelesaikan kuliahnya di Fakultas dengan nilai mumtaz. Ia terpilih sebagai terbaik pertama di angkatannya. Selesai kuliah ia tidak pulang kampung, tapi mencoba bertahan di Cairo. Ia sangat ingin lanjut pascasarjana. Namun ia merasa perlu kemapanan ekonomi.<br />
Suatu hari di awal musim dingin ia pergi ke kampus.ia kangen dengan kampus. Ia ingin menemui beberapa teman satu angkatannya yang belum lulus sambil refresing menyegarkan pikiran. Di pintu gerbang ia berpapasan dengan Prof. Dr. Abdul Aziz Abduh. Mahmud menyalaminya dengan penuh takzim.<br />
“Mahmud, sudah dua minggu ini aku mencarimu. Nanti jam satu siang datanglah ke ruang kerjaku.”<br />
Kata-kata Prof. Dr. Abdul Aziz Abduh itu sangat menyejukkan hatinya. Jika ia dicari-cari seorang guru besar yang sangat mencintai Allah dan Rasul-Nya seperti beliau maka itu suatu keberkahan. Suatu tanda akan datangnya kebaikan-kebaikan.<br />
“Insya Allah, Doktor.” Jawabnya singkat.<br />
Tepat jam satu kurang tiga menit ia masuk ruang kerja Prof. Dr. Abdul Aziz Abduh dengan terlebih dahulu mengucapkan salam.<br />
“Wa’alaikumussalam. Duduklah Mahmud! Kau tepat waktu Mahmud. Aku senang.”<br />
“Ada yang bisa saya bantu Doktor?”<br />
“Begini Mahmud, aku mau bertanya padamu, mau tidak kamu mengamalkan ilmumu?”<br />
“Tentu Doktor. Bukankah ilmu harus diamalkan?”<br />
“Mau tidak kamu berjuang dan berdakwah?”<br />
“Tentu doctor. Itu adalah kewajiban seorang muslim.”<br />
“Rasanya aku tidak salah memanggil kamu. Begini, ada sebuah daerah di pelosok selatan Mesir yang sangat membutuhkan seorang dai. Maukah kamu diutus ke sana. Sebagai utusan resmi Al Azhar. Semua biaya Al Azhar yang menanggung. Kau juga akan dapat gaji. Kau tidak selamanya di sana. Hanya dua tahun. Setelah itu kau akan aku usahakan dapat beasiswa untuk lanjut S2. bagaimana?”<br />
Mendengar penjelasan Prof. Dr. Abdul aziz Abduh, hati Mahmud gerimis.<br />
“Saya wakafkan diri saya untuk dakwah, Doktor. Untuk dakwah saya siap ditempatkan dan diutus di mana saja.”<br />
“Aku bangga mendengarnya, Anakku. Bersiap-siaplah.<br />
Surat-suratnya akan aku urus. Minggu depan kamu berangkat, insya Allah. Dan ingat kamu berangkat ke medan dakwah yang tidak ringan.”<br />
“Mohon doanya, Doktor.”<br />
“Hayyakallah ya Bunayya.”9<br />
“Amin.” </div><div style="color: white; text-align: justify;">* * *<br />
Minggu berikutnya, setelah menempuh perjalanan panjang dari Cairo ke Asyyut dengan kereta dan disambung dengan angkot sampailah Mahmud ke sebuah desa. Turun dari angkot ia masih harus berjalan kaki setengah kilo untuk mencapai perkampungan di mana dia ditugaskan. Begitu sampai ia langsung rumah imam masjid.<br />
Seorang petani memberi petunjuk,<br />
“Datangilah rumah yang bercat hijau. Di halamannya ada seekor keledai sedang ditambat. Dari sini kira-kira seratus meter. Setelah kebun korma.”<br />
Ia bergegas ke sana. Dengan mudah ia temukan rumah itu. Ia ketuk pintu. Seorang lelaki tua, berumur tujuh puluhan keluar. Ia berbincang dengannya penuh takzim, menjelaskan kedatangannya dan menyerahkan surat tugas. Lelaki tua itu mempersilakan masuk rumahnya, menyambutnya dengan penuh<br />
suka cita, “Alhamdulillah surat permohonan saya ke bagian dakwah Al Azhar dikabulkan. Saya sangat bahagia. Saya berharap kau betah di desa ini dan bisa jadi penerang di desa kami.”<br />
“Kalau boleh tahu siapa nama Imam?”<br />
“Ah, sebenarnya saya merasa tidak pantas menjadi imam. Bacaan Al-Quran saya masih belum benar. Karena tidak ada yang lain jadi terpaksa saya menjadi imam. Nama saya Raghib. Nanti bakda shalat Maghrib kau akan kukenalkan pada jamaah masjid. Setelah itu kau akan kuajak berkunjung ke rumah para pemuka masyarakat desa ini. Mereka semua pasti akan senang dengan keberadaanmu di sini.”<br />
“Semoga Allah memudahkan semuanya.”<br />
Sejak hari itu mulailah perjuangan dakwah Mahmud benar-benar merasakan beban yang tidak ringan. Masyarakat di desa itu masih ada yang buta huruf. Masih ada yang belum bisa baca Al-Quran. Masih banyak yang belum mengerti ajaran Islam dengan benar.selama ada di desa itu, ia diangkat menjadi imam menggantikan Pak Raghib yang menjadi imam sementara. Ia menjadi rujukan, tempat bertanya masalah agama. Bahkan masalah sosial. Masyarakat begitu percaya padanya sebagai lulusan Al Azhar di Cairo. Anak-anak juga sangat lekat padanya. Mereka antusias belajar Al-Quran padanya. Seringkali Mahmud membuat acara yang sangat mengasyikan bagi mereka. Kematangannya ketika aktif di kepanduan sebelum masuk kuliah sangat berharga.<br />
Genap satu tahun, Mahmud seolah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat desa itu. Pengajian umum yang ia<br />
buka di masjid setiap hari Jumat pagi dihadiri oleh ribuan orang. Tidak hanya masyarakat dessa itu namun juga desa-desa sekitarnya.<br />
Namun lazimnya sebuah dakwah, tidaklah mulus begitu saja. Sudah beberapa kali nyawanya terancam oleh mereka yang merasa keberadaan Mahmud sangat membahayakan mereka.<br />
Mereka sebuah mafia kecil yang secara diam-diam menanam ganja di tengah-tengah kebun mereka. Mereka adalah bagian dari jaringan pengaedar narkotika di kawasan Mesir Selatan. Ulah mereka belum terendus pihak kepolisian. Kehadiran Mahmud yang berpendidikan dianggap sangat membahayakan. Beberapa kali Mahmud hendak dilenyahkan namun gagal.<br />
Mafia kecil itu terus mencari cara membinasakan imam muda ini. Akhirnya mereka sepakat untuk menghabisi Mahmud dengan rekayasa dan fitnah.<br />
“Begini, agaknya imam muda ini banyak disukai anak-anak gadis. Kita manfaatkan hal ini untuk membinasakannya. Kita pernah dengar dulu di Bani Israel ada seorang ahli ibadah yang namanya Barshisha. Dan ia hancur karena perempuan. Bagaimana kalau kita gunakan cara setan itu untuk membinasa- kan imam muda ini.” Seorang anggota mafia berambut keriting mengajukan usul.<br />
“Boleh. Riilnya bagaimana?” Ketua mafia menyahut.<br />
“Begini Bos,” Kata lelaki berambut keriting, “Saya telah amati kegiatan imam muda itu dua minggu penuh. Juga saya bertanya banyak hal tentangnya ke para penduduk. Imam muda itu punya pengajian rutin Tafsir Jalalin di masjid tiap hari malam Ahad. Tempatnya di masjid selatan desa. Dia pulang dan pergi tidak pernah sendirian. Jadi kalau kita gunakan kekerasan justru berbahaya.”<br />
“Terus gimana membinasakan dia?” Sahut sang ketua tidak sabar.<br />
“Begini Bos, kita fitnah dia. Penduduk desa ini paling anti dan paling murka terhadap orang yang mengotori anak gadisnya. Saya dapat informasi ada seorang anak gadis yang sangat suka<br />
apa saja asal dapat imam muda ini. Setahu saya, imam muda ini<br />
sampai di rumahnya dari pengajian Tafsir Jalalain jam setengah dua belas malam. Kita akan manfaatkan Sadia. Kita seolah membantu Sadia, namun Sadia harus ikut skenario kita. Dan harus menjaga rahasia. Begitu Bos.”<br />
“Lha terus riil memanfaatkan Sadia itu gimana, Keriting?”<br />
“Begini Bos, saat si imam muda itu pergi mengaji Tafsir Jalalain, diam-diam dengan cara yang tidak diketahui orang kita datangi rumah imam itu lewat belakang. Kita ajak Sadia ikut serta. Kita congkel pintu belakang, kita minta Sadia masuk dalam rumah imam itu. Sadia harus bersembunyi. Ketika imam itu nanti pulang dan tidur pulas. Sadia harus tidur di samping imam itu. Satu ranjang kalau perlu dengan pakaian yang tampak acak-acakan. Saat itulah kita grebek, kita kerahkan orang kampung. Pada saat kita grebek Sadia harus memeluk imam muda itu kuat-kuat, menangis dan menjerit-jerit. Dengan demikian hancurlah imam muda itu. Ia akan dilempari batu seperti anjing kurap oleh seluruh penduduk kampung. Akan diusir.”<br />
Sang ketua manggut-manggut mengerti.<br />
“Apa Sadia mau. Pasti mau bos. Dia sudah masuk perngkap kita. Sekarang dia sudah ikut pakai ganja sebab kakaknya juga bagian dari kelompok kita.”<br />
“Bagus. Segera jalankan rencanamu dengan matang. Ajak dan provokasi para pemuda yang tidak suka dengan imam sok suci itu!”</div><span style="color: white;"> </span><br />
<div class="separator" style="clear: both; color: white; text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/_PZnpy77ZQm4/TP3QCFSo9ZI/AAAAAAAAABg/5JfGT7YQpS4/s1600/pena+tinta.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="238" src="http://4.bp.blogspot.com/_PZnpy77ZQm4/TP3QCFSo9ZI/AAAAAAAAABg/5JfGT7YQpS4/s320/pena+tinta.jpg" width="320" /></a></div><div style="color: white; text-align: justify;">* * *<br />
Sore itu Mahmud asyik membuat acara permainan dengan anak-anak di sebuah kebun korma. Tiba-tiba seorang anak berteriak,<br />
“Imam… imam itu ada ular!”<br />
Mahmud langsung melihat ke arah yang ditunjuk si anak. Ya ada seekor ular cobra yang sangat berbahaya. Ia minta anak-anak menyingkir. Di kepanduan ia pernah belajar mengatasi ular. Sepuluh menit kemudian Mahmud telah berhasil meringkus ular itu dengan kain yang ia gunakan untuk tikar.<br />
“Jangan takut ini ularnya sudah tertangkap.”<br />
Anak-anak gembira.<br />
“Imam memang hebat. Di sini belum pernah ada seorang pun yang berani menangkap ular cobra. Kepala desa yang dulu meninggal katanya karena dipatuk ular cobra.” Kata anak yang tadi berteriak.<br />
Sore itu kabar imam muda menangkap ular cobra langsung tersiar ke seluruh penjuru desa. Seorang petani separo baya mendatangi Mahmud dan menasihati,<br />
“Imam, jangan main-main dengan cobra. Lebih baik langsung di bunuh saja!”<br />
“Saya tidak main-main kok, Paman. Ular ini sengaja tidak saya bunuh sebab besok pagi saya ingin membawanya ke dokter untuk diambil serumnya. Serum itu bisa jadi obat jika kelak ada penduduk desa ini digigit ular berbisa ini. Jangan kuetir, Paman.”<br />
Setelah faham petani itu tersenyum dan minta diri. Mahmud memasukkan ular itu ke dalam kantong goni lalu mengikatnya dan meletakannya di ruang belakang rumahnya.<br />
Setelah Maghrib, Mahmud membaca tafsir yang akan dia sampaikan untuk pengajian rutin. Bakda Isya ia berangkat ke masjid selatan desa untuk menyampaikan pengajian.sementara kelompok mafia mulai menjalankan rencananya. Sebagian mereka sudah mampu menyebar fitnah dan meyakinkan<br />
sebagian penduduk desa bahwa si imam muda itu tak lain adalah seekor srigala busuk. Imam muda itu telah mengotori desa dan menodai kesucian gadis desa, di antara korban yang sedang dalam cengkeramannya adalah Sadia.<br />
Sebagian yang lain ada yang menyebar desas-desus ke kalangan ibu-ibu. Mereka minta ibu-ibu melihat apa yang akan terjadi malam nanti. Malam nanti akan ketahuan siapa sebenarnya imam muda yang selama ini dipuji-puji itu.<br />
Di sebuah rumah, Sadia telah siap dengan segala fitnahnya.<br />
“Suratku tak pernah ditanggapinya. Malam ini imam sok suci itu akan tahu siapa Sadia. Dia akan tunduk di telapak kakiku.” Gumamnya.<br />
Tepat pukul sepuluh Sadia dan lelaki berambut keriting berhasil masuk rumah Mahmud lewat pintu belakang. Sadia berpakaian setengah telanjang. Ia benar-benar sudah kehilangan rasa malunya. Di luar rumah ketua mafia bersiaga penuh dengan beberapa anak buahnya. Beberapa anak buah yang lain bertugas membawa para pemuda pada saat yang tepat.<br />
Tepat pukul sebelas Mahmud pulang diantar oleh seorang pemuda. Setelah pemuda itu pamit, Mahmud masuk rumah. Ia tidak masuk ke kamarnya tapi duduk di ruang tamu. Ia belum mengantuk. Ia ingin membaca Fiqhus Sunnah yang ditulis oleh Sayyid Sabiq.<br />
Sastu jam kemudian, terdengar teriakan yang sangat gaduh di luar rumahnya. Teriakan itu mencaci-maki dirinya. Pintu rumahnya digedor dengan sangat keras.<br />
“Ayo seret imam pezina itu!”<br />
“Telanjangi Mahmud serigala itu! Arak dia biar jadi pelajaran!”<br />
Belum sempat ia beranjak dari tempat duduknya, pintu itu telah terbuka. Didobrak. Mahmud berdiri kaget. Kitab Fiqhus Sunnah masih ditangannya. Orang-orang masuk dengan marah. Yang paling depan adalah ketua mafia. Mata Mahmud beradu dengan matanya. Ketua mafia agak gentar, tidak seperti yang direncanakn. Tidak ada suara merengek atau tangis Sadia. Ke mana Sadia? Namun ia tidak kehabisan akal. Ia langsung menggertak.<br />
“Di mana Sadia kausembunyikan, Bangsat!”<br />
Mahmud tidak gentar, “Siapa Sadia?”<br />
“Jangan sok tidak tahu. Sadia yang kauzinai setiap malam!”<br />
Mahmud kaget, “Apa zina? Aku mezinai Sadia? Astagh-firullah. Na’udzubillah. Jangan sembarangan kau bicara! Menuduh zina adalah kriminal!”<br />
Jangan banyak bacot. Langsung seret saja pemuda ini. Sadia adalah korbannya ia telah menodai gadis lugu itu. Ayo seret dia!”<br />
Para pemuda yang emosi langsung bergerak memegang tangan Mahmud. Mahmud melawan dengan menampar mereka. Terjadi pergulatan. Tiba-tiba terdengar teriakan keras, “Berhenti! Ada apa ini?”<br />
Ternyata suara kepala desa. Di belakangnya ada beberapa orang polisi. Rupanya kepala desa mencium gerakan para pemuda. Ia ingin menegakan hukum, siapa pun yang salah harus diadili sesuai hukum, makanya ia mengundang polisi. Sebelum Mahmud angkat bicara, ketua mafia angkat bicara dan meluncurkan tuduhan dan fitnahnya. Panjang lebar, dan dengan suara sangat meyakinkan,<br />
“Beberapa kali aku melihat dia dan Sadia berbuat mesum!”<br />
Mahmud emosi, “Dia bohong! Dia memfitnah! Ini fitnah!” <br />
“Aku bahkan pernah melihat tengah malam Sadia menutup<br />
jendela kamar rumah ini, dalam keadaan telanjang dada dan di belakangnya si jahannam ini mendekapnya mesra!” cerocos ketua mafia.<br />
“Sudah diam kamu Bandot! Tuduhan kamu harus kamu buktikan!” Bentak kepala desa.<br />
“Akan aku buktikan! Aku yakin Sadia sedang terlelap di salah satu ruangan di rumah ini setelah dibius srigala ini! Ayo kita geledah!” Sahut ketua mafia mantap.<br />
Ia bergerak. Beberapa orang bergerak. Pak kepala desa, dua polisi dan Mahmud mengikuti. Mahmud hanya pasrah kepada Allah. Kamar pertama digeledah, tak ada apa-apa. Kamar kedua juga. Kamar ketiga, yang tak lain kamar tidur Mahmud digeledah. Dengan sangat teliti. Almari dibuka. Kolong ranjang diteliti tak ada apa-apa. Wajah ketua mafia merah. Ia marah. Dalam hati ia mendesis, “Di mana kau Sadia? Kurang ajar kamu! Kamu telah mempermainkanku. Awas aku cincang kamu!”<br />
Ketua mafia itu lalu mengajak menggeledah ke ruang belakang yang tak lain adalah dapur dan kamar mandi. Ruang belakng itu gelap. Beberapa orang menyorotkan senternya. Sinar senter itu menerangi ruangan. Di atas lantai orang-orang terkesima dengan pemandangan yang merekaa lihat. Dua orang anak manusia lain jenis diam tak bergerak dalam posisi yang sangat memalukan. Tubuh keduanya telanjang.<br />
“Itu Sadia!” teriak seorang pemuda.<br />
“Lha itu yang menidihnya siapa?” Tanya seseorang.<br />
Kepala mafia pucat.<br />
“Itu si kerempeng. Anak bejat dari kampung utara!”<br />
Polisi melihat keduanya.<br />
“Inna lillahi wa inna ilahi raaji’un. Keduanya sudah tidak<br />
bernyawa. Ada gigitan ular di kaki kedua manusia jalang ini. Kata polisi itu.<br />
Kepala desa langsung berkata pada ketua mafia, dan ia tidak tahu kalau yang ia ajak bicara adalah seorang ketua pengedar narkotika,<br />
“Hai Bandot, berarti kau salah lihat. Yang berbuat mesum bersama sadia itu bukan Mahmud. Tapi si pemuda keriting ini. Saya tahu persis siapa Mahmud. Sejak dia datang sampai sekarang saya tahu persis akhlaknya. Memang rumah ini sering ditinggalkannya kalau malam untuk mengisi pengajian. Jadi sering kosong. Kelihatannya itu dimanfaatkan dua manusia itu. Karena mereka merasa aman melakukannya di sini. Tapi Allah tidak ingin membiarkan hal ini berlanjut terus.”<br />
“Ya aku bersaksi Mahmud bersih dari tuduhan keji itu. Kenyataan di depan mata kita telah membuktikannya. Memang sejak satu minggu ini ada yang menyebar desas-desus tidak sedap tentang imam muda kita. Dan malam ini semuanya jelas.” Sahut seorang ibu-ibu yang ikut menyaksikan kejadian itu.<br />
Dalam hati Mahmud bersyukur telah selamat dari fitnah. Ia merasa ada makar yang ingin mencelakainya di balik kejadian menggegerkan desa malam ini, dan Allahlah yang menggagalkan.<br />
Penduduk desa, juga Mahmud tak ada yang tahu, apa yang dilakukan Sadia dan Pemuda Keriting setelah masuk rumah Mahmud. Setan telah membakar nafsu mereka berdua di tempat gelap itu karena pengaruh ganja yang mereka hisap. Tangan pemuda itu tidak sadar membuka ikatan karung goni yang berisi ular saat sedang berasyik masyuk. Saat jantung berdegup kencang. Tanpa mereka sadari ular itu memaruk kaki mereka.<br />
Jantung terus berdegup. Racun mematikan pun menyebar dengan cepat. Dan tamatlah riwayat mereka berdua. Makar yang mereka buat membinasakan mereka sendiri.</div><div style="color: white; text-align: justify;">* * *<br />
Peristiwa malam itu berbuntut panjang. Kakak Sadia yang juga anggota mafia kecil itu tidak bisa teerima atas kematian adiknya. Ia tahu persis adiknya adalah korban dari makar busuk ketua mafia.<br />
Diam-diam ia mendatangi kantor polisi dan membocorkan rahasia yang selama ini ia pendam. Ia juga mendatangi kepala desa, dan membocorkan semua yang ia tahu, termasuk makar fitnah untuk membinasakan sang imam muda, Mahmud, pada malam itu.<br />
Polisi bergerak cepat. Seluruh anggota mafia di desa itu dan desa-desa sekitarnya di tangkap. Bahkan jaringan yang lebih besar di Mesir selatan segera digulung. Kepala desa mengum-pulkan warganya dan menjelaskan lebih detil tentang makar fitnah itu. Penduduk desa semakin mencintai Mahmud. <br />
Tak terasa sudah sembilan belas bulan Mahmud berdakwah di desa itu. Sudah cukup banyak perubahan. Anak-anak sudah fasih baca Al Quran. Para orang tua sudah memahami isi aqidah Thahawiyyah, Fiqh Sunnah, dan inti risalah Islam. Sebuah balai serba guna didirikan di samping masjid.<br />
Tiga bulan lagi tugasnya usai. Ia ingin kembali ke Cairo dan melanjutkan S2. Ia hendak menyampaikan hal itu pada kepala desa, agar tidak mengejutkan kepergiannya. Usai shalat Maghrib ia membicarakn hal itu pada kepala desa dan beberapa pengurus<br />
masjid, termasuk Pak Raghib yang sangat dihormati. Apa yang ia sampaikan ditanggapi dengan keharuan dan tetesan airmata. Kepala desa berkata dengan mata berkaca,<br />
“Kami sangat mencintaimu Nak Mahmud. Kami sebenarnya ingin Nak Mahmud tinggal di sini. Atau lebih lama di sini. Namun semua kembali pada Nak Mahmud. Kami tidak bisa dan tidak berhak memaksa. Namun ada satu permintaan kami yang kami sangat berharap Nak Mahmud tidak menolaknya.”<br />
“Apa itu?” Tanya Mahmud.<br />
“Bicaralah Paman Raghib.”<br />
“Begini Nak Mahmud. Saya punya cucu. Satu-satunya. Tidak cucu langsung, tapi cucu kakak saya yang telah meninggal karena kecelakaan, setengah tahun sebelum kau datang kemari. Akulah satu-satunya keluarganya. Aku sudah tua. Sejak kecil ia hidup di desa ini. Sejak kecil. Meski ayah-ibunya tinggal di kota Thanta, ia tinggal di sini. Bersama kami. Karena ia memang dilahirkan di sini. Setiap dibawa ke Thanta ia sakit. Tapi jika dibawa ke sini ia sembuh.<br />
“Boleh dikata cucu saya itu, menurut pengakuan orang-orang di desa ini adalah gadis tercantik dan terpandai. Dialah satu-satunya gadis yang menghafal Al-Quran. Menghafal Al- Quran dengan kemauannya sendiri. Cucu saya ini juga bisa dikatakan orang paling kaya di desa ini. Selain mewarisi kekayaan ayahnya di Thanta, ia juga mewarisi kekayaan kakeknya, yaitu kakak saya. Tanggung jawab saya adalah menikahkannya dengan pemuda yang saleh, bertakwa, berilmu dan bertanggung jawab. Saya merasa kau sangat tepat. Saya berani menjamin ia gadis yang salehah. Sekarang sedang kuliah di Al azhar Banat, Cairo, tahun kedua. Ini permohonan saya. Dan saya berharap tidak kamu tolak. Saya akan sangat merasa aman jika dia dalam naungan lelaki saleh sepertimu.”<br />
Perkataan Pak Raghib membuatnya kaget dan terkesima. Lidahnya susah digerakkan. Ia diam. Semua yang ada dalam pembicaraan itu diam. Suasana hening sesaat. Akhirnya ia berhasil menggerakan lidah dan bibirnya,<br />
“Sa… saya akan istikharah dulu.”</div><div style="color: white; text-align: justify;">* * *<br />
Tiga kali ia istikharah. Setiap kali istikharah ia tidur. Dan dalam tidur selalu bermimpi membaca Al Quran surat Ar Ruum ayat 21. Ia sangat yakin, itu ilham agar ia segera menikah. Akhirnya ia menyampaikan jawaban ‘menerima tawaran itu’ pada Pak Raghib. Jawaban Mahmud menerbitkan airmata haru lelaki itu.<br />
Minggu berikutnya diadakan acara ta’aruf antara Mahmud dan cucu Pak Raghib itu. Acara dihadiri kepala desa. Mahmud hanya bisa menunduk dengan hati dan jantung berdebar-debar. Darah mudanya meluap. Ia penasaran. Seperti apa rupa gadis yang katanya paling pilihan di desa ini.<br />
Istri Pak Raghib mengeluarkan minuman dan makanan. Gadis itu tidak ikut keluar. Setelah berbincang-bincang cukup lama. Pak Raghib berkata,<br />
“Ya Hafshah keluarlah!”<br />
Tak lama kemudian seorang gadis berjilbab panjang putih bersih keluar. Iaduduk di samping istri Pak Raghib.<br />
“Nak Mahmud, ini Hafshah cucuku.” Kata Pak Raghib.<br />
Mahmud mengangkat muka ke arah wajah gadis itu. Si gadis juga melakukan hal yang sama. Dan….<br />
Subhanallah! Ia teringat peristiwa dua tahun yang lalu. Peristiwa di musim semi, saat ia berjualan buku. Gadis ini bukankah? Ya, persis! Mata yang bundar dan bening. muka yang bersih dengan tahi lalat di dagu kirinya. Si gadis agaknya juga kaget. Cukup lama mereka berpandangan.<br />
“Agak aneh. Apa kalian pernah saling kenal?” Pak Raghib menangkap gelagat. Gadis itu diam. Mahmud mencoba mengingat kejadian itu. Ia bergumam,<br />
“Masjid El Fath, Ramsis. Kaset Syaikh Sya’rawi berjudul: Al Mar’ah Ash-shalihah.”<br />
Gadis itu tiba-tiba menyambung lirih,<br />
“Ya kapten, lau samah, bikam syarith dza?<br />
E….sab’ah junaihat!<br />
Lu ya anisah, hadza jaded.<br />
Arba’ah mumkin?<br />
Musyi mumkin, afwan.<br />
Khamsah la azid.<br />
Masyi.”<br />
Mahmud terhenyak, gadis itu masih ingat dialog tawar menawar kaset itu dua tahun yang lalu. Sebelum Mahmud bicara gadis itu menjelaskan dengan detail pertemuan dua tahun yang lalu. Pertemuan yang setelah itu tidak bertemu lagi kecuali saat ta’aruf itu.<br />
Paman Raghib dan semua yang hadir mafhum. Ia lalu membahas lebih dalam. Hafshah dan Mahmud sama-sama rida. Hari pernikahan pun ditentukan.</div><div style="color: white; text-align: justify;">* * *</div><div style="color: white; text-align: justify;"> Musim semi yang penuh barakah. Pagi yang indah. Langit yang cerah. Orang-orang menatap hari dengan penuh gairah. Begitu juga Hafshah dan Mahmud. Pagi hari Jumat itu berlangsung akad nikah di desa bersuka cita. Anak-anak mendendangkan lagu kebahagiaan dan cinta.<br />
Rumah tua yang ditempati Mahmud ternyata adalah rumah tempat Hafshah dulu dilahirkan. Rumah itu telah direnovasi. Dicat kembali. Kamar pengantin dihias indah dan wangi.<br />
Malam usai shalat Isya Mahmud masuk kamar. Sang isteri telah menanti. Kali ini tidak berjilbab. Mahmud terhenyak ketika melihat kalung permata yang dipakai Hafshah. Kalung emas permata dengan bandul permata mulia berwarna merah tua yang sangat indah. Ia memandangi kalung itu lama sekali.<br />
Hafshah heran dan bertnya,<br />
“Ada apa denganmu, Suamiku? Kenapa wajahmu pucat dan matamu berkaca-kacaa saat kau melihat kalung permata ini?”<br />
Mahmud berkaca-kaca, dan berkata,<br />
“Jika mataku tidak silap. Aku pernah melihat kalung mutiara ini dua tahun yang lalu. Pemiliknya mengatakan kalung ini dibeli dari Madrid untuk hadiah putri semata wayangnya yang baru hafal Al-Quran.”<br />
Mendengar hal itu Hafshah terisak. Ia teringat cerita ayahnya almarhum. Terbata- bata ia berkata,” Jadi kaukah yang menemukan tas hitam lusuh di kamar kecil masjid Al Fath itu? Kaukah yang menolak pemberian tanda terima kasih dari pemiliknya itu?”<br />
Mahmud kaget, “Kau tahu peristiwa itu? Dari mana kau tahu peristiwa itu?”<br />
“Kau ingat nama Ragab Ali Ridhwan Hamid Ghazali.”<br />
“Ya. Itu pemilik tas itu?”<br />
“Beliau adalah ayahku.”<br />
“Ayahmu?”<br />
“Ya.”<br />
“Subhanallah. Ketika namamu disebut dalam akad nikah Hafshah binti Ragab Ali Ridhwan Hamid Ghazali. Aku tidak pernah berpikiran nama pemilik tas hitam lusuh itu. Sebab betapa banyak nama Ragab di Mesir ini.”<br />
“Hari itu aku datang ke masjid El Fath bersama ayah. Aku asyik melihat buku-buku. Ayah yang bertanya ke pengurus masjid. Ketika ayah bilang tasnya telah ditemukan masih utuh aku sangat bahagia. Sementara ayah menunggu di masjid bakda shalat Isya, aku memilih langsung istirahat ke hotel. Setengah sepuluh ayah masuk hotel sambil menangis. Aku bertanya pada ayah ada apa. Ayah menjawab, ‘Yang menemukan tas ayah yang sangat berharga ini adalah seorang pemuda yang sangat menjaga keikhlasan dan sangat menjaga amanah. Aku akan merasa bahgia jika Allah berkenan menjodohkan dirimu dengannya.’ Suamiku, apakah kautahu apa yang kulakukan saat mendengar perkataan ayah itu?”<br />
“Aku tak tahu? Apa yang kaulakukan?”<br />
“Dalam hati aku berdoa kepada Allah, jika pemuda itu memang benar-benar saleh dan menjaga amanah semoga kelak ia benar-benar menjadi jodohku. Dan Allahu akbar! Allah mengabulkan doaku.”<br />
“Allahu akbar. Saat itu aku menolak amplop pemberian ayahmu. Dan ternyata Allah menyiapkan yang lebih berharga dari itu.”<br />
“Ya. Aku dan segala yang kumiliki sekarang ada dalam kuasamu.”<br />
“Aku merasa musim semi ini benar-benar penuh barakah.”<br />
Hafshah mendekat dan meletakkan kepalanya dalam dada Mahmud. Sesaat, suasana haru dan indah memenuhi kamar pengantin. Kedua makhluk Allah itu larut dalam rasa syukur yang dalam dan panjang. </div><div style="color: white; text-align: justify;">* * *</div><span style="color: white;"> </span><br />
<div style="color: white; text-align: justify;">1 Kapten, maaf, berapa harga kaset ini?<br />
2 Tujuh pound.<br />
3 Mahal sekali.<br />
4 Tidak nona, ini baru.<br />
5 Empat, mungkin.<br />
6 Tidak mungkin, afwan.<br />
7 Lima (pound), tak akan aku tambah.<br />
8 Okay.<br />
9 Semoga Allah selalu menjagamu, memberimu keberhasilan hidup wahai anakku.<br />
</div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: justify;"><a href="http://achmadarifin.wordpress.com/2007/12/12/nyanyian-cinta/" target="_blank">Thanks to</a></div><div style="color: white; text-align: justify;"><b>-Habiburrahman El Shirazy-</b></div></div>Prayoga Ismailhttp://www.blogger.com/profile/11542035268822560340noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3854104353666249263.post-5368499565176661552012-02-26T16:48:00.000+07:002012-02-26T16:48:09.033+07:00Astaghfirullahaladzim, Al-Qur'an Dibakar ?<div style="color: white; text-align: justify;">Assalamualaikum wr.wb.</div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: justify;">Warga Celcius tahukah Anda berita hangat baru-baru ini ? Ya, khususnya mengenai dunia keislaman yang telah dihebohkan dengan peristiwa pembakaran Al-Qur'an di Afghanistan, lima hari yang lalu. Sungguh merupakan perbuatan yang benar-benar dilaknat oleh Allah SWT. Menghina saja adalah dosa besar, apalagi ada yang berani-beraninya membakar Al-Qur'an. Naudzubillah min dzalik. Mari kita simak peristiwanya.</div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: justify;">Peristiwa pembakaran Al-Qur'an yang terjadi di salah satu pangkalan militer NATO di Afghanistan adalah bukan merupakan suatu kesengajaan, seperti yang dikatakan oleh salah seorang anggotanya. Mereka berkutat bahwa Al-Qur'an tersebut tidak sengaja terbawa di tempat sampah bersama dengan barang-barang lain yang hendak dimusnahkan dengan membakarnya.</div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; color: white; text-align: center;"><a href="http://www.abufurqan.com/wp-content/uploads/2011/01/al-quran3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="http://www.abufurqan.com/wp-content/uploads/2011/01/al-quran3.jpg" width="400" /></a></div><div style="color: white; text-align: justify;">Seorang jubir dari Parwan Prefecture bersaksi bahwa tak lama setelah pembakaran tersebut, warga didekat lokasi segera mematikan kobaran api dan menyelamatkan Al-Qur'an. Diduga, Al-Qur'an tersebut milik tahanan di Bagram. Setelah kejadian itu, warga yang ikut menyaksikan peristiwa tersebut menyebarkan berita tersebut secara cepat. Alhasil, ribuan massa kini terkumpul dalam aksi protes atas pembakaran Al-Qur'an yang dilakukan oleh NATO. Pihak NATO pun berusaha meminta bantuan para tokoh Afghanistan untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Akan tetapi, kelompok yang tergabung dalam aksi protes tersebut terlanjur berkembang biak merebak dengan begitu cepatnya. </div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: justify;">Dalam pandangan Islam, segala bentuk penistaan terhadap Islam dan syiar-syiarnya sama dengan ajakan berperang. Pelakunya akan ditindak tegas oleh Khilafah. Seorang Muslim yang melakukan penistaan dihukumi murtad dan dia akan dihukum mati. Bagi non-muslim<em></em>, bisa dikenai ta'zir <em></em> yang sangat berat, hingga sampai pada hukuman mati. Bagi non-muslim yang tinggal di negara kafir seperti AS dan sebagainya, maka Khilafah akan memaklumkan perang terhadapnya untuk menindak dan membungkam mereka. Dengan begitu, siapapun tidak akan berani melakukan penodaan terhadap kesucian Islam.</div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: justify;">Telah disepakati oleh para fukaha dari berbagai mazhab, bahwa hukum menghina al-Quran jelaslah haram, apapun bentuknya, baik dengan membakar, merobek, melemparkan ke toilet maupun menafikan isi dan kebenaran ayat dan suratnya. Jika pelakunya Muslim, maka dengan tindakannya itu dia dinyatakan kafir (murtad). Jika dia non-Muslim, dan menjadi Ahli Dzimmah, maka dia dianggap menodai<em> dzimmah</em>-nya, dan bisa dijatuhi sanksi yang keras oleh negara. Jika dia non-Muslim dan bukan <em>Ahli Dzimmah</em>, tetapi <em>Mu’ahad</em>, maka tindakannya bisa merusak <em>mu’ahadah</em>-nya, dan negara bisa mengambil tindakan tegas kepadanya dan negaranya. Jika dia non-Muslim <em>Ahli Harb</em>, maka tindakannya itu bisa menjadi alasan bagi negara untuk memaklumkan perang terhadapnya dan negaranya. </div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; color: white; text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-PMHHSn8vcWg/TaGwPIu2SmI/AAAAAAAAASc/JO2ePljTjGY/s1600/23322-al-quran1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="218" src="http://1.bp.blogspot.com/-PMHHSn8vcWg/TaGwPIu2SmI/AAAAAAAAASc/JO2ePljTjGY/s320/23322-al-quran1.jpg" width="320" /></a></div><div style="color: white; text-align: justify;">Mungkin karena itulah sekelompok pemrotes dalam peristiwa yang bisa dibilang "menghina" yaitu pembakaran Al-Qur'an berkeinginan melakukan aksi yang lebih lanjut. Hingga hari ini, mereka dikabarkan masih terus melakukan aksi protes terhadap NATO. </div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: justify;">Nah, kita sebagai umat Islam haruslah ikut prihatin atas peristiwa pembakaran Al-Qur'an tersebut. Tapi, entahlah hanya Allah SWT yang tahu apakah perbuatan tersebut tidak disengaja ataukah memang disengaja. Semoga, kita bisa menjaga, merawat, mengamalkan, dan meninggikan Al-Qur'an dalam hidup kita karena tak lain Al-Qur'an adalah jalan menuju kebenaran dan petunjuk menuju kemuliaan. </div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: justify;">Sekian. Wassalamualaikum wr.wb.</div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div>Prayoga Ismailhttp://www.blogger.com/profile/11542035268822560340noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3854104353666249263.post-42589834204884710012012-02-25T09:32:00.001+07:002012-02-26T15:30:46.498+07:00Nabi Muhammad Sebagai Orang Paling Berpengaruh Di Dunia<div style="color: white; text-align: justify;">Assalamualaikum wr.wb.</div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: justify;">Alhamdulillah warga Celcius, kita patut bersyukur kepada Allah SWT karena insyaAllah kita berada di jalan yang benar. Karena apa, seseorang yang telah menjadi Nabi dan Rasul kita menjadi seseorang yang paling berpengaruh di dunia. Mau tahu mengapa Rasulullah SAW disebut sebagai orang yang paling berpengaruh di dunia ? Mari kita simak bersama.</div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: justify;">Dalam sebuah buku yang bertajuk " The 100, a Ranking of the Most Influential Persons in History" buah karya Michael H.Hart menyebutkan bahwa Rasulullah Muhammad SAW adalah orang yang menduduki peringkat pertama dari seratus orang yang paling berpengaruh sedunia.Ia memberikan alasan mengapa Rasulullah SAW menjadi orang yang paling berpengaruh di dunia. Menurut penilaiannya, Nabi Muhammad </div><div style="color: white; text-align: justify;">SAW adalah satu-satunya orang dalam sejarah peradaban manusia yang berhasil meraih sukses luar biasa baik dari segi agama maupun ruang lingkup duniawi. Nabi Muhammad SAW telah berhasil meyakinkan masyarakat kafir Quraisy agar mau meninggalkan kebiasaan menyembah berhala menuju sikap ketauhidan yang hakiki yakni meng-Esa-kan Allah sebagai Tuhan.</div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: justify;">Nabi Muhammad SAW juga telah berhasil mengemban amanat sebagai nabi dan rasul Allah, meyakinkan umat sampai akhir zaman bahwa agama Islam adalah agama untuk seluruh umat manusia (Al-A’raf:156) serta rahmatan lil ‘alamin/rahmat bagi semesta alam (Al-Anbiya:107). Kini setelah wafatnya, agama Islam dengan kitab suci Al-Quran serta As-sunahnya telah menjadi keyakinan, pedoman dan pegangan hidup sebagian besar umat di dunia. Penghargaan dan penghormatan seorang H. Hart terhadap keberadaan Nabi Muhammad SAW yang dalam literasi Islam diyakini sebagai Rasulullah serta nabi dan rasul terakhir/penutup atau khataman nabiyyin (Al-Ahzab 40, Al-Fath 29) juga merupakan kewajiban seluruh umat Islam dalam berbagai dimensi waktu : masa lalu, masa kini maupun masa mendatang mengingat Nabi Muhammad SAW diyakini perilaku kehidupannya adalah contoh teladan yang baik/uswatun hasanah (Al-Ahzab 21), berakhlak mulia (Al-Qolam 4) serta bersih dari dosa dan kesalahan (Al-Fath 2).</div><div style="color: white; text-align: justify;"></div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; color: white; text-align: center;"><a href="http://madrasahjihad.files.wordpress.com/2011/04/rasul.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://madrasahjihad.files.wordpress.com/2011/04/rasul.jpg" width="320" /></a></div><div style="color: white; text-align: justify;">Allah SWT telah merencanakan sesuatu untuk Nabi Muhammad SAW jauh sebelum kelahiran beliau, bahkan nabi-nabi sebelumnya telah pernah diangkat janjinya untuk percaya akan datangnya seorang rasul (Ali Imran 81). Tanda-tanda lain menurut Quraish Shihab (1999) terlihat pula dari bulan lahir, hijrah, dan wafatnya pada bulan Rabiul Awal (musim bunga). Nama beliau Muhammad (yang terpuji), ayahnya Abdullah (hamba Allah), ibunya Aminah (yang memberi rasa aman), kakeknya Abdul Muthalib bergelar Syaibah (orang tua yang bijaksana), sedangkan yang membantu melahirkan bernama Asy-Syifa’ (yang sempurna dan sehat) serta yang menyusukannya adalah Halimah As-Sa’diyah (yang lapang dada dan mujur), semuanya mengisyaratkan keistimewaan serta berkaitan erat dengan kepribadian Nabi Muhammad saw.</div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: justify;">Muhammad lahir dalam keadaan yatim dari keluarga yang sederhana, peninggalan ayahnya Abdullah sesudah wafat hanyalah lima ekor unta, sekelompok ternak kambing dan seorang budak perempuan yaitu Umm Aiman, yang kemudian menjadi pengasuh Nabi, semuanya menggambarkan bahwa keluarga Muhammad bukan keluarga yang kaya, tapi bukan pula keluarga yang miskin. Allah SWT kemudian memberinya hidup berkecukupan, khususnya menjelang dan saat hidup berumah tangga dengan istrinya, Khadijah a.s. sebagaimana firman-Nya, “Bukankah Dia (Tuhan) mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu, dan Dia mendapatimu bimbang, lalu Dia memberi petunjuk kepadamu, dan Dia mendapatimu dalam kedaan kekurangan, lalu memberimu kecukupan” (Q.S. Ad-Dhuha: 6-8).</div><div style="color: white; text-align: justify;"></div><div style="color: white; text-align: justify;">Kebimbangan dan keraguan beliau digambarkan dalam Alquran manakala ia sendiri tidak pernah menduga akan mendapat tugas mulia dari Allah SWT harus menjalankan tugas sebagai nabi (penyampai berita) pada usia 40 tahun yang disebutkan dalam Surat Al-Ahqaf ayat 15 sebagai usia kesempurnaan, ditandai dengan turunnya wahyu pertama Iqro’ bismi Rabbik. Selanjutnya dengan petunjuk dan bimbingan Allah SWT melalui wahyu-Nya atas perantaraan Malaikat Jibril, Nabi Muhammad saw. menjalankan tugasnya sesuai perintah Allah SWT yakni menyampaikan ajaran Islam, bukan saja untuk masyarakat dan waktu tertentu, tetapi untuk seluruh manusia di setiap waktu dan tempat, sebagaimana firman-Nya, “Katakanlah (hai Muhammad), wahai seluruh manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah untuk kamu semua.” (Al-A’raf 158).</div><div style="color: white; text-align: justify;"></div><div style="color: white; text-align: justify;">Nah, dari penjelasan tersebut bisa kita ambil hikmah yaitu sebagai kaum muslimin yang bersaksi bahwa Allah SWT adalah Tuhan, dan Rasulullah Muhammad SAW adalah Nabi dan Rasul yang terakhir serta rahmat bagi semesta alam, maka marilah kita renungkan dan marilah kita contoh seluruh kebaikan yang ada pada diri Rasul karena sesengguhnya kesempurnaan telah diberikan kepadanya. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang tetap menjaga keimanan dan keislaman kita bahkan lebih bertambah setelah mengetahui bahwa Rasulullah SAW adalah orang yang paling berpengaruh di dunia. Subhanallah.</div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: justify;">Sekian, Wassalamualaikum wr.wb.</div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div>Prayoga Ismailhttp://www.blogger.com/profile/11542035268822560340noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3854104353666249263.post-34055589834379173212012-02-24T16:29:00.000+07:002012-02-24T16:29:18.140+07:00Demi Masa<div class="separator" style="clear: both; color: white; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/_Ipr70V8Zc9g/SPdl2Nvt-EI/AAAAAAAAAHs/a_84g_puIfs/s320/sand_clock%5B1%5D.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="386" src="http://3.bp.blogspot.com/_Ipr70V8Zc9g/SPdl2Nvt-EI/AAAAAAAAAHs/a_84g_puIfs/s400/sand_clock%5B1%5D.JPG" width="400" /></a></div><div style="color: white; text-align: center;">Sebuah pertanda menghampiri</div><div style="color: white; text-align: center;">Saat tiada asa lagi</div><div style="color: white; text-align: center;">Tuk merayu dan mengadu</div><div style="color: white; text-align: center;">Biar sirna Esa-Mu</div><div style="color: white; text-align: center;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: center;">Meskipun beribu butir-butir dzikir</div><div style="color: white; text-align: center;">Ku lantunkan tiada henti</div><div style="color: white; text-align: center;">Mereka hanya terbang</div><div style="color: white; text-align: center;">Lalu hilang tiada belang</div><div style="color: white; text-align: center;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: center;">Demi masa</div><div style="color: white; text-align: center;">Masa yang takkan berhenti</div><div style="color: white; text-align: center;">Menjajah keimanan di hati</div><div style="color: white; text-align: center;">Aku pun tak berdaya lagi</div><div style="color: white; text-align: center;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: center;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: center;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: center;">Pati, Februari 2012</div><div style="color: white; text-align: center;">" Prayoga Ismail "</div><div style="color: white; text-align: center;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: center;"><br />
</div>Prayoga Ismailhttp://www.blogger.com/profile/11542035268822560340noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3854104353666249263.post-13472405926525630332012-02-23T18:01:00.000+07:002012-02-23T18:01:30.402+07:00Mari Belajar Mengaji<div style="color: white; text-align: justify;">Assalamualaikum wr.wb.</div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: justify;">Jumpa lagi warga Celcius. Saya mau tanya, pernahkan Anda belajar mengaji ? waktu kecil misalnya. Kalau saya pribadi mulai pertama kali belajar mengaji waktu duduk di bangku TK dan saat itu saya belajar mengaji setiap hari di TPQ Ar-Rahman, sebuah taman pendidikan Al-Qur'an yang berada di desa saya tinggal. Upps, tidak bermaksud promosi ya. Hingga sekarang saya masih belajar mengaji namun hanya di rumah dan biasanya tiap akhir pekan saja.</div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; color: white; text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-orARJzaaZxg/Tnu_bGimKaI/AAAAAAAAAIM/KPcEWZDBMBQ/s1600/BELAJAR+MENGAJI.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-orARJzaaZxg/Tnu_bGimKaI/AAAAAAAAAIM/KPcEWZDBMBQ/s1600/BELAJAR+MENGAJI.jpg" /></a></div><div style="color: white; text-align: justify;">Nah, untuk itulah bagi warga Celcius yang ingin mengaji dengan cara yang tidak membuat rempong alias repot, ada sebuah software yang bisa membantu kita untuk belajar mengaji setiap saat. Karena software ini sangatlah praktis dan ringan. Software ini bernama "Mehdal".</div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: justify;">Dengan ukuran file yang kurang lebih hanya 505 kb saja, aplikasi ini bisa dibilang sebagai aplikasi yang sangat ringan. Dan tentu saja praktis digunakan. Cara penggunaanya tinggal buka software "Mehdal", lalu klik huruf-huruf yang ada, maka akan terdengar suara dari huruf-huruf yang kita klik. Software ini akan menuntun kita dalam belajar mengaji dari tahap paling awal yaitu dimuali dari pengenalan huruf-huruf hijaiyyah. Lalu akan berlanjut pada tahap berikutnya. </div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: justify;">Nah, semoga software yang sangat kecil ini bisa bermanfaat besar bagi kita semua. Bagi Anda yang berminat silakan klik link untuk mendownload.</div><div class="separator" style="clear: both; color: white; text-align: center;"><a href="http://www.ziddu.com/download/16479766/learn_arabic.zip.html" target="_blank"><img border="0" height="240" src="http://blog.forum-handphone.org/wp-content/uploads/2011/11/0b5e8e33download.gif" width="320" /></a></div><span style="color: white;">Sekian. Wassalamualaikum wr.wb.</span><br style="color: white;" /><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div>Prayoga Ismailhttp://www.blogger.com/profile/11542035268822560340noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3854104353666249263.post-77119310144210127562012-02-22T15:40:00.004+07:002012-02-22T16:34:27.608+07:00Sebab-Sebab Penyakit Hati<div style="color: white; text-align: justify;">Assalamualaikum wr.wb.</div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: justify;">Warga Celcius, apa sih penyakit hati itu ? Yang jelas bukan hati liver ya, tapi hati perasaan kita. Nah, terkadang kita sering mengalami sakit ini, bahkan ada yang menyebutkan penyakit ini lebih berbahaya dibandingkan penyakit jasmani yang paling berbahaya. Dan tak menutup kemungkinan bagi kita untuk mengidap penyakit yang satu ini. Penyakit itu adalah penyakit hati. Warga Celcius, ada pepatah mengatakan "mencegah lebih baik daripada mengobati". Jadi, ada baiknya jika kita mengetahui apa saja sih penyebab penyakit hati.</div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: justify;"><b>Sebab penyakit hati pertama, berbuat syirik kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.</b><br />
Syirik adalah jika seorang menyekutukan Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam ibadah kepada-Nya. Di samping dia beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dia juga beribadah kepada selain Allah. Perbuatan syirik adalah perbuatan yang sangat tercela dan terlaknat. Orang yang terkena penyakit ini ia akan menjalani hidupnya di dunia ini dengan iman dan aqidah yang cacat, hatinya akan selalu sakit, semua yang dilakukannya hanya berkisar nafsu belaka, dia tidak akan mengenal agama Islam ini dengan baik, sebaliknya dia akan mendapatkan kesedihan, perasaan takut, dan kehancuran, bahkan Allah Subhanahu wa Ta’ala menyifati orang-orang yang berbuat syirik kedudukannya lebih rendah dari binatang-binatang ternak. Disebutkan di dalam Alquran, orang yang berbuat syirik seperti seorang yang jatuh dari langit, kemudian disambar oleh burung-burung, dan dicabik-cabiknya, atau dilemparkan oleh angin ke tempat yang jauh dan hina.” Nas’alullaha al-afiyah.<br />
<br />
<b>Sebab penyakit hati kedua, perbuatan maksiat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.</b><br />
Apabila kemaksiatan sudah bertumpuk dalam hati seseorang, maka dia akan menghalangi pandangan hati sehingga dia tidak dapat melihat, menyadari, memahami serta berfikir tentang ayat-ayat Allah Subhanahu wa Ta’ala.</div><div class="separator" style="clear: both; color: white; text-align: center;"><a href="http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRS-0ySW41S5487zPHD79EMwTSrehg0kZWNbBGCcGxeD0GOo_IhBQ&t=1" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><br />
</a></div><div style="color: white; text-align: justify;"> “Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya dijuurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir.” (QS. Al-A’raf: 176)<br />
<br />
<b>Sebab penyakit hati ketiga adalah kelalaian dari berdzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.</b><br />
Allah Subhanahu wa Ta’ala senantiasa mengingatkan hal ini sebagaimana dalam firman-Nya,<br />
“Dan telah dekat kedatangan janji yang benar (hari berbangkit). Maka tiba-tiba terbelalaklah mata orang-orang yang kafir. (mereka berkata): “Aduhai, celakalah Kami, Sesungguhnya kami adalah dalam kelalaian tentang ini, bahkan kami adalah orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Anbiya: 97)</div><div style="color: white; text-align: justify;">Orang yang lengah atau lalai diibaratkan seperti orang yang masuk ke dalam masjid lalu setan menekannya sehingga orang tersebut tidak berdzikir kepada Allah sedikit pun, seperti orang yang datang ke sebuah majelis ta’lim dia malah tertidur atau memikirkan hal-hal dunia, sehingga ia tidak memahami isi dari kajian tersebut.<br />
Kelengahan menyerang hati seseorang, sehingga membuatnya berpaling dari taat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, tidak senang berdzikir, tidak senang mendengar suatu kebaikan dan tidak mau mendekat kepada ahli dzikir yaitu para ulama.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRS-0ySW41S5487zPHD79EMwTSrehg0kZWNbBGCcGxeD0GOo_IhBQ&t=1" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="299" src="http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRS-0ySW41S5487zPHD79EMwTSrehg0kZWNbBGCcGxeD0GOo_IhBQ&t=1" width="400" /></a></div><b>Sebab penyakit hati keempat adalah berpaling dari mempeajari ilmu agama, mendalami, dan mempelajari sunah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.</b><br />
Pada zaman sekarang ini, kita sering mendapati orang lebih faham ilmu dunia daripada ilmu agama, bahkan masalah-masalah yang ringan dalam agama mereka tidak mengetahuinya, tata-cara berwudhu atau mandi sesuai sunah atau yang lebih sederhana dari pada itu mereka tidak memahaminya, mereka lebih mendahulukan urusan dunia yang fana ini. Kemudian ada sebagian kaum muslimin yang berpaling dari membaca dan memahami Alquran dan al-Hadis, sehingga hati mereka terjangkit suatu penyakit berbahaya. Realita membuktikan pada zaman sekarang ini, banyak para pemuda muslim yang buta akan huruf Alquran dan tidak bisa membacanya. Mereka enggan belajar ilmu agama Islam yang benar, yang digali dari Alquran dan sunah berdasarkan pemahaman para pendahulu mereka yang shaleh seperti para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mereka lebih menyukai mempelajari buku-buku hasil karya musuh-musuh Islam.</div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
<span style="font-size: large;">بَارَكَ الله لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ</span><b><br />
<br />
Sebab penyakit hati kelima, sibuk dengan urusan dunia dan mengabaikan agama.</b><br />
Apabila seorang telah terjangkit penyakit ini, maka waktu-waktunya, baik siang atau malam ia habiskan untuk mengejar dunianya, pikirannya terfokus agar tercapai semua keinginannya. Adapun akhirat mereka kesampingkan sehingga tidak heran kalau kita dapati di masjid-masjid kaum muslimin ketika khutbah Jumat mereka tertidur, tidak memperhatikan dan mendengarkan khutbah, padahal mendengarkan dua khutbah tersebut hukumnya wajib, yang demikian karena mereka telah kelelahan dengan urusannya. Kalaupun mata mereka tidak tertidur pikirannyalah yang terbang melayang bersama angan-angan dan lamunannya. </div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
<span style="font-size: large;">أَفَلاَ يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْءَانَ أَمْ عَلَى قُلُوبٍ أَقْفَالُهَآ</span></div><div style="color: white; text-align: justify;">“Maka apakah mereka tidak memperhatikan Alquran ataukah hati mereka terkunci?” (QS. Muhammad: 24)</div><div style="color: white; text-align: justify;">Nah, begitulah penyebab-penyebab penyakit hati. Mudah-mudahan kita tidak termasuk orang-orang yang lalai hati kita dari berdzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan mudah-mudahan Allah menolong kita sehingga senantiasa kita dapat menghindari penyebab-penyebab sakit hati tersebut dan senantiasa diberikan petunjuk dan hidayah-Nya. Amin.</div><div style="color: white; text-align: justify;"></div><div style="color: white; text-align: justify;"></div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
Sekian. Wassalamualaikum wr.wb.</div>Prayoga Ismailhttp://www.blogger.com/profile/11542035268822560340noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3854104353666249263.post-21697053019726044582012-02-18T17:09:00.001+07:002012-02-18T17:11:01.481+07:00Huru-Hara Di Tahun 2012<div style="color: white; text-align: justify;">Assalamualaikum wr.wb<br />
<br />
Hmm, warga Celcius kali ini kita akan membahas tentang "sesuatu" yang agak mengerikan. Apakah itu ? Mengenai huru-hara yang ditelaah akan terjadi di tahun ini, tahun 2012. Simak ya !<br />
<br />
Apa sih huru-hara itu ? Huru-hara merupakan sebuah peringatan dari Allah SWT kepada seluruh umatnya di alam semesta ini melalui suara gemuruh yang sangat dahsyat yang terdengar dari langit. Nah, kejadian ini masih berupa telaah atau prediksi dari para ahli. Terdapat dalam sebuah hadist shahih karena tak mungkin Nabi mengarang-ngarang cerita tanpa datangnya dari wahyu Allah karena apa yang Nabi ucapkan pasti berasal dari wahyu Allah dan kita wajib mengimaninya. Akan tetapi, wallahu a'lam hanya Allah yang tahu, belum tentu prediksi manusia itu tepat karena ini berdasarkan ilmiah saja. <br />
<br />
Huru-hara akan terjadi tepat pada pertengahan bulan puasa yaitu tanggal 15 Ramadhan. Jika kita menilik kalender masehi 2012, maka tanggal 3 Agustus 2012 tepat bersamaan dengan jatuhnya 15 Ramadhan. Hal ini sama dengan sebuah hadist Nabi Muhammad SAW tentang huru-hara besar yang akan terjadi pada tengah malam pertengahan bulan Ramadhan yaitu pada hari Jum'at 15 Ramadhan di bumi ini.<br />
<br />
</div><div class="separator" style="clear: both; color: white; text-align: justify;"><a href="http://ervakurniawan.files.wordpress.com/2011/10/cahaya.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="300" src="http://ervakurniawan.files.wordpress.com/2011/10/cahaya.jpg" width="400" /></a></div><div style="color: white; text-align: justify;">Huru-hara tersebut akan mengejutkan semua orang yang sedang tidur. Suatu suara yang maha dahsyat akan terdengar dari langit, bukan merupakan kiamat tetapi huru-hara tersebut akan melenyapkan umat manusia diatas muka bumi ini sebanyak 2/3, yang tinggal hanya 1/3 saja. Huru-hara ini ditelaah berdasarkan hadist Nabi muhammad SAW berikut ini : <br />
<br />
Dari Nur'aim bin Hammad meriwayatkan dengan sahabatnya bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Bila telah muncul suara di bulan Ramadhan, maka akan terjadi huru-hara di bulan itu...". Kami bertanya: "Suara apakah, ya Rasulullah ..? " Beliau menjawab: "Suara keras dipertengahan bulan Ramadhan pada malam Jum'at, akan muncul suara keras yang membangunkan orang tidur, menjadikan orang yang berdiri jatuh terduduk, para gadis keluar dari pingitannya, pada malam Jum'at di tahun terjadinya banyak gempa. Jika kalian telah melaksanakan shalat Subuh pada hari Jum'at, masuklah kalian ke dalam rumah kalian, tutuplah pintu-pintunya, sumbatlah lubang-lub angnya, dan selimutilah diri kalian, sumbatlah telinga-telinga kalian jika kalian merasakan adanya suara menggelegar, maka bersujudlah kalian kepada Allah SWT."<br />
<br />
Wallahu a'lam bisshowab. Ya, kita harus berdo'a saja dan berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan. Agar kita tergolong pada 1/3 manusia yang selamat dari huru-hara tersebut. Walaupun kajian ini masih bersifat prediktif, akan tetapi kita harus waspada. Kita harus mempersiapkan bekal kita mulai dari sekarang.<br />
<br />
Sekian. Wassalamualaikum wr.wb.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
</div>Prayoga Ismailhttp://www.blogger.com/profile/11542035268822560340noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3854104353666249263.post-12719045497919291312012-02-17T15:40:00.000+07:002012-02-17T15:40:55.840+07:00Bingung Menentukan Arah Kiblat ?<div style="color: white; text-align: justify;">Assalamualaikum wr.wb.</div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: justify;">Hai, Warga Celcius. Apa kabar hari ini ? Semoga saja luar biasa. Kali ini saya akan share sebuah software. Ya, bagi kalian yang mungkin masih ragu atau masih penasaran di manakah letak kiblat yang benar ? Tentu saja di Ka'bah, Mekkah. Tapi, karena posisi Indonesia yang sangat jauh dari kiblat ini membuat beberapa orang yang masih ragu akan arah kiblat. Apalagi jika kita sedang berada di daerah yang belum pernah kita kunjungi sebelumnya, dan tiba-tiba kita harus melaksanakan shalat. Nah, ada solusinya. Untuk menentukan arah kiblat dengan sebuah software yang bernama Qibla Compass, khusus bagi pengguna OS Android. </div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: justify;">Qibla Compass. Sesuai dengan namanya, software ini berfungsi menunjukkan para pengguna Android ke mana arah kiblat. Sulitnya menentukan arah kiblat mungkin akan Anda alami sewaktu bepergian ke luar kota atau luar negeri. </div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; color: white; text-align: center;"><a href="http://images.macworld.com/appguide/images/288/054/534/ss2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="http://images.macworld.com/appguide/images/288/054/534/ss2.jpg" width="425" /></a></div><div style="color: white; text-align: justify;">Pengoperasian software ini sangat mudah. Software ini membutuhkan sistem location-based dinyalakan. Baik itu GPS atau Wireless Network. Untuk layanan yang bebas biaya, gunakan saja GPS. Namun, hal tersebut akan membuat smartphone Anda lebih cepat kehabisan baterai. Untuk layanan yang lebih hemat baterai namun berbayar, gunakan Wireless Network. Setelah sistem location-based dipersiapkan, software ini akan memanfaatkan feature compass yang ada pada smartphone dengan sistem operasi Android. Hasil akhirnya, arah kiblat dapat ditunjukkan oleh software ini dengan baik. Arah kiblat ditunjukkan dengan jarum berwarna merah pada gambar di atas.</div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: justify;">Feature lainnya yang dapat menguntungkan bagi kita khususnya umat muslim adalah Prayer Times. Dengan adanya feature ini, maka Anda bisa selalu mengetahui kapan saja waktu shalat lima waktu pada kawasan Anda. Jadi, bagi umat muslim yang memiliki smartphone Android, aplikasi ini akan sangat mempermudah Anda dalam menentukan arah dan waktu salat.</div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: justify;">Nah, bagaimana warga Celcius ? Masih bingung menentukan arah kiblat ? Saya kira tidak. Karena software ini cukup membantu dalam menentukan arah kiblat. So, manfaatkanlah sebaik-baiknya. Jika masih bingung, bertanyalah pada orang-orang di sekitar Anda. </div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: justify;">Bagi Anda yang berminat, silakan download dengan cara klik link di bawah ini.</div><div class="separator" style="clear: both; color: white; text-align: center;"><a href="http://www.brothersoft.com/downloads/qibla-compass.html" target="_blank"><img border="0" height="240" src="http://2.bp.blogspot.com/_Wc0puoPkrn0/TbWPCzr40MI/AAAAAAAAAQI/yd_hvRMwKaU/download.gif" width="320" /> Klik untuk mendownload !</a></div><div style="color: white; text-align: justify;">Sekian. Wassalamualaikum wr.wb.</div>Prayoga Ismailhttp://www.blogger.com/profile/11542035268822560340noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-3854104353666249263.post-88746224681600881562012-02-16T10:42:00.000+07:002012-02-16T10:42:09.549+07:00Al-Qur'an, Wahyu Yang Abadi<div style="color: white; text-align: justify;">Assalamualaikum wr.wb</div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: justify;">Warga Celcius, kali ini kita akan membahas mengenai Al-Qur'an sebagai satu-satunya wahyu Allah SWT yang abadi sepanjang zaman. Mengapa demikian ? Mari kita simak bersama.</div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: justify;">Dalam membangun umat Islam dan dalam memberikan petunjuk akan kebenaran yang telah dirisalahkan oleh Allah SWT, maka Nabi Muhammad SAW telah mendapatkan sebuah mukjizat yang sangat luar biasa dari-Nya. Apakah itu ? Jawabannya tentu saja Al-Qur'an. Wahyu Allah SWT yang diturunkan tepat pada tanggal 17 Ramadhan itu merupakan satu-satunya wahyu Allah yang abadi sepanjang masa. Walaupun ada segelintir kaum yang berusaha untuk menodai kesucian Al-Qur'an, maka usaha mereka hanyalah sia-sia. Ada beberapa alasan yang menjadi tameng kesucian Al-Qur'an untuk menjaga kesucian dan kemurniannya sepanjang masa, yakni:</div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; color: white; text-align: center;"><a href="http://tamanmuslimah.com/wp-content/uploads/2011/12/Mari-Rutin-Membaca-Al-Quran.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="331" src="http://tamanmuslimah.com/wp-content/uploads/2011/12/Mari-Rutin-Membaca-Al-Quran.jpg" width="400" /></a></div><div style="color: white; text-align: justify;">Yang pertama, Al-Qur'an akan selalu dijaga kemurniannya oleh Allah SWT sepanjang masa karena seluruh aqidah dan dasar-dasar kehidupan umat Islam dan segala firman dan petunjuk-petunjuk-Nya tertulis dalam Al-Qur'an. Hal ini jelas menyebabkan siapa saja tidak akan bisa dan tidak akan berani melakukan suatu usaha untuk melawannya. Karena Allah merupakan Dzat Yang Maha Sempurna dan tiada satupun yang bisa menandingi-Nya. Allahu Akbar. Subhanallah.</div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: justify;">Alasan yang kedua, Al-Qur'an disusun berdasarkan catatan-catatan dari para sahabat Rasulullah SAW yang telah dibenarkan oleh Rasulullah SAW itu sendiri. Dan juga berdasarkan sumber-sumber ingatan dari para sahabat yang memiliki ingatan yang sangat baik pada saat menghafalkan bersama Rasulullah SAW. </div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: justify;">Sedangkan untuk alasan yang ketiga, Rasulullah SAW mengetahui apabila kumpulan-kumpulan wahyu Allah tersebut akan dibukukan menjadi suatu kitab yang kita sebut sebagai Al-Qur'an. </div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: justify;">Nah, sudah jelaskah mengenai alasan-alasan mengapa Al-Qur'an adalah wahyu Allah sekaligus kitab suci umat Islam yang akan abadi sepanjang masa. Hingga akhir zaman datang. Dari uraian di atas, kita harus percaya bahwa Al-Qur'an tidak akan ketinggalan zaman, karena Al-Qur'an merupakan penyempurnaan dari segala kitab-kitab sebelumnya. Jadi, sebagai umat Islam, di zaman yang modern ini kita juga harus menjaga kesucian dan kemurnian AL-Qur'an walaupun Allah SWT telah melindunginya dengan selalu menjaga kemurniannya. </div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: justify;">Sekian. Wassalamualaikum wr.wb. </div>Prayoga Ismailhttp://www.blogger.com/profile/11542035268822560340noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-3854104353666249263.post-16126799004025611442012-02-15T21:41:00.000+07:002012-02-15T21:41:32.645+07:00Indigo Menurut Pandangan Islam<div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Assalamualaikum wr.wb.</span></div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="color: white; text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; font-size: small;">Warga Celcius, pernahkah anda bertemu dengan mereka ? melihat mereka ? atau sekedar mendengar nama-nama mereka ? Berikut ini akan kita bahas bersama mengenai "indigo" menurut pandangan Islam.</span> </div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
Indigo berdasarkan kemampuannya biasanya memiliki kemampuan untuk menembus dimensi lain (masa depan) atau melihat makhluk-makhluk halus di sekitarnya bahkan berinteraksi dengan mereka yang biasa disebut kemampuan interdimensional. Dalam keyakinan islam, yang memiliki kelebihan melihat jin dan masa depan hanyalah wali Allah saja, yaitu orang-orang yang senantiasa dekat dan dicintai oleh Allah SWT. Apakah ini berarti setiap indigo adalah orang-orang yang senantiasa dekat dan dicintai oleh Allah ? Padahal telah dijelaskan dalam hukum melihat makhluk halus yaitu siapa saja yang dapat melihat makhluk halus hanyalah Rasul, Nabi, dan para Waliullah. </div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: justify;">Menurut Ustadz Ahmad Abu Musa, ada 3 kemungkinan dari penglihatannya jin yang terjadi pada selain golongan diatas, yaitu :<br />
1. Ada jin (baik satu maupun lebih ) yang bersemayam dalam dirinya, sehingga orang yang disemayami mampu melihat "teman" dari jin yang bersemayam tersebut. Tentu saja, orang tersebut bisa melihat jin dan orang lain tidak bisa melihat karena orang lain tidak disemayami jin.<br />
2. Jin menyamar menjadi bentuk lain seperti hewan atau benda, hal ini menyebabkan semua manusia mampu melihat jin tersebut. Dan perlu diingat, Allah SWT telah menciptakan alam nyata untuk manusia dan alam ghoib untuk bangsa jin. Maka jika jin memperlihatkan diri di alam manusia, akan memerlukan energi yang besar dan belum termasuk hukuman dari Allah SWT karena telah melanggar hukum yang telah diciptakan Allah SWT.<br />
3. Kemungkinan yang terakhir adalah orang yang melihat jin tersebut melakukan dusta atas penglihatan jinnya.</div><div class="separator" style="clear: both; color: white; text-align: center;"><a href="http://panel.mustangcorps.com/admin/fl/upload/files/anak-indigo.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="255" src="http://panel.mustangcorps.com/admin/fl/upload/files/anak-indigo.jpg" width="400" /></a></div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
Lalu mengapa seseorang bisa disebut indigo ? Ustadz Abu Musa menjawab, ada salah satu dari leluhur anak indigo yang melakukan persekutuan dengan jin. Ini menyebabkan ada jin yang bersemayam dalam diri keturunannya. Mengenai prediksi tentang masa depan, itu sebenarnya pekerjaan dari jin yang bersemayam dalam dirinya dan tentunya jin musyrik yang banyak bertapa sehingga memiliki kekuatan yang besar dan mampu meramalkan masa depan dan mungkin bisa jadi itu semua skenario jin tersebut.</div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: justify;">Sebagai seorang muslim, kita wajib tidak percaya pada hal tersebut, kenapa? karena alam sesudah kematian di dunia adalah alam barzah. Di alam barzahlah kita akan ditanya oleh 2 malaikat (Munkar dan Nakir) dan setelah ditanya, apakah amalan kita baik atau buruk, maka jika buruk kita akan mendapatkan siksa kubur dan jika baik Allah akan membukakan pintu surga sehingga bau surga yang wangi akan senantiasa semerbak di kubur kita. Adapun masalah melihat orang meninggal, itu sebenarnya bukanlah orang yang sudah meninggal , itu adalah kerjaan dari jin musyrik yang menyerupai orang yang sudah meninggal. Hal ini seperti yang dijelaskan dalam efek medan magnet. Misalnya, apabila sepotong jarum yang digosokkan pada sebuah magnet, maka jarum itu akan memiliki sifat kemagnetan. Akan tetapi, jarum itu bukanlah magnet yang sesungguhnya. </div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: justify;">Kita tak tahu apakah indigo adalah mukjizat dari Allah ataukah sekedar titisan dari para jin musyrik. Sebenarnya, ada cara yang digunakan untuk menghilangkan kemampuannya. Dengan metode ruqyah, yaitu membacakan ayat-ayat suci Allah disamping orang yang dijuluki indigo tersebut. Namun, perlu kita tahu, jika seorang itu merupakan indigo kuat dalam artian jin yang didalamnya kuat, maka akan lebih lagi tingkatan dalam ruqyahnya, namun tetap saja bisa dihilangkan selama ia mau untuk menghilangkannya. Selama ada niat dalam dirinya sendiri. </div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: justify;">Nah, warga Celcius begitulah pandangan Islam terhadap para indigo. Yang pada dasarnya kemampuan istimewa yang diberikan oleh Allah tidak akan diberikan pada sembarang orang. Akan tetapi, Allah akan memberikan keistimewaan itu pada orang-orang yang dekat dan dicintai oleh-Nya. </div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: justify;">Lantas, bagaimanakah menurut Anda ? </div><div class="separator" style="clear: both; color: white; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/_-QzHaHjalQY/SsxBOvIShuI/AAAAAAAAE9M/_XegtK-Vf5E/s400/aneh.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="http://3.bp.blogspot.com/_-QzHaHjalQY/SsxBOvIShuI/AAAAAAAAE9M/_XegtK-Vf5E/s200/aneh.jpg" width="152" /></a></div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: justify;">Wassalamualaikum wr.wb. </div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div>Prayoga Ismailhttp://www.blogger.com/profile/11542035268822560340noreply@blogger.com11tag:blogger.com,1999:blog-3854104353666249263.post-8719971392375353422012-02-15T20:25:00.001+07:002012-02-15T20:40:57.149+07:00Tebarkan Salam, Meraih Ilham<div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Assalamualaikum wr.wb.<br />
<br />
Warga Celcius, inilah salah satu penyebab saya dalam menulis setiap postingan dalam blog ini selalu mengawali dengan salam dan mengakhirinya pula dengan salam.<br />
<br />
Salam adalah salah satu dari asma Allah swt. Mengucapkan salam, baik kepada orang yang kita kenal maupun yang tidak kita kenal akan membangkitkan rasa aman, mempererat ikatan, dan menumbuhkan rasa cinta. Rasulullah sendiri telah berwasiat tentang itu. Dari Abu Hurairah R.A., ia berkata bahwa Rasul bersabda :</span></div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;"><i> </i></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;"><i>“Kamu tidak akan masuk surga hingga kamu beriman, dan kamu tidak beriman hingga kamu saling mencintai (karena Allah). Apakah kamu mau jika aku tunjukkan pada satu perkara jika kamu kerjakan perkara itu maka kamu akan saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kamu!” </i> (HR. Muslim) </span></div></div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Dengan begitu, Rasulullah saw telah meletakkan tangan kita pada satu kunci yang amat penting. Mengucap atau menjawab salam akan dapat memberikan gambaran seberapa jauh orang itu <i> iltizam </i> dengan ajaran Islam. Ada perbedaan yang amat besar antara orang yang mengucapkan salam lalu dijawab dengan salam dengan orang yang mengucapkan “Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh” lalu dijawab dengan “Wa’alaikumussalam wa rahmatullahi wa barakatuh”. Ada beberapa orang yang tatkala Anda mengucapkan “Assalamu‘alaikum”, mereka menjawab dengan “Selamat Pagi” atau “Selamat Datang”, atau dengan jawaban-jawaban yang lain. Dengan mengucap dan menjawab salam, Anda dapat mengenal orang lain dan mengetahui tingkat konsistensi mereka terhadap ajaran agama. Sebagian orang ada yang mengucapkan salam sebagaimana seorang komandan militer memerintah anak buahnya, padahal mengucapkan salam merupakan ucapan selamat yang tersusun dari untaian kata-kata yang sangat indah, yakni “as-salam” (kesejahteraan), “arrahmah” (rahmat), dan “al-barakah” (berkah). Ucapan salam hendaknya keluar dari lubuk hati yang paling dalam dan dikeluarkan dengan disertai pera-saan kasih sayang, karena tujuan dari sebuah perkenalan adalah pernyataan hati. </span></div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"></div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><span style="font-size: small;"> Menjawab salam hukumnya wajib. Kita akan dapat membuat orang yang mengucap salam itu bersimpati kepada kita, yaitu tatkala dengan sikap tanggap kita menjawab ucapan salam tersebut dengan ucapan salam yang lebih baik dan dengan tatapan wajah yang dihiasi dengan senyuman. </span></div><span style="font-size: small;"> </span><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></div><span style="font-size: small;"> </span><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://maramissetiawan.files.wordpress.com/2009/04/salam.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="260" src="http://maramissetiawan.files.wordpress.com/2009/04/salam.jpg" width="400" /></a></div><span style="font-size: small;"> Allah swt berfirman, <i>“Apabila kalian diberi penghormatan dengan suatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik daripadanya atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah selalu membuat perhitungan atas tiap-tiap sesuatu.” </i> (An-Nisa’: 86)</span> </div><br />
<br />
<span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11.5pt;">Mengucap salam di suatu tempat yang asing bagi kita, pada saat kita sangat membutuhkan seorang teman, akan memberikan perasaan aman bagi kita dan membuat orang yang berhadapan dengan kita merasa simpati. Ada pepatah kuno mengatakan, “Seandainya bukan karena salam yang kau ucapkan sebelum kau berbicara, niscaya aku telah memakan dagingmu sebelum memakan tulangmu.”</span><span style="font-size: small;"> </span></div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"></div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11.5pt;"> Dari Abu Hurairah ra., sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda, </span><i> <span style="font-size: 11.5pt;">“Yang mengendarai kendaraan hendaklah mengucapkan salam kepada yang berjalan kaki, yang berjalan kaki hendaklah mengucapkan salam kepada yang duduk, yang sedikit mengucapkan salam kepada yang banyak, dan yang muda mengucapkan salam kepada yang tua. Keutamaan orang yang lebih dahulu mengucapkan salam adalah sangat besar.”</span></i></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i> <span style="font-size: 11.5pt;"> </span></i></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11.5pt;"> Dari Umamah ra., la berkata bahwa ada seorang yang bertanya kepada Rasulullah saw., “Ya Rasul, di antara dua orang yang bertemu, manakah yang lebih dahulu mengucapkan salam?” Rasul menjawab, “Yang lebih mencintai Allah swt.” </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11.5pt;"> Dari Abdullah bin Mas’ud ra., ia berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda, </span> <i><span style="font-size: 11.5pt;">“‘As-salam’ adalah salah satu dari asma Allah yang diletakkan di bumi, maka sebarkan salam di antara kamu.” </span></i> <span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11.5pt;"> (HR. Bukhari)</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11.5pt;">Di antara </span><i><span style="font-size: 11.5pt;">taujih </span> </i> <span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11.5pt;"> Khalifah Umar bin Khathab ra. adalah, “Tiga hal yang dapat membuat kecintaan saudaramu terhadapmu menjadi tulus (hanya karena Allah) ialah, lebih dahulu mengucapkan salam, memanggilnya dengan panggilan yang ia sukai, dan memberikan tempat duduk dalam satu majlis.” “Menjadi tulus” adalah sebuah ucapan indah yang dapat membersihkan rasa cinta dari tujuan duniawi.</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11.5pt;">Jadi, salam pun memiliki hakikat yang cukup penting dalam kehidupan dan komunikasi. Walaupun sesungguhnya kita belum saling kenal-mengenal, tapi apabila kita mencoba untuk menyapa mereka dengan "Assalamu'alaikum" niscaya tali kebersamaan akan segera terhubung. Selain itu, sebagai warga Celcius marilah kita mengaplikasikan niat mulia ini dalam lingkungan pergaulan kita. Agar tercipta kehidupan yang saling peduli dan kehidupan yang harmoni. Tebarkan salam, meraih ilham, satukan persaudaraan, mari kita budayakan. </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11.5pt;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: TimesNewRomanPSMT; font-size: 11.5pt;">Sekian. Wassalamualaikum wr.wb.</span></div><span style="font-size: small;"> </span> </div>Prayoga Ismailhttp://www.blogger.com/profile/11542035268822560340noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-3854104353666249263.post-80396231795724803522012-02-14T20:43:00.002+07:002012-02-14T20:51:12.259+07:00Memahami Dzikir<div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Assalamualaikum wr.wb.</span></div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Warga Celcius, Allah SWT memerintahkan para hamba-Nya untuk memperbanyak dzikir. Barangsiapa mencintai Allah SWT niscaya dengan senang hati ia memperbanyak mengingat Allah. Betapa tidak, Allah SWT merupakan Dzat Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Tidak sepantasnya seorang yang mengaku beriman kepada Allah lalu menjadi orang yang malas dan enggan mengingat-Nya. Allah berfirman :</span></div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><b><br />
</b></div><div class="ArabCenter" style="color: white; text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><b>يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْراً كَثِيراً</b></span></div><div class="ArabCenter" style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: justify;"></div><div style="color: white; text-align: justify;">“Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (ingatlah) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya.” (QS. Al-Ahzab [33] : 41)</div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; color: white; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-YJ5AamSQFd0/TZiVdBqhcYI/AAAAAAAAA3k/oFWu_AIjHKU/s1600/dzikir.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><br />
</a></div><div style="color: white; text-align: justify;">Salah satu ciri khas masyarakat jahiliyah, di zaman kapanpun dan di negeri manapun, ialah lalai dalam mengingat Allah. Mereka tidak memandang perlu menjadikan Allah sebagai fokus perhatian dalam hidupnya. Mereka menyangka bahwa segala gerak-gerik hidupnya dapat diatur oleh dirinya sendiri dan menurut nilai-nilai, aturan dan hukum buatannya sendiri. Allah hanyalah tempat meminta saat sedang menghadapi kesulitan. Tapi, secara umum mereka memandang bahwa Allah, nilai-nilai dien-nya, aturan-Nya apalagi hukum-Nya tidak perlu dilibatkan di dalam kehidupan mereka. Sungguh sombong sekali sikap kaum jahiliyah itu. Padahal di dalam ajaran Islam Rasulullah Muhammad SAW mengajarkan kepada ummatnya agar tidak sekedar rajin memperbanyak dzikrullah. Tapi hendaknya berdzikrullah dengan cerdas. Artinya kita disuruh memilih dan mengamalkan dzikir mengingat Allah yang efisien. Jumlah sepertinya tidak terlalu banyak tetapi bobotnya berat di sisi Allah dan RasulNya. Salah satu contohnya ialah yang dijelaskan melalui hadits shahih di bawah ini:</div><div style="color: white; text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="color: white; text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><b>أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَ مِنْ عِنْدِهَا بُكْرَةً حِينَ صَلَّى الصُّبْحَ وَهِيَ فِي مَسْجِدِهَا ثُمَّ رَجَعَ بَعْدَ أَنْ أَضْحَى وَهِيَ جَالِسَةٌ فَقَالَ مَا</b></span></div><div style="color: white; text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="color: white; text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><b> زِلْتِ عَلَى الْحَالِ الَّتِي فَارَقْتُكِ عَلَيْهَا قَالَتْ نَعَمْ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَقَدْ قُلْتُ بَعْدَكِ أَرْبَعَ كَلِمَاتٍ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ لَوْ وُزِنَتْ بِمَا قُلْتِ</b></span></div><div style="color: white; text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="color: white; text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><b> مُنْذُ الْيَوْمِ لَوَزَنَتْهُنَّ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ عَدَدَ خَلْقِهِ وَرِضَا نَفْسِهِ وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ</b></span></div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; color: white; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-YJ5AamSQFd0/TZiVdBqhcYI/AAAAAAAAA3k/oFWu_AIjHKU/s1600/dzikir.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="308" src="http://2.bp.blogspot.com/-YJ5AamSQFd0/TZiVdBqhcYI/AAAAAAAAA3k/oFWu_AIjHKU/s400/dzikir.jpg" width="400" /></a></div><div style="color: white; text-align: justify;">Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan 'Amru An Naqid dan Ibnu Abu 'Umar -dan lafadh ini milik Ibnu Abu 'Umar- mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Muhammad bin 'Abdurrahman -budak- keluarga Thalhah dari Kuraib dari Ibnu 'Abbas dari Juwairiyah bahwasanya Nabi SAW keluar dari rumah Juwairiyah pada pagi hari usai shalat Subuh dan dia tetap di tempat shalatnya. Tak lama kemudian Rasulullah kembali setelah terbit fajar (pada waktu dhuha), sedangkan Juwairiyah masih duduk di tempat shalatnya. Setelah itu, Rasulullah menyapanya: "Ya Juwairiyah, kamu masih belum beranjak dari tempat shalatmu?" Juwairiyah menjawab; 'Ya. Saya masih di sini, di tempat semula ya Rasulullah.' Kemudian Rasulullah berkata: 'Setelah keluar tadi, aku telah mengucapkan empat rangkaian kata-kata sebanyak tiga kali yang kalimat tersebut jika dibandingkan dengan apa yang kamu baca seharian tentu akan sebanding, yaitu:</div><div style="color: white; text-align: justify;"></div><div style="color: white; text-align: justify;"><div class="ArabCenter"><span style="font-size: large;"><b>سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ عَدَدَ خَلْقِهِ وَرِضَا نَفْسِهِ وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ</b></span></div><br />
"Maha Suci Allah dengan segala puji bagi-Nya sebanyak hitungan makhluk-Nya, menurut keridlaan-Nya, menurut arasy-Nya dan sebanyak tinta kalimat-Nya.'' (Hadits Shahih Muslim No. 4905)</div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: justify;">Bayangkan saja, Rasulullah begitu rajinnya mengingat Allah. Bagaimana dengan kita ? Semoga Allah pun memberikan kita ketekunan untuk mengingat-Nya. Salah satu cara yang bisa kita lakukan adalah dengan membaca setiap pagi dan petang sebanyak tiga kali saja kalimat berikut ini :</div><div style="color: white; text-align: justify;"><b> </b></div><div style="color: white; text-align: justify;"><b> <span style="font-size: large;">سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ عَدَدَ خَلْقِهِ وَرِضَا نَفْسِهِ وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ</span></b></div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: justify;">Apakah warga Celcius sudah menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Jika belum, marilah bersama-sama meningkatkan ketekunan kita untuk mengingat Allah melalui berdzikir. </div><div style="color: white; text-align: justify;">Wassalamualaikum wr.wb.<br />
<b> </b></div>Prayoga Ismailhttp://www.blogger.com/profile/11542035268822560340noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3854104353666249263.post-26179197510899897222012-02-14T19:37:00.000+07:002012-02-14T19:37:15.780+07:00Siapakah Ibnu Ismail Al-Jazari ?<div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Assalamualaikum wr.wb.</span></div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Warga Celcius kali ini kita akan mengenal seorang tokoh Islam yaitu Ibnu Ismail Al-Jazari. Ada yang tahu siapakah beliau ? Jika belum, mari kita simak bersama-sama.</span></div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Ibnu Ismail Al-Jazari biasa dipanggil Al-Jazari karena lahir di Al-Jazira, sebuah wilayah yang terletak di antara Tigris dan Eufrat, Irak. Seperti ayahnya ia mengabdi pada raja-raja Urtuq atau Artuqid di Diyar Bakir dari 1174 sampai 1200 sebagai ahli teknik. Beliau dikenal sebagai ilmuwan muslim penemu konsep robotika modern.</span></div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"> <span style="font-size: small;">Seorang sahabat, Donald Routledge dalam bukunya Studies in Medieval Islamic Technology, mengatakan bahwa hingga zaman modern ini, tidak satupun dari suatu kebudayaan yang dapat menandingi lengkapnya instruksi untuk merancang, memproduksi dan menyusun berbagai mesin sebagaimana yang disusun oleh Al-Jazari. Pada 1206 ia merampungkan sebuah karya dalam bentuk buku yang berkaitan dengan dunia teknik. Beliau mendokumentasikan lebih dari 50 karya temuannya, lengkap dengan rincian gambar-gambarnya dalam buku, “al-Jami Bain al-Ilm Wal ‘Aml al-Nafi Fi Sinat ‘at al-Hiyal” (The Book of Knowledge of Ingenious Mechanical Devices). Buku ini berisi tentang teori dan praktik mekanik. Karyanya ini sangat berbeda dengan karya ilmuwan lainnya, karena dengan piawainya Al-Jazari membeberkan secara detail hal yang terkait dengan mekanika. Selain itu, buku ini merupakan kontribusi yang sangat berharga dalam sejarah teknik.</span></div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="separator" style="clear: both; color: white; text-align: center;"><a href="http://images.200806.multiply.com/image/1/photos/upload/300x300/SQUcggoKCG0AAFPsDW41/Al-Jazari-portrait.jpg?et=9Ke5HmnX3isfxqXWEXwH3g&nmid=0" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://images.200806.multiply.com/image/1/photos/upload/300x300/SQUcggoKCG0AAFPsDW41/Al-Jazari-portrait.jpg?et=9Ke5HmnX3isfxqXWEXwH3g&nmid=0" width="320" /></a></div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;">Di tahun 1206 pula, Al-Jazari membuat jam gajah yang bekerja dengan tenaga air dan berat benda untuk menggerakkan secara otomatis sistem mekanis, yang dalam interval tertentu akan memberikan suara simbal dan burung berkicau. Prinsip humanoid automation inilah yang mengilhami pengembangan robot masa sekarang. Kini replika jam gajah tersebut disusun kembali oleh London Science Museum, sebagai bentuk penghargaan atas karya besarnya.<span style="font-size: small;"> </span>Pada acara World of Islam Festival yang diselenggarakan di Inggris pada 1976, banyak orang yang berdecak kagum dengan hasil karya Al-Jazari. </div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"> </div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;">Al Jazari mengembangkan prinsip hidrolik untuk menggerakkan mesin yang kemudian hari dikenal sebagai mesin robot. Dengan karya gemilangnya, ilmuwan dan ahli teknik Muslim ini telah membawa masyarakat Islam pada abad ke-12 pada kejayaan. Ia hidup dan bekerja di Mesopotamia selama 25 tahun. Ia mengabdi di istana Artuqid, kala itu di bawah naungan Sultan Nasir al-Din Mahmoud. Al-Jazari memberikan kontribusi yang pentng bagi dunia ilmu pengetahuan dan masyarakat. Mesin pemompa air yang dipaparkan dalam bukunya, menjadi salah satu karya yang inspiratif. Terutama bagi sarjana teknik dari belahan negari Barat.</div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"> </div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;">Masyarakat zaman dulu memang telah memanfaatkan sejumlah peralatan untuk mendapatkan air. Yaitu, Shaduf maupun Saqiya. Shaduf dikenal pada masa kuno, baik di Mesir maupun Assyria. Alat ini terdiri dari balok panjang yang ditopang di antara dua pilar dengan balok kayu horizontal. Sementara Saqiya merupakan mesin bertenaga hewan. Mekanisme sentralnya terdiri dari dua gigi. Tenaga binatang yang digunakan adalah keledai maupun unta dan Saqiya terkenal pada zaman Roma.<br />
<br />
Penemuan engkol mesin sejenis itu oleh sejarawan teknologi dianggap sebagai peralatan mekanik yang paling penting bagi orang-orang Eropa yang hidup pada awal abad kelima belas. Bertrand Gille menyatakan bahwa sistem tersebut sebelumnya tak diketahui dan sangat terbatas penggunaannya. Pada 1206 engkol mesin yang terhubung dengan sistem rod sepenuhnya dikembangkan pada mesin pemompa air yang dibuat Al-Jazari. Ini dilakukan tiga abad sebelum Francesco di Giorgio Martini melakukannya.<br />
<br />
Masih banyak penemuan luar biasa lain Al-Jazari di bidang mekanika. Akan tetapi, sangat disayangkan karena buah pikir Al-Jazari tidak dipatenkan. Hal ini jelas penting karena ilmuwan-ilmuwan Eropa yang membajak karyanya dengan sigap mematenkannya. Mungkin inilah yang disebut sosok berjasa sesungguhnya yang tak ingin dikenal jasanya. Walaupun buah pikirnya telah disergap oleh Barat, ia pasti yakin bahwa apa yang telah ia lakukan akan sangat berguna bagi kehidupan manusia termasuk futuristiknya.<br />
<br />
Nah, warga Celcius setelah mengenal sosok Al-Jazari apa yang terpikir dalam benak kalian ? Ya, kita harus mengambil hikmah dan keteladanan dari beliau. Adalah sebagai contoh, dalam kehidupan sehari-hari kita terutama sebagai pelajar, kita pun harus bisa mengamalkan apa saja yang telah kita dapatkan dari pelajaran. Dengan begitu, ilmu kita akan bermanfaat layaknya jasa besar Al-Jazari. Dan yang penting jauhilah kesombongan. Karena kesombongan itulah yang membuat sebuah jasa dan ilmu kurang bermanfaat.<br />
<br />
Sekian. Wassalamualaikum wr.wb.</div>Prayoga Ismailhttp://www.blogger.com/profile/11542035268822560340noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3854104353666249263.post-61187128486237657582012-02-13T18:55:00.001+07:002012-02-13T18:58:45.285+07:0010 Hal Yang Mendatangkan Cinta Allah<div style="color: white; text-align: justify;">Assalamualaikum wr.wb.</div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: right;"></div><div class="separator" style="clear: both; color: white; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-dXBNR3SAefY/TZS2UEdvXcI/AAAAAAAAArw/onwD7GaSYHM/s1600/love4allah.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><br />
</a></div><div style="color: white; text-align: justify;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-dXBNR3SAefY/TZS2UEdvXcI/AAAAAAAAArw/onwD7GaSYHM/s1600/love4allah.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="293" src="http://2.bp.blogspot.com/-dXBNR3SAefY/TZS2UEdvXcI/AAAAAAAAArw/onwD7GaSYHM/s320/love4allah.jpg" width="320" /></a>Warga Celcius, sungguh setiap orang pasti ingin mendapatkan kecintaan Allah. Lalu bagaimanakah cara-cara untuk mendapatkan kecintaan tersebut. Ibnul Qayyim rahimahullah menyebutkan beberapa hal untuk mendapatkan maksud tadi dalam kitab beliau Madarijus Salikin. Mau tau ? mau tau ?<br />
<br />
Pertama, membaca Al Qur’an dengan merenungi dan memahami maknanya. Hal ini bisa dilakukan sebagaimana seseorang memahami sebuah buku yaitu dia menghafal dan harus mendapat penjelasan terhadap isi buku tersebut. Ini semua dilakukan untuk memahami apa yang dimaksudkan oleh si penulis buku. [Maka begitu pula yang dapat dilakukan terhadap Al Qur’an.<br />
<br />
Kedua, mendekatkan diri kepada Allah dengan mengerjakan ibadah yang sunnah, setelah mengerjakan ibadah yang wajib. Dengan inilah seseorang akan mencapai tingkat yang lebih mulia yaitu menjadi orang yang mendapatkan kecintaan Allah dan bukan hanya sekedar menjadi seorang pecinta.<br />
<br />
Ketiga, terus-menerus mengingat Allah dalam setiap keadaan, baik dengan hati dan lisan atau dengan amalan dan keadaan dirinya. Ingatlah, kecintaan pada Allah akan diperoleh sekadar dengan keadaan dzikir kepada-Nya.<br />
<br />
Keempat, lebih mendahulukan kecintaan pada Allah daripada kecintaan pada dirinya sendiri ketika dia dikuasai hawa nafsunya. Begitu pula dia selalu ingin meningkatkan kecintaan kepada-Nya, walaupun harus menempuh berbagai kesulitan.<br />
<br />
Kelima, merenungi, memperhatikan dan mengenal kebesaran nama dan sifat Allah. Begitu pula hatinya selalu berusaha memikirkan nama dan sifat Allah tersebut berulang kali. Barangsiapa mengenal Allah dengan benar melalui nama, sifat dan perbuatan-Nya, maka dia pasti mencintai Allah. Oleh karena itu, mu’athilah, fir’auniyah, jahmiyah (yang kesemuanya keliru dalam memahami nama dan sifat Allah), jalan mereka dalam mengenal Allah telah terputus (karena mereka menolak nama dan sifat Allah tersebut).<br />
<br />
Keenam, memperhatikan kebaikan, nikmat dan karunia Allah yang telah Dia berikan kepada kita, baik nikmat lahir maupun batin. Inilah faktor yang mendorong untuk mencintai-Nya.<br />
<br />
Ketujuh, -inilah yang begitu istimewa- yaitu menghadirkan hati secara keseluruhan tatkala melakukan ketaatan kepada Allah dengan merenungkan makna yang terkandung di dalamnya.<br />
<br />
Kedelapan, menyendiri dengan Allah di saat Allah turun ke langit dunia pada sepertiga malam yang terakhir untuk beribadah dan bermunajat kepada-Nya serta membaca kalam-Nya (Al Qur’an). Kemudian mengakhirinya dengan istighfar dan taubat kepada-Nya.<br />
<br />
Kesembilan, duduk bersama orang-orang yang mencintai Allah dan bersama para shidiqin. Kemudian memetik perkataan mereka yang seperti buah yang begitu nikmat. Kemudian dia pun tidaklah mengeluarkan kata-kata kecuali apabila jelas maslahatnya dan diketahui bahwa dengan perkataan tersebut akan menambah kemanfaatan baginya dan juga bagi orang lain.<br />
<br />
Kesepuluh, menjauhi segala sebab yang dapat mengahalangi antara dirinya dan Allah Ta’ala.<br />
<br />
Semoga kita senantiasa mendapatkan kecintaan Allah, itulah yang seharusnya dicari setiap hamba dalam setiap detak jantung dan setiap nafasnya.<br />
<br />
Ibnul Qayyim mengatakan bahwa kunci untuk mendapatkan itu semua adalah dengan mempersiapkan jiwa (hati) dan membuka mata hati.<br />
<br />
Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat. Wa shallalahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.<br />
<br />
</div><div style="color: white; text-align: justify;">Nah, yang paling penting untuk mendatangkan kecintaan Allah yaitu dengan menjaga keimanan dan keislaman kita. Serta dengan menjalankan semua perintahnya dan menjauhi segala larangannya. Semoga kita semua bisa meraih cinta dari Allah SWT. Amin.</div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: justify;">Wassalamualaikum wr.wb.</div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: justify;">Dikutip dari Madaarijus Saalikin, 3/ 16-17, Ibnu Qayyim Al Jauziyah, terbitan Darul Hadits Al Qohiroh</div>Prayoga Ismailhttp://www.blogger.com/profile/11542035268822560340noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-3854104353666249263.post-53638477145152945272012-02-13T17:10:00.001+07:002012-02-13T17:14:31.999+07:00Belajar Bahasa Arab Yuk !<div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Assalamualaikum wr.wb. </span></div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Syukran, ya akhi, ya ukhti, alhamdulillah ya kebetulan hanya itu saja bahasa Arab yang saya tahu. Warga Celcius mau kan belajar bahasa Arab ? Agar jika suatu saat kita bertemu dengan orang yang berbahasa Arab kita bisa connect. Nah, pilih caranya, secara manual atau praktis ? Kalau pilih manual, kalian harus membaca kamus bahasa Arab atau bahkan menghafalnya. Wah, boleh lah jika memang sanggup. Tapi, jika memilih cara yang praktis dijamin mudah. Karena kita akan menggunakan sebuah software yang bernama "Arabindo".</span></div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span lang="en-us">Software </span><span lang="en-us">"Arabindo" dirancang sebagai program belajar mandiri yang mudah dipelajari oleh orang Indonesia yang paling awam dalam bahasa Arab sekalipun. Modalnya hanya satu, kalian harus mahir dan gemar membaca Al-Quran. </span>D<span lang="en-us">engan kedua modal tersebut, anda dipersilakan mengikuti program "Arabindo" untuk mempelajari bahasa Arab, yang merupakan bahasa Al-Quran Al-Karim, Bahasa al-Hadits asy-Syarif dan Bahasa Persatuan Umat Islam. Berikut penjelasannya.</span></span></div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><br />
</div><table border="0" cellpadding="3" cellspacing="3" style="color: white; font-family: inherit; margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left;"><tbody>
<tr><td dir="ltr" width="100%"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-anTmkMRgMCE/TXsaInm9d3I/AAAAAAAAAMM/hqC0eGWK19M/s1600/blog_ayah.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://1.bp.blogspot.com/-anTmkMRgMCE/TXsaInm9d3I/AAAAAAAAAMM/hqC0eGWK19M/s320/blog_ayah.JPG" width="320" /></a></div><b><span style="font-size: small;">PETUNJUK PENGGUNAAN</span></b></td></tr>
<tr> <td dir="ltr" width="100%"><span style="font-size: small;">* Mulailah belajar dari Qawaid (Tata Bahasa) terlebih dahulu secara berurut.<br />
* Sambil mempelajari Qawaid, boleh diselingi dengan belajar Hiwar (Percakapan).<br />
* Setiap materi dalam Hiwar dan Qira'ah harus anda buka pula file audio (MP3)-nya yang kami sertakan secara terpisah di folder "MP3 Arabindo" dalam CD ini.<br />
* Setiap kata Bahasa Arab yang terdapat dalam Hiwar dan Qira'ah bisa dicari artinya dalam Qamus.<br />
* Manfaatkanlah tombol navigasi Back (panah kiri) dan Forward (panah kanan) pada toolbar di atas untuk memudahkan berpindah kembali ke halaman yang tadi sudah anda buka.<br />
* Bila Windows XP anda belum mendukung setting Arabic, cobalah disetting lebih dahulu.<br />
* Bila setting Arabic tidak berhasil, cobalah install font "Traditional Arabic" yang kami sertakan dalam CD ini dengan meng-copy dan paste kedua file font tersebut ke folder C:/Windows/Fonts.</span></td></tr>
<tr> <td dir="ltr" width="100%"><b><span style="font-size: small;"><span lang="en-us">SETTING ARABIC PADA WINDOWS XP</span></span></b></td></tr>
<tr> <td dir="ltr" width="100%"><span style="font-size: small;"><span lang="en-us">1. Klik tombol Start lalu klik Control Panel lalu klik Language and Regional Options<br />
2. Klik Add Other Languages lalu klik tab Languages<br />
3. Beri tanda centang pada kotak Install files for complex script <br />
4. Klik tombol Apply lalu OK<br />
5. Klik tombol Add lalu pada Input Language cari pilihan Arabic (Saudi Arabia) lalu klik OK<br />
6. Klik lagi tombol Apply lalu klik Key Setting<br />
7. Klik kalimat Switch between input languages lalu klik tombol Change Key Sequence<br />
8. Beri tanda centang pada kotak Switch input languages kemudian pilih dan ingat salah satu cara berpindah antar mode English > OK<br />
9. Berpindah (klik) pada tab Advanced lalu beri tanda centang pada kotak Extend support of ... lalu klik tombol OK<br />
10. Klik tab Advanced kemudian di bawah kalimat Select a language to match ... cari dan pilih Arabic (Saudi Arabia) lalu klik tombol OK<br />
11. Bila system meminta Restart klik OK<br />
12. Selamat Belajar Bahasa Arab!</span></span></td></tr>
</tbody></table><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span lang="en-us">Nah, praktis bukan. Silakan warga Celcius coba sendiri dan buktikan manfaatnya. Jika berminat, silakan download softwarenya di sini. </span></span></div><div class="separator" style="clear: both; color: white; text-align: center;"><a href="http://www.mediafire.com/?mm7y9vfxmseie9z" target="_blank"><img border="0" height="150" src="http://salafiyunpad.files.wordpress.com/2011/03/download-mp3.gif" width="200" /></a></div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><span lang="en-us"><span style="font-family: Times New Roman;"></span></span><span style="font-size: small;"><span lang="en-us"> Wassalamualaikum wr.wb.</span></span></div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span lang="en-us"> </span></span></div>Prayoga Ismailhttp://www.blogger.com/profile/11542035268822560340noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3854104353666249263.post-5169416141883093662012-02-13T16:18:00.000+07:002012-02-13T16:18:16.970+07:00Selamat Jalan Ya Abi, Sebuah Cerpen NonFiksi<div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="font-weight: bold;">Selamat Jalan Ya Abi . . . (Sebuah kisah nyata)</span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span>Ruang tunggu klinik itu masih penuh pengunjung. Aku duduk di salah satu sudut bersebelahan dengan seorang wanita seusiaku. Rasa letih yang amat sangat dan linunya persendian ditingkah pula oleh pening di kepala yang semakin terasa berat. Wangi parfum dari wanita muda di sebelahku menghentak-hentak rasa mual dalam perut ini. Syukurlah namaku segera dipanggil oleh seorang perawat yang manis. Segera aku masuk ke ruang kerja dokter. Seraut wajah tegar menyambutku dengan senyum tipis. Aku pun duduk di kursi seberang meja berhadapan dengannya.<br />
<br />
" Nyonya A ?" tanyanya. Aku mengiyakan. " Saya sudah lihat hasil laboratoriumnya , nyonya positif." Lanjutnya pula." Bagaimana dok ?" tanyaku berharap ketegasan. " Anda hamil." Disebutkannya usia kandunganku yang rupanya sedang dalam masa emesis. Oh alangkah sulitnya kuungkapkan perasaan hatiku ketika itu. Bertahun-tahun aku menantikannya.</span></span><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"></span></span><span style="font-size: small;"><span> Tuhanku, hanya sebaris kalimat syukur meluncur dari bibirku yang bergetar menahan haru. Dengan cermatnya sang dokter memeriksaku. Sedemikian telitinya hingga aku merasa begitu lama waktu merayap. Akhirnya dokter yang cekatan itu mengatakan bahwa keadaanku normal-normal saja. Begitu pula janin yang kukandung. Diberinya aku resep vitamin dan pelancar metabolisme. Aku pulang dengan rasa bahagia yang tak terkata. Hilang rasa letihku. Hilang segala rasa sakit dalam tubuhku terhapus oleh rasa bahagia menyadari hadirnya buah hati dalam rahimku.</span></span></div><div style="color: white; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"> </span></span></div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span>Setiba di rumah, kutumpahkan rasa bahagiaku dalam sujud syukur di hadapan Yang Maha Tinggi. Sungguh karunia-Nya tak pernah putus-putusnya menyirami hidupku. Ilahi, kalau bukan karena Engkau tak mungkin kukenal shalat, tak mungkin kukenal hidayah dan nikmatnya beribadah kepada Engkau. Segala puji hanyalah bagi-Mu. Suamiku, Kunantikan engkau pulang dengan hati girang. Ingin kukabarkan segera berita gembira ini. Kutahu telah sekian lama kau nantikan berita ini terucap dari bibirku. Aku pun hampir tak sabar menanti.Namun hingga senja hari lewat kau belum juga kembali.</span></span></div><div style="color: white; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"> </span></span></div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> Hidangan yang telah kusiapkan mulai menjadi dingin. Kuhibur hatiku barangkali engkau sedang menghadapi banyak pekerjaan. Kusibukkan pikiranku dengan tadarus Qur’an dan wirid ma’thurat. Semoga engkau tetap dalam lindungan Allah. Menjelang Isha barulah engkau pulang. Dalam kepenatan kutangkap kilatan cahaya dari sepasang matamu yang teduh. Bersinar kemilau namun sulit untuk kutafsirkan. Lalu dengan lembut engkau minta maaf karena terlambat pulang. Ada urusan penting rupanya hingga engkau tertahan sekian lama. Buatku sendiri, melihat dirimu saja sudah cukup menenteramkan perasaanku, menghapus penantian yang terasa amat panjang. Hanya saja melihat engkau letih begitu, kuurungkan niatku untuk menyampaikan berita itu. Biarlah kutunggu hingga penatmu, kunanti hingga engkau segar kembali. </span></span></div><div style="color: white; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"> </span></span></div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span>Usai shalat ‘isha berjamaah, engkau mengajakku berbicara. Ketika itu fahamlah aku kilat bahagia apa yang bersinar di matamu saat kau pulang tadi. Ini adalah momen yang sangat penting dalam hidupku. Dapat kurasakan kebahagiaanmu dan akupun bahagia pula karenanya. Namun, tiba-tiba serasa ada yang menghentak dalam dadaku. Sesungguhnya apa yang kau katakan adalah ikrar dan cita-cita kita sejak lama. Tetapi saat ini aku merasakannya sebagai sesuatu yang teramat berat. Aku memerlukan segunung ketabahan dan kekuatan iman !Perasaan manusiawiku kepadamu sungguh tak dapat kugambarkan bagaimana. Meski begitu aku menyadari kecintaan kepada Allah harus kutempatkan di atas segalanya. Apa yang ada padaku saat ini bukanlah milikku.</span></span><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"></span></span><span style="font-size: small;"><span> Karunia Allah sajalah yang membuatkku dapat merasakan ni’matnya iman dan islam di sisimu. Dan kini, mestikah kutahan-tahan apa yang bukan milikku ketika Sang Pemilik memintanya ?Tetapi, haruskan kulepaskan kebahagiaan yang baru saja kurasakan ? Haruskah ???Suara gemuruh bertalu-talu seperti hendak memecahkan dadaku. Bertarung antara suara hati nuraniku melawan emosi dan nafsu. Antara keikhlasan dalam cinta kepada-Nya dan cinta manusiawiku kepada suami dan anakku yang belum lagi terlahir.Ilahi, mestikah aku kehilangan saat-saat bahagia yang tengah kugenggam dengan merelakan suamiku pergi yang entah kapan akan kembali atau bahkan tidak akan pernah kembali lagi ...?Dan anakku, ia akan menjadi yatim sebelum sempat memandang wajah ayahnya.Lalu, bagaimanakah akan kuhadapi hidup ini tanpa dirinya lagi, tanpa bimbingan dan perlindungannya ?Sanggupkah aku ???Di puncak pergulatan batin, saat itulah gelegar dahsyat menghentikan bisikan iblis dalam batinku bagai suara guntur mengatasi gemuruh hujan………..</span></span></div><div style="color: white; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"> </span></span></div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; color: white; text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-dgCxT3NYirs/TtZjzH0M3RI/AAAAAAAAAIE/Ot2KuN-PV5I/s1600/good-bye-my-sweet-friends-wallpaper.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="266" src="http://4.bp.blogspot.com/-dgCxT3NYirs/TtZjzH0M3RI/AAAAAAAAAIE/Ot2KuN-PV5I/s400/good-bye-my-sweet-friends-wallpaper.jpg" width="400" /></a></div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span>" Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah, dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya……"" Katakanlah : jika bapak-bapakmu, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan jihad di jalan-Nya maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasiq…</span></span></div><div style="color: white; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"> </span></span></div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span>"Bagai canon menghancurkan dinding Konstantinopel, rontoklah bayang-bayang ego-ku. Batu karang di lautan jiwa ini luruh berkeping-keping. Aku tersadar dalam pemahaman yang segar tentang hakikat cinta.Ya Allah, wahai Kekasih, asal Engkau tidak tinggalkan aku dalam lautan cinta ini, asal Engkau tidak murka padaku, aku tidak peduli !Hanya keselamatan dari-Mu lebih melapangkan hati hamba-Mu ini. Aku berlindung dengan nur wajah-Mu yang menerangi kegelapan dan menjamin kebaikan di dunia dan akhirat dari amarah-Mu yang akan menimpa diriku dan murka-Mu yang akan membinasakanku.</span></span></div><div style="color: white; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"> </span></span></div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> Kumohon ridha-Mu sampai kuperolehnya.Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan-Mu juga …….Ada rasa lapang di dada. Kubiarkan hawa kepasrahan mengisi paru-paru. Duka kali ini terasa begitu manis. Ada rasa sesak yang terangkat ketika malaikat membukakan pintu langit. Saat kau bertanya bagaimana pendapatku; dengan mantap kukatakan padamu :" Bukankah sejak kita menikah telah kita ikrarkan bahwa perkawinan ini adalah bagian dari perjuangan ? Telah kita tetapkan syahid di atas keingininan yang lainnya, ingatkah kau </span></span></div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span>Kini, apakah aku akan menghalangimu untuk menggapai cita-cita kita itu ?</span></span></div><div style="color: white; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"> </span></span></div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span>Tidak, bang Jundi. Karunia Allah yang diberikan kepada kita dalam Iman dan Islam jauh lebih besar ketimbang pengorbanan yang harus kita lakukan saat ini. Benar, kasihku padamu tak terhingga besarnya. Namun itu semua karena cinta kepada Allah jua. Berangkatlah, bang. Insha Allah saya akan tabah. Hanya saja tolong doakan agar saya teguh hati meniti perjalanan hidup ini hingga Allah mempertemukan kita kembali di akhirat kelak…. </span></span></div><div style="color: white; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"> </span></span></div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span>"Usai berkata begitu kumintakan maafmu kalau-kalau selama kita bersama terdapat sikapku yang kurang kau sukai. Engkau hadiahi aku dengan senyum penuh makna. Takjub aku akan akhlakmu. Engkau begitu memuliakanku selama ini padahal aku bukanlah orang yang pantas menerima kehormatan seperti itu. Pedih hati ini mengingat cacat-celaku, namun terobat perasaanku ketika engkau katakan bahwa engkau sangat berharap doa dariku.Malam merayap perlahan. Rembulan tersenyum lembut ketika kusibak tirai jendela kamar. Aku masih terjaga ketika engkau telah terlelap dalam letihmu setelah seharian bekerja. </span></span></div><div style="color: white; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"> </span></span></div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span>Dalam hening kutatap wajahmu, kukirim sebait doa yang tumpas di kesunyian. Suamiku, sungguh kasih sayang Allah yang tak terhingga ketika mempertemukanmu kepadaku sebagai suami yang begitu bersih buatku. Ketika itu aku tengah tersaruk-saruk meninggalkan masa-masa kebodohan. Tanganku menggapai-gapai mencari pokok tempat bergantung. Ketika itulah atas takdir Allah tangan kokohmu menyambutku, membimbingku dari alam ketidakpastian ke dalam cahaya Islam yang cemerlang. Kaubawa aku dalam hidup penuh makna di bawah bimbingan rabbanimu. Kauluruskan cara berfikir, berasa dan bertindakku selaras dien yang hanif ini.Lalu kau arahkan aku agar dapat berjalan sendiri.Hidup bersamamu bukannya dalam taburan madu. Aku sering kau tinggalkan ketika tugas mewajibkanmu untuk pergi. Namun itulah cara terbaik bagiku. Dengan begitu sandaranku kepada Allah menjadi lebih kokoh. Dan kini kau akan meninggalkanku untuk cita-cita tertinggimu. Firasatku mengatakan kau tak akan kembali ….</span></span></div><div style="color: white; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"> </span></span></div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span>Sesaat aku teringat anak kita. Ah anak kita. Aku belum sempat lagi mengabarkannya kepadamu. Semoga ia mewarisi sifat baikmu. Apakah yang harus kuperbuat kini ?Dalam doa yang kudus kumohon pertolongan dari-Nya. Kuhapus air mata yang menetes agar tak sempat terlihat olehmu. </span></span></div><div style="color: white; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"> </span></span></div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span>Namun, ikatan batin kita demikian kuatnya, melampaui dimensi ruang dan waktu, mengatasi mimpi indah yang mengabarkan suara hati dari lubuk jantung yang paling dalam.Tiba-tiba saja engkau terjaga dari lelapmu. " Adakah yang ingin dinda katakan ?" suaramu lirih seperti desir angin menyibak padang ilalang.Mestikah kukatakan kepadamu tentang si kecil yang denyut kehidupannya mulai berlagu dalam rahimku ?Wahai suamiku, bukan aku ragu akan keteguhanmu bila mendengar kabar ini sebab aku percaya engkau seorang yang istiqamah. Hanya saja aku ingin menutup serapat mungkin pintu fitnah yang dapat kutimbulkan terhadapmu dariku dan anak kita …..</span></span></div><div style="color: white; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"> </span></span></div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span>Tetapi dapatkah kusembunyikan hal ini darimu ? Apakah keterjagaanmu merupakan isyarat dari Allah? Dan bukankah inipun merupakan satu bentuk ujian dari-Nya? Kudekati dirimu. " Bang Jundi." Panggilku. " Janganlah apa yang akan saya sampaikan ini menjadikan penghalang dari langkah yang telah abang putuskan."Engkau tersenyum tanpa mengurangi perhatianmu akan kata-kataku." Insha Allah sepeninggal abang nanti saya tidak akan merasa sendirian….sebab senantiasa ada Allah dan… ada jundi kecil yang akan saya jaga sebaik-baiknya …" kataku. Hening sesaat. Sejenak kulihat kau tertegun. Aku mengerti perasaanmu. Bukankah sudah lama kau nantikan hadirnya buah cinta kita ?" Abang,…" sambungku ," bukannya saya sangsi akan keteguhan hati abang, tapi karena saya tidak ingin isteri dan anakmu ini menjadi fitnah bagi tekad suci kita. Abang tak boleh surut melangkah. Jangan abang risau karena masih ada saya yang akan membesarkan anak kita …dan ada Allah yang akan melindungi kami selalu….." Aku berusaha untuk tetap tegar. </span></span></div><div style="color: white; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"> </span></span></div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span>Kusingkirkan jauh-jauh perasaan iba-kewanitaanku yang kutahu menjadi titik lemahku.Kau rengkuh aku penuh kasih sayang. " Dinda," ujarmu, " engkau adalah sebaik-baik ni’mat yang Allah anugerahkan pada ku….."Ah suaramu itu begitu sejuk seperti percik air surga. Ada rasa damai di hati.Ada rasa hangat menyelinap di relung-relung jiwa …..Tengah malam belum lagi lewat ketika kita berdua sama-sama bersujud menghadapkan wajah dan hati kita kepada Allah. Semburat nur Ilahi serasa meliputi kita berdua.Suamiku, tidak lama setelah itu engkau benar-benar berangkat….menuju bumi jihad.Ambon manise hingga kini masih menangis. Bumi Aceh sudah lama merintih. Belum lagi lagu lama di Palestina, Bosnia, Kosovo, Moro, Azerbaijan, Chechnya dan belahan bumi lainnya yang menjerit ditikam pisau kezaliman.Berangkatlah, kekasih. Jangan biarkan serdadu thaghut itu merobek jantung orang-orang yang lemah dan anak-anak yang tak berdosa. Bila teringat anak kita, ingat-ingatlah bahwa di sana lebih banyak lagi anak-anak yang terpaksa lahir sebelum waktunya. Dahsyatnya perang membuat mereka harus cepat dilahirkan…….</span></span></div><div style="color: white; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"> </span></span></div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span>Sementara itu usia anak kita makin bertambah jua. Gelinjang halus bagai semangat yang menyelinap ke seluruh sel tubuhku.Mulai terasa ia bergerak dan menendang-nendang dengan gagahnya seperti kau… yang dengan gagahnya menyerbu musuh di medan-medan pertempuran.Allahu Akbar !Suamiku, rinduku padamu bukanlah keinginan untuk bermesra dan memadu kasih, tapi …aku rindukan suasana beribadah bersamamu. Ingin shalat di belakangmu, ingin mencium tanganmu , meminta maaf dan berdiskusi denganmu sebab setiap kata yang terucap dari bibirmu adalah tarbiyah bagiku dan memberiku kekuatan ketika aku kau tinggalkan…</span></span></div><div style="color: white; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"> </span></span></div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span>Bila rindu datang mengganggu, kubuka kembali buku-bukumu. Terhibur hati ini. Kurasakan seolah-olah kau hadir di sisiku. Namun terkadang bisikan yang tak kuingini datang juga. Betapa pintarnya syetan mencari jalan untuk melemahkanku. Teringat aku akan kata-katamu bahwa cinta Allah mengatasi segalanya. Akupun bermunajat kepada Allah agar diberi kekuatan dan ketabahan dan semoga Ia mengampuniku.Bang Jundi, tujuh bulan usia anak kita dalam rahimku ketika suatu malam aku bermimpi berjumpa denganmu. Kau nampak sangat elok dan bercahaya. Kulihat rembulan di atasmu, kupandang bergantian antara kau dan rembulan namun kau nampak lebih indah…… bahkan bintang-bintang pun tak dapat menandingi parasmu.</span></span></div><div style="color: white; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"> </span></span></div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span>Aku terjaga. Hilang segala sedih dari hatiku. Sejuk perasaanku. Aku pun bersujud memohon barakah Allah atasmu.Esok harinya seisi rumah kita nampak bercahaya kemilau. Benderang luar biasa. Semerbak wangi membuatku terheran-heran. Wanginya…sulit untuk kukatakan. Belum pernah kucium wangi seharum ini.Sahabat-sahabatku di jalan Allah yang berta’lim di rumah kita ribut saling bertanya satu sama lain. Tiada seorangpun di antara kami yang memakai parfum !Baru kudapat jawabnya ketika Ayah dan seorang sahabatmu berta’ziah ke rumah. Ya, engkau sudah berada di tempat yang jauh …….Tidak, kekasih. Tidak patah semangatku dengan kepergianmu. Aku tahu engkau telah menepati janji.Engkau tidak mati! Engkau tetap hidup!!!!!</span></span></div><div style="color: white; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"> </span></span></div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span>" Dan janganlah kamu mengatakan kepada orang-orang yang gugur di jalan Allah,mati ; bahkan mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya …."" Di antara orang-orang mu’min itu ada para rijal yang menepati apa yang mereka janjikan kepada Allah; maka di antara mereka ada yang gugur ada pula yang menanti-nanti (giliran) dan mereka sedikitpun tidak mengubah janjinya." Selamat jalan, bang Jundi. Nantikan aku di sana. Kepergianmu adalah satu kepastian. Kini, ujian dan derita yang mesti kuhadapi tidak lagi kurasakan sebagai luka namun bagai angin sejuk yang menyegarkan semangat juangku. Hari-hari berlalu dalam deru semangat yang tak pernah pupus. Saat kelahiran anak kita kian dekat. Nyeri yang hebat mulai melilit-lilit dalam perutku. Aku tak bisa lagi berjalan. Hari itu kubaca surah Yusuf, surah Maryam, surah Luqman dan surah Muhammad berulang-ulang. Kuhadiahkan buat anak kita yang bakal lahir. Tak jadi soal laki-laki atau perempuan. Yang terpenting ia berakhlak mulia dan menjadi anak yang shalih yang bakal menyambung tugas para nabi, menyebarkan syi’ar Islam di muka bumi ini.</span></span></div><div style="color: white; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"> </span></span></div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span>Ya Allah, tabahkan hatiku. Semoga dosaku akan turut terhapus dengan lahirnya anak dalam kandunganku ini. Ketika saatnya tiba, sahabat-sahabat kita yang tulus membawaku ke rumah sakit. Jerit si buyung yang lahir memecah jagat raya….pekik tangisnya menghapus segala rasa sakitku. AlhamduliLlah dia selamat. Dia tampan dan gagah sepertimu…..…dia rijal sepertimu.Saat kutatap anak kita, hatiku tiba-tiba rawan. Sanggupkah aku menjadi ibu yang baik ???Akupun berbisik padanya ," Wahai ananda, janganlah kau ikuti sifat ibumu yang buruk. Milikilah sifat yang terpuji. Engkau adalah harta yang paling berharga….." Kucium ia penuh kasih disaat tangis pertamanya memecah bumi.Kunamai anak kita dengan nama yang pernah kau sebut dulu. Semoga Allah mengabulkan doa dalam nama yang indah itu. Suamiku,Satu langkah telah kutempuh. Beribu-ribu langkah lagi membentang di hadapanku. Badai gelombang yang garang harus kuhadapi. onak dan duri yang terserak sepanjang perjalanan harus kulewati. Angin puting beliung pun harus kulampaui. Berat memang. Apalagi kuharus melangkah tanpamu. Namun kuyakin Allah senantiasa melindungiku. </span></span></div><div style="color: white; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"> </span></span></div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span>Aku tahu cinta dan nafas perjuanganmu senantiasa mengisi hatiku. Ada rasa bangga mengenang dirimu.Dengan ‘izzah inilah kan kubesarkan buah hati kita. Kekasihku, satu lagi janji harus kupenuhi. Aku ingin menghantarkan anak kita agar dapat menyusulmu. Kuingin ia pun sampai ke gerbang kecintaan-Nya. Aku akan tetap melangkah. Selangkah demi selangkah aku menapak. Satu langkah lagi. Ya satu langkah lagi!</span></span></div><div style="color: white; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"> </span></span></div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span>( Bumi Allah yang jauh di seberang. Mengenang gugurnya seorang sahabat, sepuluh tahun silam. Akhi, bagaimana rasanya berjumpa Allah ? Salam rindu dari sini. )<br />
Buat Mas terkasih : semoga tetap bersemangat.</span></span></div><div style="color: white; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"> </span><span style="font-family: inherit;"><span> </span></span></span></div><div style="color: white; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span>Wassalamu'alaikum wr.wb.</span></span></span><br />
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span>"Ema Kaysi"</span></span></span></div>Prayoga Ismailhttp://www.blogger.com/profile/11542035268822560340noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-3854104353666249263.post-33295190078841623742012-02-13T15:53:00.004+07:002012-02-14T20:58:07.567+07:00Dakwah Islam Di Zaman Modern<div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Assalamualaikum wr.wb.</span></div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Warga Celcius, Islam adalah agama yang salah satu penyebarannya menggunakan dakwah sebagai medianya. Karena dengan berdakwah, masyarakat lebih mudah terbuka dan menerima kebenaran dibandingkan melalui jalan peperangan. Lalu apakah yang dimaksud dakwah itu ?</span></div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="color: white; font-family: inherit; line-height: normal; margin-left: 42.55pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="EN-US">a.<span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="EN-US">Menurut Syech Ali Mahfudh, dakwah ialah :</span></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: white; font-family: inherit; line-height: normal; margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span> </div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" dir="RTL" style="color: white; direction: rtl; font-family: inherit; line-height: normal; margin-left: 0cm; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: large;"><b><span lang="AR-SA">حث النا س على الخير والهدى والا مر با المعروف والنهي عن المنكر ليفو </span></b><b><span dir="LTR" lang="EN-US">)</span></b><b><span lang="AR-SA">زوا بسعا دة العا جل والا جل</span></b><b><span dir="LTR" lang="EN-US">(</span></b><span lang="AR-SA"> </span></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" dir="RTL" style="color: white; direction: rtl; font-family: inherit; line-height: normal; margin-left: 0cm; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: small;"><span lang="AR-SA"> </span><span dir="LTR" lang="EN-US">(Syekh Ali Mahfudh, 1952: 17)</span><span lang="EN-US"> </span><b><span dir="LTR" lang="EN-US"> </span></b></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: white; font-family: inherit; line-height: normal; margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span dir="RTL" lang="AR-SA"> </span></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: white; font-family: inherit; line-height: normal; margin-left: 180pt; text-align: justify; text-indent: -151.65pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="EN-US">Artinya: </span></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: white; font-family: inherit; line-height: normal; margin-left: 42.55pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span lang="EN-US">"Mendorong</span><span lang="EN-US"> </span><span lang="EN-US">manusia agar berbuat kebajikan dan petunjuk, menyuruh mereka berbuat yang ma’ruf dan melarang mereka berbuat mungkar, agar mereka mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat</span>."</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: white; font-family: inherit; line-height: normal; margin-left: 42.55pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span style="font-size: small;"><span lang="EN-US">b.<span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>M. <span lang="EN-US">Isa Anshary (1984: 17) memberikan definisi bahwa dakwah Islamiyah artinya menyampaikan seruan Islam, mengajak dan memanggil umat manusia agar menerima dan mempercayai keyakinan dan pandangan hidup Islam. </span></span></div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div class="separator" style="clear: both; color: white; font-family: inherit; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-881dYA86lIc/TcJZeJcc2jI/AAAAAAAAAIg/Upjg_p7Y-_k/s320/DAKWAH+ITU+ADALAH+PROSES%252C+BUKAN+HASIL+AKHIR.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-881dYA86lIc/TcJZeJcc2jI/AAAAAAAAAIg/Upjg_p7Y-_k/s320/DAKWAH+ITU+ADALAH+PROSES%252C+BUKAN+HASIL+AKHIR.png" /></a></span></div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span lang="EN-US">So, dakwah di era modern adalah dakwah yang pelaksanaannya disesuaikan dengan kondisi dan keadaan masyarakat modern, baik dari segi materi, metode, dan media yang akan digunakan. Sebab mungkin saja materi yang disampaikan itu bagus, tetapi metode atau media yang digunakan tidak sesuai dengan kondisi masyarakat modern, maka dakwah akan mengalami kegagalan. Begitu pula sebaliknya, mungkin saja media atau metode yang digunakan sesuai dengan kondisi masyarakat modern, akan tetapi materi yang disampaikan kurang tepat, apalagi bila tampilan kemasannya kurang menarik, juga dakwah akan mengalami kegagalan.</span><span lang="EN-US"> </span></span><br />
<br />
<span style="font-size: small;"><span lang="EN-US">Oleh karenanya, untuk mencapai tujuan dakwah yang efektif di era modern maka juru dakwah sebaiknya adalah orang yang memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas, menyampaikan materi atau isi pesan dakwah yang aktual, dengan menggunakan metode yang tepat dan relevan dengan kondisi masyarakat modern, serta menggunakan media komunikasi yang sesuai dengan kondisi dan kemajuan masyarakat modern yang dihadapinya.</span></span></div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><br />
<span style="font-size: small;"><span lang="EN-US">Kaum orientalis, yang sejak lama mengadakan studi tentang Islam dan umat Islam, mempelajari perkembangan modern tersebut. Hasil penyelidikan itu pada mulanya mereka siarkan dalam bentuk artikel di majalah-majalah ilmiah seperti Muslim World, Studia Islamica dan sebagainya, kemudian dalam bentuk buku seperti Islam and modernism in Egypt yang dikarang oleh CC. Adams tahun 1933, Modern Islam in India, yang ditulis oleh W.C. Smith di tahun 1943, Modern Trends in Islam yang disusun oleh H.A. R Gibb di tahun 1946. Hasil penyelidikan kaum Orientalis Barat ini segera melimpah ke dunia Islam.</span></span><br />
<br />
<span style="font-size: small;"><span lang="EN-US">Kaum terpelajar Islam mulailah pula memusatkan perhatian pada perkembangan modern dalam Islam dan kata modernisme pun mulai diterjemahkan ke dalam bahasa-bahasa yang dipakai dalam Islam seperti al-tajdid dalam bahasa Arab, dan pembaharuan dalam bahasa Indonesia. Karena kata modernisme dianggap mengandung arti-arti negatif di samping arti-arti positif, maka untuk menjauhi arti-arti negatif itu, lebih baik kiranya dipakai terjemahan Indoensia yaitu pembaharuan </span><span lang="EN-US">(Harun Nasution, 1975: 11). </span></span></div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span lang="EN-US">Kemudian, apa saja metode yang digunakan dalam berdakwah ?</span></span></div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span lang="EN-US">Hadits Nabi Muhammad Saw :</span></span></div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span lang="EN-US"><br />
<span style="font-size: large;">ا<b>دْعُ إِلَ سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَىْ ظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَن</b></span><br />
</span></span></div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span lang="EN-US">“ Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara yang baik …….“ [ Q.S. An-Nahl 16: 125 ].<br />
Dari ayat tersebut dapat difahami prinsip umum tentang metode dakwah Islam yang menekankan ada tiga prinsip umum metode dakwah yaitu : </span></span></div><div class="separator" style="clear: both; color: white; font-family: inherit; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-PrFJwQ1FRMg/Tps0j9Hr2nI/AAAAAAAAAEQ/ToifG4c5YFw/s1600/dakwah.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://4.bp.blogspot.com/-PrFJwQ1FRMg/Tps0j9Hr2nI/AAAAAAAAAEQ/ToifG4c5YFw/s320/dakwah.jpg" width="320" /></a></span></div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span lang="EN-US">Metode hikmah, metode mau’izah khasanah, meode mujadalah billati hia ahsan, banyak penafsiran para Ulama‟ terhadap tiga prinsip metode tersebut antara lain :<br />
a. Metode hikmah menurut Syeh Mustafa Al-Maroghi dalam tafsirnya mengatakan bahwa hikmah yaitu; Perkataan yang jelas dan tegas disertai dengan dalil yang dapat mempertegas kebenaran, dan dapat menghilangkan keragu-raguan.<br />
b. Metode mauizah khasanah menurut Ibnu Syayyidiqi adalah memberi ingat kepada orang lain dengan fahala dan siksa yang dapat menaklukkan hati.<br />
c. Metode mujadalah dengan sebaik-baiknya menurut Imam Ghazali dalam kitabnya Ikhya Ulumuddin menegaskan agar orang-orang yang melakukan tukar fikiran itu tidak beranggapan bahwa yang satu sebagai lawan bagi yang lainnya, tetapi mereka harus menganggap bahwa para peserta mujadalah atau diskusi itu sebagai kawan yang saling tolong-menolong dalam mencapai kebenaran.</span></span></div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><br />
<span style="font-size: small;">Selain cara-cara tersebut, tentu saja sebagai kaum muda pun bisa menggunakan cara kita sendiri. Apa coba ? Betul sekali. Metode dakwah yang sedang menjadi trend adalah melalui da'i. Nah, metode yang satu ini bakal menjadi lomba wajib dalam peringatan maulid nabi di Smansapati. Dengan metode da'i yang begitu fresh dan tidak membosankan, maka dakwah pun menjadi tidak kaku dan lebih menarik. Sehingga orang-orang yang mendengarkan dakwahnya pun akan merasa senang. Lalu, metode lain yang agak jarang ditemui adalah dakwah melalui internet khususnya blog. Sebenarnya metode yang satu ini juga tidak membosankan, tapi belum banyak yang melakoninya. Apabila kita memanfaatkan secara maksimal salah satu media tersebut sungguh hasilnya akan maksimal pula. Tergantung kita akan memanfaatkan media yang mana. </span><span style="font-size: small;"> </span><br />
<br />
<br />
<span style="font-size: small;">Barangkali itulah yang menjadikan beberapa ulama Islam kaliber dunia seperti Yusuf al-Qaradhawi, Wahbah al-Zuhayli, Muhammad Said Ramadan al-Buty dan lain-lain melirik media ini. Sekalipun berada di belahan bumi yang berbeda, tokoh-tokoh ini tetap berkesempatan memberikan pandangan dan fatwa terhadap berbagai persoalan umat Islam dan dunia.</span><span style="font-size: small;"> Sejak dulu para aktivitis dakwah telah menggunakan berbagai media untuk menjalankan tugasnya. Banyak yang berhasil menjadikan produk teknologi terkini di setiap zamannya untuk menunjang kegiatan dakwah. Fleksibilitas inilah yang membuat dakwah sangat familiar dengan mesin cetak, radio, televisi dan media lainnya. Itulah yang seharusnya dilakukan. Sebab, bagaimana mungkin membangun peradaban dunia jika media dakwah Islam tertinggal jauh dibandingkan dengan media ‘dakwah’ yang merusak keadaban manusia. </span></div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Begitulah, salam hangat. Wassalamualaikum wr.wb. </span></div>Prayoga Ismailhttp://www.blogger.com/profile/11542035268822560340noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3854104353666249263.post-30612271461343588842012-02-12T18:56:00.002+07:002012-02-12T19:14:08.858+07:00Berbusana muslim, kenapa tidak ?<div style="color: white; text-align: justify;">Assalamualaikum wr.wb. Jumpa lagi warga Celcius. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang busana muslim. Wah, cukup menarik bukan, terutama buat para cewek nih. Simak ya.</div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: justify;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/_-ogg5WCmaP8/THppB7IqOCI/AAAAAAAADLU/nGQ1PMMY2Ys/s1600/muslimah_mampukah.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="226" src="http://2.bp.blogspot.com/_-ogg5WCmaP8/THppB7IqOCI/AAAAAAAADLU/nGQ1PMMY2Ys/s320/muslimah_mampukah.jpg" width="320" /></a>Fenomena berbusana muslimah, berjilbab atau sekadar berkerudung di kalangan papan atas sedikit banyak telah ikut menyumbang sosialisasi budaya Islam di tengah masyarakat sehingga semakin banyak wanita muslimah Indonesia yang berbusana muslimah, berjilbab, atau sekadar berkerudung. Dengan semakin marak dan memasyarakatnya budaya Islam ini kita patut bersyukur kepada Allah swt. Selain rasa syukur, pada saat yang sama, rasa sesal juga wajar muncul di hati. Rasa sesal ini muncul karena masih banyak saudari-saudari seiman kita yang belum, tidak mau, tidak bisa, atau salah paham dalam memahami definisi jilbab yang sesungguhnya, sehingga tidak sedikit dari mereka yang masih belum memenuhi seluruh syarat dan ketentuan berbusana sebagaimana yang telah diatur oleh sang pembuat syari’at.<br />
<br />
Mengapa ada sebagian muslimah yang belum memenuhi seluruh syarat dan ketentuan berbusana muslim? Karena ada sebagian muslimah ketika beraktivitas di luar rumah atau ketika berhadapan dengan non muhrimnya ketika berada di rumah mengenakan pakaian tapi masih ada bagian aurat lainnya yang terbuka seperti rambut. Mengenakan pakaian ketat, pendek, berbahan tipis, dan atau berbahan transparan. Karena ada sebagian muslimah yang mengenakan jilbab ketat, pendek, berbahan tipis, dan atau berbahan transparan. Muslimah seperti ini meskipun mengenakan pakaian atau bahkan berjilbab menurut Rasulullah saw dikategorikan sebagai telanjang. Astaghfirullahaladzim. Dalam hadist disebutkan bahwa: <i>"Dua golongan di antara penghuni neraka yang belum aku lihat keduanya: suatu kaum yang membawa cambuk seperti ekor sapi yang mereka gunakan untuk memukul orang-orang; perempuan yang berpakaian, tetapi telanjang yang cenderung dan mencenderungkan orang lain, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Mereka ini tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium aroma surga. Sesungguhnya aroma surga itu bisa tercium sejauh perjalanan demikian dan demikian</i>." (HR. Muslim)</div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: justify;">Menurut Imam An-Nawawi, berpakaian tapi telanjang mengandung beberapa arti. <i>Pertama</i>, berpakaian atau dibungkus nikmat Allah swt tetapi telanjang dari bersyukur kepada-Nya. <i>Kedua</i>, terbungkus pakaian tetapi telanjang dari perbuatan baik dan perhatian terhadap akhirat serta tidak berbuat taat. <i>Ketiga</i>, mengenakan pakaian tetapi tampak sebagian auratnya. <i>Keempat</i>, berpakaian tipis yang masih memperlihatkan warna kulit dan lekuk tubuhnya.<br />
<br />
Allah swt memberitahukan kepada kita tujuan diturunkan pakaian kepada kita adalah untuk menutup aurat. Jika berpakaian tapi jika ada sebagian aurat yang masih terbuka, lekuk tubuh jelas terlihat karena mengenakan pakaian ketat, atau anggota tubuh yang wajib ditutupi dan warna kulit nampak karena mengenakan pakaian tipis dan transparan berarti kita menyalahi aturan Allah swt dan tujuan Allah swt menurunkan pakaian, yang sama artinya kita berani menentang Allah swt.</div><div style="color: white; text-align: justify;"></div><div style="color: white; text-align: justify;">يَا بَنِي آدَمَ قَدْ أَنزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاساً يُوَارِي سَوْءَاتِكُمْ وَرِيشاً وَلِبَاسُ التَّقْوَىَ ذَلِكَ خَيْرٌ ذَلِكَ مِنْ آيَاتِ اللّهِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُونَ <i> </i></div><div style="color: white; text-align: justify;"><i>“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup 'auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.” </i>(QS. Al-A’raaf [7]:26)</div><div style="color: white; text-align: justify;">Wahai saudariku, Allah swt lah yang memberimu pakaian. Maka bersyukurlah kepada-Nya. Bersyukur dengan cara mematuhi segala perintah-Nya dan meninggalkan segala larangan-Nya termasuk dalam hal berbusana. </div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: justify;">Solusi</div><div class="separator" style="clear: both; color: white; text-align: center;"><a href="http://blog.filendra.com/wp-content/uploads/2011/11/JFW20121.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="174" src="http://blog.filendra.com/wp-content/uploads/2011/11/JFW20121.jpg" width="320" /></a></div><div style="color: white; text-align: justify;">Warga Celcius, khususnya para muslimah, di zaman yang serba mode ini kita harus bisa beradaptasi terhadap situasi. Kita harus bisa mempertahankan keimanan dan keislaman kita dalam berpakaian. Jangan hanya ikut-ikutan mengenakan busana korban mode yang sesungguhnya membuka aurat kalian. Nah, ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menyiasatinya. Perhatikan ini. </div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: justify;">Perempuan tersebut adalah pemenang dari Jakarta Fashion Week akhir tahun 2011. Coba perhatikan, dengan busana muslimah dan sedikit sentuhan mode pun dia masih bisa memukau dunia. Ini berarti tak harus menggunakan pakaian-pakaian serba terbuka yang jelas itu akan membuat risih, kurang percaya diri, atau bahkan mengundang nafsu. Maka dari itu, ayolah berbusana muslim. Sudah banyak kok diantara teman-teman di Smansapati yang tahun sebelumnya belum menutup aurat, tahun ini telah menutup aurat. Semoga saja bukan hanya trend sesaat. </div><div style="color: white; text-align: justify;"></div><div style="color: white; text-align: justify;"> Tenang saja, dengan berbusana muslim tak akan ketinggalan zaman. Karena para designer busana muslim pun mengenal baik mode. Justru itulah, busana muslim akan menjadi trend center. Kalian pun bisa berkreasi dan bereksperimen dengan busana yang hendak dikenakan. Mari berbusana muslim. Wasaalamualaikum wr.wb.</div><div style="color: white; text-align: justify;"> </div>Prayoga Ismailhttp://www.blogger.com/profile/11542035268822560340noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3854104353666249263.post-81274021745611704802012-02-12T10:49:00.006+07:002012-02-13T16:22:27.519+07:00Pada-Mu, Sebuah Puisi<div style="color: white; text-align: center;">Pada-Mu</div><div style="color: white; text-align: center;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: center;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; color: white; text-align: center;"><a href="http://ervakurniawan.files.wordpress.com/2010/12/doa1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://ervakurniawan.files.wordpress.com/2010/12/doa1.jpg" /></a></div><div style="color: white; text-align: center;">Jika alam seraya tunduk Pada-Mu</div><div style="color: white; text-align: center;">Jika alur pujian mengalir Pada-Mu</div><div style="color: white; text-align: center;">Sesungguhnya, tiada secuil pun keberanianku</div><div style="color: white; text-align: center;">Tuk melupakan kesempurnaan-Mu</div><div style="color: white; text-align: center;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: center;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: center;">Andai petang telah berguncang</div><div style="color: white; text-align: center;">Dan tangan-tangan alam meminta pelindungan</div><div style="color: white; text-align: center;">Biarkan semesta bicara</div><div style="color: white; text-align: center;">Bersaksi atas keEsaan-Mu</div><div style="color: white; text-align: center;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: center;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: center;">Ketika para malaikat-Mu datang</div><div style="color: white; text-align: center;">Menjemputku dalam rayuan</div><div style="color: white; text-align: center;">Aku tak akan pernah menyesal </div><div style="color: white; text-align: center;">Sebab, Pada-Mu lah ku akan berpulang</div><div style="color: white; text-align: center;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: center;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: center;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: center;">Pati, Februari 2012</div><div style="color: white; text-align: center;">" Prayoga Ismail "</div>Prayoga Ismailhttp://www.blogger.com/profile/11542035268822560340noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3854104353666249263.post-47531467190345958962012-02-10T19:18:00.000+07:002012-02-13T19:38:04.769+07:00Mengenal Al Battani, Ahli Astronomi<div style="color: white; text-align: justify;">Assalamualaikum wr.wb.</div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: justify;">Pernah mendengar nama Al-Battani ? Tentunya. Nah, kali ini kita akan membicarakan beliau, seorang ahli astronomi yang mendunia. </div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: justify;"><span class="fullpost">Sejak berabad-abad lamanya, astronomi dan matematika begitu lekat dengan umat Islam. Tak heran bila sejumlah ilmuwan di kedua bidang tersebut bermunculan. Salah seorang di antaranya adalah Abu Abdallah Muhammad Ibn Jabir Ibn Sinan Al-Battani. Ia lebih dikenal dengan panggilan Al-Battani atau Albatenius. </span><span class="fullpost">Buah pikirnya dalam bidang astronomi yang mendapatkan pengakuan dunia adalah lamanya bumi mengelilingi bumi. Berdasarkan perhitungannya, ia menyatakan bahwa bumi mengelilingi pusat tata surya tersebut dalam waktu 365 hari, 5 jam, 46 menit, dan 24 detik. Perhitungannya mendekati dengan perhitungan terakhir yang dianggap lebih akurat.</span></div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: justify;"><span class="fullpost">Itulah hasil jerih payahnya selama 42 tahun melakukan penelitian yang diawali pada musa mudanya di Raqqa, Suriah. Ia menemukan bahwa garis bujur terajauh matahari mengalami peningkatan sebesar 16,47 derajat sejak perhitungan yang dilakukan oleh Ptolemy. Ini membuahkan penemuan yang penting mengenai gerak lengkung matahari. Al Battani juga menentukan secara akurat kemiringin ekliptik, panjangnya musim, dan orbit matahari. Ia pun bahkan berhasil menemukan orbit bulan dan planet dan menetapkan teori baru untuk menentukan sebuah kondisi kemungkinan terlihatnya bulan baru. Ini terkait dengan pergantian dari sebuah bulan ke bulan lainnya.<br />
<br />
Penemuannya mengenai garis lengkung bulan dan matahari, pada 1749 kemudian digunakan oleh Dunthorne untuk menentukan gerak akselerasi bulan. Dalam bidang matematika, Al Battani juga memberikan kontribusi gemilang terutama dalam trigonometri. Laiknya, ilmuwan Muslim lainnya, ia pun menuliskan pengetahuannya di kedua bidang itu ke dalam sejumlah buku. Bukunya tentang astronomi yang paling terkenal adalah Kitab Al Zij. Buku ini diterjemahkan ke dalam bahasa Latin pada abad ke-12 dengan judul De Scienta Stellerum u De Numeris Stellerum et Motibus oleh Plato dari Tivoli. Terjemahan tertua dari karyanya itu masih ada di Vatikan. Terjemahan buku tersebut tak melulu dalam bahasa latin tetapi juga bahasa lainnya.</span><span class="fullpost"> </span></div><div style="color: white; text-align: justify;"><span class="fullpost"><br />
</span></div><div class="separator" style="clear: both; color: white; text-align: center;"><a href="http://www.the-faith.com/wp-content/uploads/2011/02/AbuAbdullah-Al-Battani.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://www.the-faith.com/wp-content/uploads/2011/02/AbuAbdullah-Al-Battani.jpg" width="320" /></a></div><div style="color: white; text-align: justify;"><span class="fullpost">Informasi lain yang tertuang dalam Fihrist menyatakan pula bahwa Al Battani melakukan penelitian antara tahun 877 dan 918. Tak hanya itu, di dalamnya juga termuat informasi mengenai akhir hidup sang ilmuwan ini. Fihrist menyatakan bahwa Al Battani meninggal dunia dalam sebuah perjalanan dari Raqqa ke Baghdad. Perjalanan ini dilakukan sebagai bentuk protes karena ia dikenai pajak yang berlebih. Al Battani memang mencapai Baghdad untuk menyampaikan keluhannya kepada pihak pemerintah. Namun kemudian ia menghembuskan nafas terakhirnya ketika dalam perjalanan pulang dari Baghdad ke Raqqa.<br />
<br />
Al Battani lahir di Battan, Harran, Suriah pada sekitar 858 M. Keluarganya merupakan penganut sekte Sabbian yang melakukan ritual penyembahan terhadap bintang. Namun ia tak mengikuti jejak langkah nenek moyangnya, ia lebih memilih memeluk Islam. Ketertarikannya dengan benda-benda yang ada di langit membuat Al Battani kemudian menekuni astronomi. Secara informal ia mendapatkan pendidikan dari ayahnya yang juga seorang ilmuwan, Jabir Ibn San'an Al-Battani. Keyakinan ini menguat dengan adanya bukti kemampuan Al Battani membuat dan menggunakan sejumlah perangkat alat astronomi seperti yang dilakukan ayahnya.<br />
<br />
Beberapa saat kemudian, ia meninggalkan Harran menuju Raqqa yang terletak di tepi Sungai Eufrat, di sana ia melanjutkan pendidikannya. Di kota inilah ia melakukan beragam penelitian hingga ia menemukan berbagai penemuan cemerlangnya. Pada saat itu, Raqqa menjadi terkenal dan mencapai kemakmuran. Ini disebabkan karena kalifah Harun Al Rashid, khalifah kelima dalam dinasti Abbasiyah, pada 14 September 786 membangun sejumlah istana di kota tersebut. Ini merupakan penghargaan atas sejumlah penemuan yang dihasilkan oleh penelitian yang dilakukan Al Battani. Usai pembangunan sejumlah istana di Raqqa, kota ini menjadi pusat kegiatan baik ilmu pengetahuan maupun perniagaan yang ramai.</span></div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: justify;"><span class="fullpost">Wah, ternyata sosok Al-Battani memang benar-benar ahli astronomi yang sangat berjasa besar. Hasil penemuannya pun masih bisa kita rasakan hingga saat ini. Nah, bagi warga Celcius mungkin ada yang tertarik untuk meniti jejak Al-Battani alias menjadi ahli astronomi. Ya, semoga saja segala jasanya tetap abadi dan bermanfaat serta barokah bagi dunia. Amin.</span></div><div style="color: white; text-align: justify;"><span class="fullpost"><br />
</span></div><div style="color: white; text-align: justify;"><span class="fullpost">Wassalamualaikum wr.wb.</span></div>Prayoga Ismailhttp://www.blogger.com/profile/11542035268822560340noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3854104353666249263.post-41448385300296412012-02-06T19:20:00.006+07:002012-02-12T19:02:44.045+07:00Seharusnya Kita Membuka Mata dan Berfikir Karena Kita Tidak Bodoh<div style="color: white; text-align: justify;">Assalamualaikum wr.wb warga Celcius. Kali ini kita akan berbicara tentang kesadaran diri kita sendiri. <br />
Betapa menyedihkan jika kita melihat keadaan agama islam saat ini. Al-qur'an dan Al-hadist dianggap seperti petuah yang tak berarti. Justru lantunan-lantunan kaum kafirlah yang banyak di ikuti oleh masyarakat kita saat ini, akan tetapi masih sedikit yang menyadari bahwa islam ingin dihancurkan oleh mereka. Musik, perzinatan, biduanita merajalela, dan tidak bisa dihindarkan bahkan dewasa ini anak smp pun sudah melakukan hubungan seksual. Nauzubillahiminzaliq.</div><div class="separator" style="clear: both; color: white; text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/_FXn3r0jGeqc/TBu1EDOPgxI/AAAAAAAAAFA/uBWqBEfZzV0/s320/termenung.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/_FXn3r0jGeqc/TBu1EDOPgxI/AAAAAAAAAFA/uBWqBEfZzV0/s320/termenung.jpg" /></a></div><div style="color: white; text-align: justify;"> Memang mereka kaum kafir tidak mengajak kita untuk murtad tapi mereka hanya membuat kita berperilaku seperti mereka bergaya hidup seperti mereka.karena mereka tau tentang hukum islam yang menjelaskan jika sesorang mengikuti, bertindak, berpakaian seperti suatu golongan maka orang itu akan digolongkan dengan orang yang ditirunya, dan kelak orang tersebut di akhirat akan dikelompokan dengan kaum yang ditirunya semasa di dunia. Itulah hukum dari meniru suatu kaum. Nah, padahal umat muslim yang senatiasa selamat adalah hanya para ahlusunnah wal jama'ah atau orang-orang yang meniru, bertindak, dan berperilaku seperti Nabi Muhammad SAW dan senantiasa berpegang pada Al-qur'an dan Al-hadist. Banyak memang yang mengaku ahli sunnah tapi perilakunya masih seperti kaum kafir.</div><div style="color: white; text-align: justify;">Kemudian kita juga banyak melihat para kaum hawa di negara kita enggan memakai jilbab. Bisa jadi mereka lebih senang jika mereka memakai celana pendek memperlihatkan aurat mereka. Jika mengaku umat muslim golongan Nabi Muhammad SAW seharusnya mereka berjilbab. Lantas, jika tidak menutup aurat atau berjilbab itu adalah gaya hidup orang kafir. Jadi wanita yang mengaku muslim tapi tidak menutup aurat atau berjilbab berarti ia golongan orang-orang kafir, Renungkanlah! </div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: justify;">Dan kita juga mendapati masjid seperti kuburan , sangat sepi yang shalat berjamaah rata-rata tidak lebih dari 1 shaf. Semua orang lebih berfokus pada dunia ketimbang akhirat. Jadi wajar jika Indonesia sering terjadi gempa, jangan marah pada Allah jika terjadi bencana lagi. Karena banyak diantara kita yang belum menjalankan apa yang diajarkan pada Al-quran dan Al-hadist tapi mengaku islam. Tidak menjalankan shalat , shalat pun di rumah atau berjamaah di masjid. Padahal Rasulullah sangat menganjurkan shalat fardhu di masjid. Dalam kitab apa pun yang ada hanya penjelasan bahwa Nabi Muhammad SAW selalu shalat fardhu berjamaah di masjid.<br />
<br />
Mari buka mata dan renungkan, jika kita mengaku muslim maka marilah mengerjakan syariat islam dan berpegang erat pada Al-quran dan Al-hadist, mempelajari gaya hidup Rasulullah SAW. Bukan malah orang kafir yang tidak beradap yang kita tiru.<b> </b><br />
<br />
Jangan tunggu bencana datang baru bertaubat. Jangan mengira bahwa ibadah 50 tahun menjamin masuk surga, sungguh itu tidak menjamin, apalagi yang 50 tahun maksiat dan baru bertaubat? Renungkanlah sahabat!<br />
Wassalamualaikum wr.wb. </div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: justify;">Dikutip dari Syiar muslim (Khaira Ummah)<b> </b></div>Prayoga Ismailhttp://www.blogger.com/profile/11542035268822560340noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-3854104353666249263.post-40550794110215032062012-02-05T20:44:00.014+07:002012-02-12T19:01:56.193+07:00Memperingati Maulid Nabi, Syariah Atau Bid'ah ?<div style="color: white; text-align: justify;">Assalamualaikum wr.wb. Hai warga Celcius! <br />
Minggu, 5 Februari 2012 adalah hari Minggu biasa yang tampak luar biasa. Karena apa, seluruh umat muslim di seluruh dunia sedang memperingati maulid Nabi Muhammad SAW. Tak terkecuali di negara berpopulasi muslim terbesar sedunia ini, Indonesia pun menyambutnya dengan penuh kemeriahan. Sebut saja, mulai dari kecil hingga dewasa hari ini terlihat sibuk berpartisipasi dalam peringatan akbar ini. Bahkan, banyak di antara mereka yang sangat antusias. </div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; color: white; text-align: justify;"><a href="http://www.suara-islam.com/images/berita/itikaf.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="299" src="http://www.suara-islam.com/images/berita/itikaf.jpg" width="400" /></a></div><div style="color: white; text-align: justify;">Sebenarnya, ada banyak cara yang dilakukan oleh masyarakat di seluruh Indonesia untuk memperingati hari lahir Nabi Muhammad SAW. Di Kabupaten Pati misalnya, mayoritas warga menggelar pengajian di masjid-masjid terutama bagi kaum hawa. Ada pula yang mengadakan rally/sepeda santai dan pawai secara serempak diiringi lagu-lagu shalawatan sembari berkeliling desa atau kompleks. Sementara ribuan umat Islam di Kota Tegal, mengarak replika AlQuran besar dalam pawai rolasan. Disebut rolasan karena pawai berlangsung melewati jam 12 tengah malam. Sejumlah peserta pawai menampilkan aksi teatrikal menceritakan perjuangan menegakkan agama Islam pada zaman Nabi Muhammad.</div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: white; text-align: justify;">Lain halnya di Kota Solo dan Yogyakarta yang setiap tahunnya rutin mengadakan ritual Sekatenan dan Grebeg. Namun, di Solo agak berbeda dari sebelumnya, tahun ini ada pembagian sembako bagi orang-orang yang kurang mampu dalam memperingati maulid Nabi kali ini. Masih banyak lagi cara-cara yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia bahkan dunia karena pada dasarnya mereka bertumpu pada tradisi masing-masing daerah.<br />
<br />
Lalu bagaimana ya kejelasan peringatan maulid nabi ini ? </div><div style="color: white; text-align: justify;"><br />
Kecintaan kepada nabi SAW bukan dibuktikan dengan memperingati hari kelahirannya, namun dengan mengikuti sunnahnya, melaksanakan perintahnya dan menjauhi larangannya, bukan hanya pada waktu-waktu tertentu, seperti hanya di bulan rabi'ul awal, tetapi sepanjang masa. Nabi saw telah melarang umatnya berlebihan dalam memuji dan mengagungkan beliau, beliu bersabda: "Janganlah kalian belebihan terhadapku sebagaimana orang nasrani berlebihan terhadap putera Maryam, aku tidak lain hanyalah hamba Allah, maka katakanlah: hamba Allah dan rasulnya. (HR.Bukhari)<br />
<br />
Jika seseorang jujur dalam pengakuannya mencintai Allah dan rasulnya, maka hendaklah mengikuti syari’at Allah, dan mengikuti apa yang diajarkan oleh Nabi saw, jika ia tidak mengikutinya, maka pengakuan cintanya dusta. Karena neraca ini adalah neraca yang jujur dan adil. Oleh karena itu mari kita lihat, apakah merayakan kelahiran nabi saw termasuk syari’at Allah? Apakah Nabi saw melakukannya? Apakan khulafa’ rasyidin melakukannya? Apakah para sahabat melakukannya? Apakah para tabi’in melakukannya? Jelas jawabnya tidak, barangsiapa yang mengatakan sebaliknya, maka hendaklah memberikan bukti. “Katakan, sampaikanlah bukti kalian jika kalian benar”. Kemudian dalam peringatan maulid nabi biasanya melakukan beberapa kesalahan, di antaranya: Orang-orang yg memperingati maulid nabi menuduh orang-orang yang tidak merayakannya bahwa mereka tidak mencintai Nabi saw, mereka pura-pura tidak tahu bahwa kecintaan kepada Nabi dibuktikan dengan mengikuti sunnah beliau, bukan dengan berbuat bid’ah, demikan pula hal-hal yg dilakukan pada waktu memperingati maulid, seperti bacaan-bacaan yang tidak ada dasarnya dari agama yang dibaca dengan disertai gerakan-gerakan yang tidak pernah diajarkan dalam agama, disamping kisah-kisah bohong yang dibuat-buat tentang faedah atau fadhilah memperingati maulid nabi dan sebagainya.<br />
<br />
Perayaan-perayaan ini telah ditentukan waktunya, dan mengeluarkan biaya dianggap sebagian syi’ar agama, dan orang-orang awam telah memberikan perhatian lebih dengan kata-kata dan makanan, apakah hal itu menolong agama ? Kita berdoa semoga kita mendapat kekuatan iman dan ilmu yang bermanfaat sehingga bisa mengamalkan agama dengan benar sesuai dengan yang diajarkan oleh Allah dan Rasulnya, dan semoga kita dijaga dari kesalahpahaman terhadap agama yang bisa menggelincirkan kita dari jalan yang lurus. Kepada Nabi Muhammad SAW, Allah SWT berfirman, " Dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doamu itu (menumbuhkan) kententraman jiwa bagi mereka. Allah Maha mendengar, Maha mengetahui." (Qs. At-Taubah: 103).<br />
<br />
<br />
</div><div style="color: white; text-align: justify;">Ya, semoga saja segala jenis cara yang diperuntukkan memperingati maulid Nabi Muhammad SAW bisa memberikan manfaat dan rahmat bagi seluruh umat muslim di seluruh dunia, tak hanya formalitas belaka. Kita harus bisa meneladani akhlak sempurna Rasulullah, kita harus bisa meneladani kejujuran, kepandaian, dan segala kebaikan yang ada pada diri Rasulullah. Walaupun peringatan ini masih membingungkan antara syariat ataupun bid'ah, marilah kita ambil hikmah positif darinya dan berniat untuk meneladani pribadi mulia Rasulullah SAW. Selamat memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW tahun 2012. Wassalamualaikum wr.wb.</div>Prayoga Ismailhttp://www.blogger.com/profile/11542035268822560340noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3854104353666249263.post-45678507253928368592012-02-05T20:26:00.000+07:002012-02-14T15:54:07.013+07:00Tahukah, Di Mana Kiblat Fashion Muslim Dunia ?<div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Assalamualaikum wr.wb.</span></div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Warga Celcius, taukah di mana kiblat muslim fashion dunia ? </span></div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Jawabannya adalah Indonesia. <span style="line-height: 150%;">Kok bisa ?</span></span></div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: white; font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">Menutup aurat sudah menjadi suatu kewajiban bagi umat muslim. Tak heran jika busana muslim di Indonesia makin pesat berkembang. Bahkan diharapkan 10 hingga 15 tahun mendatang, Indonesia bisa menjadi kota mode busana muslim layaknya kota-kota mode termahsyur di dunia yang memiliki ikon<span class="apple-converted-space"> fashion </span>sendiri semisal Paris. Hmm, mimpi yang indah. </span></span></div><div style="color: white; font-family: inherit; line-height: 150%; margin: 6pt 0in 0pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><br />
</div><div style="color: white; font-family: inherit; line-height: 150%; margin: 6pt 0in 0pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">Apalagi, kini Indonesia telah mencanangkan diri sebagai Kiblat Fashion Muslim Dunia. Hal ini diharapkan bisa meningkatkan ekspor dalam negeri dan mampu mengundang banyak turis mancanegara untuk berkunjung ke Indonesia.</span></span><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;"> Besarnya jumlah umat muslim di Indonesia juga menjadi alasan adanya pencanangan ini. Keanekaragaman corak etnik budaya Indonesia bahkan bisa dijadikan modal utama untuk mengembangkan desain busana muslim beserta aksesorisnya yang menarik dan memiliki nilai jual tinggi.</span></span></div><div style="color: white; font-family: inherit; line-height: 150%; margin: 6pt 0in 0pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><br />
</div><div style="color: white; font-family: inherit; line-height: 150%; margin: 6pt 0in 0pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">Bersamaan dengan dicanangkannya Indonesia sebagai Kiblat Fashion Muslim Dunia, dibuka pula pameran busana muslim prestisius bertajuk Indonesia Islamic Fashion Fair (IIFF). </span></span><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">Sebanyak 31 perancang busana muslim terkemuka akan dilibatkan dalam acara tersebut. Mulai dari Anne Rufaidah, Ida Royani, Merry Pramono, Dian Pelangi, Iva Lativah hingga desainer terkemuka lainnya seperti Ghea Panggabean dan Stephanus Hamy.</span></span><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;"> Wah, luar biasa ya.</span></span></div><div style="color: white; font-family: inherit; line-height: 150%; margin: 6pt 0in 0pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;"><br />
</span></span></div><div style="color: white; font-family: inherit; line-height: 150%; margin: 6pt 0in 0pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">Nah, mungkin mendengar kabar gembira ini warga Celcius makin bergairah untuk segera berbusana muslim dan menutup aurat (bagi yang belum) dan terinspirasi untuk mencoba-coba desain yang unik. Mungkin seperti ini desainnya.</span></span></div><div class="separator" style="clear: both; color: white; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-IqW1mpG0MuI/TjjBrfTfGaI/AAAAAAAAAZs/710eLWTg5P4/s1600/Busana-Muslim-Stylish-2011.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://3.bp.blogspot.com/-IqW1mpG0MuI/TjjBrfTfGaI/AAAAAAAAAZs/710eLWTg5P4/s320/Busana-Muslim-Stylish-2011.jpg" width="241" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; color: white; text-align: center;"><a href="http://informasisurabaya.com/wp-content/uploads/2011/12/Foto-Baju-Muslim-Terbaru-Modern-2011.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://informasisurabaya.com/wp-content/uploads/2011/12/Foto-Baju-Muslim-Terbaru-Modern-2011.jpg" width="320" /></a><a href="http://hijabella.files.wordpress.com/2009/03/untitled-7.jpg?w=496&h=554&h=554" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://hijabella.files.wordpress.com/2009/03/untitled-7.jpg?w=496&h=554&h=554" width="286" /></a></div><div style="color: white; font-family: inherit; line-height: 150%; margin: 6pt 0in 0pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;"><br />
</span></span></div><div style="color: white; font-family: inherit; line-height: 150%; margin: 6pt 0in 0pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;"><br />
</span></span></div><div style="color: white; font-family: inherit; line-height: 150%; margin: 6pt 0in 0pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">Bagaimana menarik bukan ? Kecantikan akan terpancar dari dalam dirimu.</span></span></div><div style="color: white; font-family: inherit; line-height: 150%; margin: 6pt 0in 0pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 150%;">Mari menutup aurat dan berbusana muslim dengan mode. Wassalamualaikum wr.wb.</span></span></div>Prayoga Ismailhttp://www.blogger.com/profile/11542035268822560340noreply@blogger.com0